Bab 2.3

17.8K 1K 1
                                    

.

..

...

Rachel menghempaskan tubuhnya di samping Gavin dan meneguk minuman yang disodorkan pria itu. "Trims."

Gavin tersenyum. "Aku tidak tahu kau bisa menyanyi dengan bagus."

"Dulu saat aku bersekolah aku dipaksa untuk mengikuti klub paduan suara. Setidaknya dengan latihan-latihan kecil itu membuatku bisa menyanyi dengan baik dan benar."

"Mau berdansa?"

Rachel terlihat berpikir. "Boleh."

Gavin menariknya untuk berdiri dan bergabung dengan pasangan lainnya. Tak lama suara musik dengan lagu How Deep is Your Love kembali berkumandang. Rachel dan Rebecca berseru untuk menegur Philip. Dan pemuda itu angkat bahu.

"Kenapa? Aku suka lagu ini. Lagi pula ini lagi tema pernikahanmu." Kilahnya dengan santai yang membuat orang-orang tertawa.

I know your eyes in the morning sun

I feel you touch me in the pouring rain

And the moment that you wander far from me

I wanna feel you in my arms again

Rachel memandang Gavin dengan jarak yang begitu dekat dengannya. Mereka bergerak perlahan mengikuti irama lagu dibarengi suara Philip yang terlihat berusaha sekali membuat suaranya terdengar mirip Gary Barlow anggota Take That. Mata abu-abu Gavin memandangnya dengan lembut dan penuh kehangatan.

And you come to me on a summer breeze

Keep me warm in your love then you softly leave

And it's me you need to show

How deep is your love

Rachel mencoba mengalihkan pandangannya, namun Gavin tak membiarkan itu. Pria itu menggerakkan bibirnya mengikuti lirik lagu sambil tak berhenti memandang Rachel yang wajahnya sudah merona merah.

How deep is your love,

How deep is your love

I really mean to learn

'Cause we're living in a world of fools

Breaking us down

When they all should let us be

We belong to you and me

"Wajahmu memerah."

"Karena kau memandangku terus."

"Itu karena kau terlihat sangat cantik hari ini. Sudahkah aku mengatakan padamu, bahwa kau sangat cantik?"

Wajah Rachel semakin memerah. Mereka berdansa hingga lagu berganti dua kali lalu berhenti. Saat mereka kembali ke meja Rebecca memandangi Rachel dan Gavin sambil tersenyum geli.

"Kalian ini lengket sekali." Komentarnya.

"Dia istriku, sudah pasti kami harus bersama-sama."

Rebecca tertawa mendengar candaan Gavin. Rachel menarik kursi dan memandang Verna yang terlihat seperti mencari seseorang. Rachel menyentuh pundak gadis itu yang kemudian terlonjak kaget.

"Rachel," katanya.

"Maaf mengagetkanmu. Kau mencari ayah dan ibumu?"

Gadis itu menggeleng. "Mom dan Dad sedang berdansa." Tunjuknya.

Pertukaran IdentitasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang