Bab 2.4

16.9K 1K 9
                                    

Terinspirasi dari film Age of Adaline

.

..

...

"Rachel," panggil Gavin sedikit cemas. Rachel terlihat tenang dan melepaskan sabuk pengamannya. Seolah akan keluar dari mobil. "Apa yang kau lakukan?"

"Tentu saja menyapanya." Katanya setengah menahan geli dan keluar dari mobil.

Gavin merasa sedikit konyol. Rachel berada di luar mobil dan sedangkan dirinya bersembunyi di dalam mobil dengan rasa takut yang menggerogotinya. Dengan setengah hati, pria itu keluar dari mobil dan berdiri di samping Land Rover tua Madeline dengan waspada.

"Hai, Javier."

Macan Kumbang itu mengulurkan tangan berbulunya dan Rachel menyambut itu sambil menekuk lututnya ke tanah dan memeluk si Macan Kumbang yang terlihat jinak. Gavin ternganga melihat itu. "Rachel,"

"Ah, itu Gavin. Gavin, kemarilah!" ajak Rachel.

Gavin enggan menghampiri, tapi ia tetap bergerak menghampiri Rachel dan si Macan Kumbang.

"Javier, ini Gavin mantan suami Rebecca. Dan Gavin, ini Javier Gorman. Salah satu staf sekolah Audene."

Gavin memandang Rachel seolah wanita itu sedang bercanda. Tak lama si Macan Kumbang bernama Javier itu mengulurkan tangannya. Gavin agak ragu, namun ia menyambut juga paw berbulu hitam itu.

"Selamat datang di Audene. Kau akan melihat hal-hal aneh di dalam dinding kami."

Gavin makin kaget mendengar suara cukup berat yang berasal dari si Macan Kumbang. "Hai." Gavin bingung harus berkata apa.

"Kudengar kau berada Myths." Lanjut Javier pada Rachel

"Ya, aku tinggal di sana sampai musim panas tahun depan. Lusa aku akan kembali."

"Begitu? Berhati-hatilah. Sebisa mungkin jangan berurusan dengan polisi."

"Tentu."

...

Rachel kembali menyetir dengan tenang sambil sedikit sesekali melirik Gavin yang masih terdiam. Mungkin pria itu masih kaget dengan kemunculan Javier. Ia berharap Gavin tidak kelepasan bicara pada siapa pun.

"Mengapa Javier begitu khawatir dengan polisi?" tanya Gavin.

Rachel terlihat berpikir, lalu menjawab dengan perlahan. "Di Myths ada seorang Komandan yang paling ditakuti. Menurut berita yang kami dengar dia menangkap beberapa dari kami yang berkeliaran di Myths. Ia meyakini bahwa jika kami menginjakkan kaki di ibukota, maka kami akan membuat kekacauan.

"Semua berawal dari Raja Tushar Pertama yang mengenal seorang wanita saat masa sekolahnya di Inggris yang adalah salah satu gurunya. Wanita ini selama bertahun-tahun tidak bertambah tua. Tushar jatuh cinta dengan wanita ini dan dia melakukan apa saja agar wanita yang dicintainya tetap aman."

"Karena itulah dia membuat kota Audene. Kota khusus bagian kerajaan?" Gavin mengulang kalimat yang tertera di buku sejarah Freya.

"Ya. Tak banyak yang tahu orang-orang seperti kami."

"Wanita itu kemudian mulai membangun sebuah sekolah khusus agar anak-anak seperti itu bisa berbaur dengan orang-orang biasa."

"Itukah yang membuatmu dan Rebecca terpisah?"

Rachel mengangguk. Tiba-tiba ia teringat akan masa kecilnya saat ia bersekolah di sebuah taman kanak-kanak bersama Rebecca. Saat itu sekolah mengadakan acara wisata dan ia bersama Rebecca senang sekali.

Sayangnya dua hari sebelum wisata itu Rachel bermimpi. Ia bermimpi sedang berada di dalam bus sekolah yang kacanya pecah dan kusam. Rachel yang terbangun dengan bingung saat sarapan membicarakannya di meja makan. Rebecca dan ayahnya mengira ia terlalu bersemangat untuk pergi wisata. Tapi ibunya berpikir lain.

Sore harinya Madeline mengajak Rachel dan Rebecca untuk bermain di bawah hujan sehingga membuat bibi yang membantu mengasuh gadis kembar itu berteriak menegur Madeline. Tapi Madeline mengabaikan itu. Mereka berlari-lari kecil mengelilingi taman luar rumah keluarga cukup lama. Rachel dan Rebecca yang senang terus bermain bersama Madeline hingga kelelahan.

Maximus yang sepulang dari bekerja sangat marah melihat kedua putri kembarnya mulai bersin dan batuk-batuk setelah bermain di bawah hujan. Madeline tidak mempedulikan kemarahan Maximus padanya, yang ia pikirkan adalah membuat kedua putrinya tidak bisa ikut pergi Wisata.

Rachel dan Rebecca demam. Keduanya kecewa tak bisa ikut tapi setidaknya mereka tidak sendirian. Pada siang harinya mereka mendapat kabar bahwa bis yang ditumpangi oleh taman kanak-kanak yang pergi berwisata mengalami kecelakaan. Tidak ada korban jiwa, hanya saja beberapa anak terluka cukup parah.

Madelinee bersyukur dan mengatakan pada Rachel jika ia bermimpi sesuatu yang aneh, ia harus mengatakannya pada Madeline. Dan karena itulah Madeline memilih membawa Rachel ke Audene daripada tinggal di Myths.

Rachel menghentikan mobilnya setelah sampai di gudang pemesanan rak. Seorang supervisor menghampiri mereka dan Rachel mulai memberikan surat pemesanan dari Madeline dan mereka mengatakan bahwa jumlah rak sudah disiapkan sesuai pemesanan.

"Bagaimana jika kita mampir sebentar?" kata Gavin dengan pandangan penuh arti.

Rachep mengernyit tak mengerti. Gavin menyambar kunci mobil. Rachel membiarkan pria itu mengendarai mobil Madeline dan bertanya-tanya kemana pria itu akan membawanya, sampai ia memandang salah satu gedung hotel di Alona dan pria itu berbelok ke lapangan parkirnya.

"Kau bercanda kan?"

"Tidak. Aku merindukanmu Rachel, jadi aku akan memelukmu selama sisa hari ini."

Rachel memutar bola mata. Pria dan hasrat mereka. Keluhnya dalam hati.

...

..

.

Maaf semalam kuota internet saya habis. 

Pertukaran IdentitasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang