➖ Beberapa percakapan menggunakan bahasa Jerman.
➖ Latar tempatnya Eropa.
➖ per chapter. Pembaca akan menemukan banyak chapter pendek.
➖ bagi saya pribadi, ini bukan cerita yang terlalu serius. Bukan juga jenis bab panjang.💙💙💙
"Danke fur deine Hilfe." Arcadia membungkukkan badannya sembilan puluh derajat memberi hormat serta ucapan terimakasih pada manajernya; Candy. Wanita berumur tiga puluh empat tahun dengan satu suami dan satu orang anak perempuan yang saat ini berada di kelas tiga sd. ((Terimakasih untuk bantuanmu))
"Bukan saya yang memasukkan data kamu ke perusahaan Bubble Prise, Xavier pacar kamu yang membuat semuanya menjadi kata ya." Penjelasan itu menjadi boomerang yang membuat wajah Arcadia mendadak merah padam.
Candy mengucapkannya sengaja. Sengaja memancing keributan di antara keduanya demi sebuah kata pisah.
Kerjasama satu tahun dengan Bubble Prise menjadi brand ambassador mereka, menampilkan seluruh koleksi parfum milik mereka dengan tiga belas edisi khusus dan seketika namanya menjadi melejit hampir di seluruh plosok dunia adalah impian Arcadia. Tapi tidak dengan bantuan orang lain, Mungkin Gabriel sekalipun.
"Apa aku sejelek itu hingga harus dengan pengaruh Xavier." Nadanya putus asa dan membuat Candy hampir merasa bersalah.
"Tuan Gabriel pasti lebih memilih lepas tangan jika mengenai keberhasilan karir kamu." Itu benar. Gabriel akan ikut andil jika Arcadia terkena skandal besar. Tapi sejauh ini, untungnya belum pernah.
"Kenapa masih memanggil El dengan embel-embel Tuan jika El sendiri sudah sering meminta kamu untuk memanggilnya Gabriel saja?" Kalimatnya sopan, namun nadanya seolah tegas mengingatkan.
"Ich bin nur ein Manager des beruhmten Modells. es ist nicht angemessen fur mich, eine Person wie Gabriel ohne den 'Tuan' zu nennen." ((saya hanya seorang manajer dari model terkenal. Tidak pantas bagi saya memanggil orang semacam Gabriel tanpa sebutan 'Tuan' ))
Arcadia mengangguk tanda mengerti meski sebenarnya sedikit risih dengan bahasa yang selalu ditunjukan Candy. Sudah hampir dua tahun mereka bekerja bersama tapi manajernya tersebut masih bersifat kaku.
"Sudah terlanjur terikat kontrak, ya." Kalimatnya setara dengan rasa keputusasaan, wajahnya mendadak mendung tak bersinar seperti dua menit lalu.
"Jangan membatalkan kontrak. Sebaiknya hubungi pacar kamu dan tanya kenapa bisa begini." Itu lebih baik daripada membayar denda ratusan juta tanpa mendapatkan imbal balik.
"Lebih baik ratusan juta untuk kenaikan gaji saya dari pada untuk membayar Bubble Prise." Candaan itu nyatanya membuat Arcadia tersenyum cerah lalu memeluk Candy erat.