Adam hanya berdiri mematung. Matanya menatap nanar kearah cahaya terang itu. Cahaya itu berasal dari lampu sebuah mobil yang melaju sangat kencang. Menuju tepat kearahnya, yang berdiri mematung di tengah jalan beraspal di sebuah kelokan tajam.
'Hatiku hancur... Begitupun dengan hidupku. Lantas... untuk apa aku hidup? Demi siapa?', Adam bertanya sendiri di dalam hati.
Tepat saat ia memejamkan kedua matanya. Dimana ia bisa merasakan air matanya menetes deras, membasahi pipinya. Adam bisa merasakan cahaya itu menghantamnya, hingga membuat tubuhnya terpental.
°Kalau kau bisa mengulang waktu, apa yang akan kau lakukan, Adam?°
Sebuah suara, yang terdengar sangat berat itu, bertanya. Dan itu terngiang-ngiang di dalam kepalanya.
'Jika aku... diberikan kesempatan untuk mengulang waktu, aku ingin... memperbaiki semuanya.' Adam menjawab dalam hati.
°Apa yang mau kau perbaiki?°
Suara itu bertanya lagi. Tapi Adam tak berniat untuk membuka matanya. Kegelapan yang menyelimuti sekujur tubuhnya, membuatnya menjadi tenang. Melupakan rasa sakit yang menjalar dari dada ke seluruh tubuhnya.
'... hidupku? Nasibku? Dan... Kekasihku.'
🍹🍹🍹🍹🍹🍹
"Hai..."
Adam menoleh saat seseorang menyapanya. Tapi ia hanya mengangkat kedua alisnya, seolah mengatakan 'Apa?' dengan isyarat dari ekspresi wajahnya.
Orang itu, tanpa permisi langsung menaruh pantatnya. Duduk di sebelah Adam. Membuat Adam hanya meliriknya tajam sebentar, sebelum ia menggeser posisi duduknya. Tetapi orang itu, juga ikut menggeser posisi duduknya. Mencoba mendekat dan terus mendekat. Tidak mempedulikan ekspresi wajah Adam yang sejak awal sudah mendung, kini terlihat siap-siap melemparkan petir layaknya Zeus ke wajah orang tersebut.
"Elu mau apa, anjing?!" Adam menoleh dengan nada membentak. Membuat senyum di wajah orang itu memudar, dan berganti dengan cengiran canggung.
Adam lalu memutar matanya dengan kesal. Dia baru ingat, kalau saat orang tersebut duduk, ia menambah volume musik dari headset in-ear wireless yang ia pakai.
"Sorry... gue cuma mau kenalan."
"Kalo gue gak mau?" Adam menyahut tanpa menoleh. Ia melepaskan headset tersebut dari telinganya. Dan memasukan ke saku kemejanya dengan terburu-buru.
"Apalah arti sebuah nama?"
"Banyak. Dan itu gak harus gue jelasin semuanya ke elu." Adam menyahut. Ia berdiri. Begitupun dengan orang tersebut. "Mau apa lu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Spin Off Collection of °•¤ Re:XXX ¤•°
FantasyDear failure, thank you for making me wiser. Dear pain, thank you for making me stronger. Dear brokenness, thank you for making me value wholeness. And dear life, thank you... for making me realize that as long as I breathe, I will fight the good f...