12

811 23 0
                                    

Sibuk berenang dan bersantai di rooftoop hotel dari siang hingga sore menjelang, Akhirnya Arcadia memutuskan untuk pergi dari sana.

Tidak peduli pada Gabriel yang beberapa menit terakhir tidak ia lihat eksistensinya, ia tetap melenggang pergi. Membilas diri di kamar yang ia dan Gabriel tempati sampai empat hari ke depan.

Hampir empat puluh menit berselang, Arcadia selesai dengan mandi dan riasannya. Arcadia memutuskan mengambil koper lalu berbenah.
Sebelumnya, ia menghubungi Candy untuk menunggu saja di Bandara dan mereka akan berangkat berdua dari sana.

Tidak ada sedikit pun niat Arcadia untuk menghubungi Gabriel yang sampai sekarang belum terlihat batang hidungnya. Ia juga enggan meninggalkan sticky note entah kenapa. Rasanya hambar setelah tadi siang keluarga atau lebih tepatnya ibu sahabatnya mengolok-olok dirinya.

"Aku sudah di bandara sedari tadi." Suara Candy terdengar dari seberang telepon membuat Arcadia tersenyum tipis.

Arcadia menggangguk meski tak terlihat, "Okay. Sebentar lagi aku kesana."

Arcadia menghampiri meja rias lalu meraih tas nya dan juga koper. Memantapkan hati saat ia keluar dari kamar berarti siap dengan resiko apapun yang terjadi pada hubungannya dengan Gabriel setelah ini.

404 ERRORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang