Setelah sampai di taman Udayana, kami pun mulai berlari kecil. Kami sampai disini pukul 6:30 am jadi taman masih sepi, hanya pedagang pegadang yang mempersiapkan tempat dagangannya dan beberapa orang yang berniat lari pagi.
Car free day ditaman ini dibuka mulai jam 7 pagi, jadi saat ini aku masih belum tergiur dengan kuliner yang di tawarkan.
Tapi pikiranku masih terngiang dengan perkataan Rania, yang mengatakan aku terlalu gendut sehingga tidak ada yag tertarik.
Setelah merasa cukup lelah, akupun memilih untuk istirahat sebentar, sedangkan Ayah, ibu dan Rania masih terus berlari.
Aku duduk memperhatikan orang orang yang berlalu lalang. Karena sudah cukup pagi orang orang pun mulai berdatangan dan kedai kedai pun mulai dibuka.Tatapanku teralihkan kepada sekelompok orang yang duduk didekat semak semak yang sepi. Mereka adalah Genk Giant, genk kelas kami.
Dengan jelas kulihat Rian, pemimpin genk tengah dipijat orang Daud dan Zidan. Mereka sangat buruk, bagaimana bisa mereka mau dijajah oleh Rian.
Tapi anak zaman sekarang memang seperti ini kan, senang bergaya dan kekuasaan, Ingin menjadi yang terbaik walau dengan cara yang buruk."Ehh Idiot?" Panggil Yanto salah satu dari genk giant tersebut. "Ngapain lo disini?"
"Kenapa memangnya?". Jawabku sebal. Aku tidak suka Yanto, dia selalu menghinaku di kelas.
"Gak ada sih, tapi lo lebih cocok diam bersih bersih rumah, secara kan muka lo mirip mbok mbok". Ucapnya dengan tertawa.
"Tidak lucu". Ucapnya pergi meninggalkannya.
Kenapa hari mingguku langsung rusak dengan bertemu Yanto, malas sekali aku.
Setelah beberapa lamanya mencari Ayah dan yang lain, aku melihat mereka sedang duduk santai sambil menikmati sarapan.
"Sayang, dari mana saja kamu?" tanya ibu khawatir.
"Aku istirahat disana sebentar Bu".
"Yasudah, ayo sarapan. Ibu akan memesan nasi campur kesukaanmu".
"Tidak usah, Bu." cegah ku cepat. Membuat Rani dan Ayah imut menatapku.
"Kenapa?".
"Adin mau susuk kocok saja, kalau sarapan dirumah" Jelasku dengan ragu.
"Yasudah".
…………
Saat kami akan pulang, mataku berbinar melihat penampakan Agga diantara kerumunan orang yang tengah berlalu lalang. Ketika akan menghampirinya, kihat ia bersama Aldo.
Ada apa mereka bersama?
Kuurungkan niatku menghampiri Agga, dan bersembunyi di balik pohon mengintainya.
Aku tidak dapat mendengar percakapan mereka, tetapi yang jelas Agga berusah menarik tangan Aldo untuk menjauh dari tempat ini.
Tetapi dengan jelas Aldo menolak hal tersebut, ia berusaha melepaskan tangannya dari Agga.
Mengapa mereka bisa bersama? Bukan kepo, tapi hanya saja selama bersekolah tumben sekali kulihat Agga dan Aldo berbicara.
Mereka terlihat cucok juga ya, saling tarik menarik gitu, pikirku.
"Adin, Ayo kita pulang". Dengan segera aku membalikkan badan dan mengangguk tanda setuju pada Ibu.
…………
Saat tiba dirumah, aku langsung naik kekamar, membuka internet dan mencari 'cara diet sehat'.
Kukira aku memang harus melakukan ini.Setelah menyalin beberapa trik diet dan menulisnya, aku segera turun kebawah bersiap pergi kepasar bersama ibu.
Tak lupa aku membeli makanan makanan untuk program diet sehatku ini, katanya berat akan turun selama 1 bulan.
Mulai dari sayur sayuran, kacang kacangan dan buah buahan lainnya.
"Untuk apa semua ini Nak?" tanya ibu saat kutunjukkan daftar belanjaan yang akan kubeli.
"Aku ingim diet Bu". Ucapku malu
Namun ibu hanya tersenyum sambil mengelus rambutku " kamu kepikiran ya sama kata kata adikku".
"……"
"Seharusnya kau tak perlu melakukan ini Nak, karena saat ini masa pertumbuhanmu. Tapi Ibu juga tak bisa menyangkal bahwa masamu ini, masa SMA sangatlah indah, dan kita selalu berlomba menjadi terbaik dan menarik".
"……"
"Tapi apa yang kamu akan lakukan hanya bisa Ibu dukung, ibu tak bisa menghentikanmu karena sekarang Adin sudah besar". Jelas ibu dengan senyuman tulusnya seperti biasa.
"………"
"Ibu mengerti perasaat Adin" kata Ibu mengakhiri ucapannya dengan memelukku hangat.
Tbc...
