°•¤ Re:XXX • Sean x Wisnu ¤•°

624 47 8
                                    

Sean memutuskan untuk memanggilnya dengan sebutan 'Om', meskipun Wisnu memberikan ijin pada Sean memanggilnya dengan sebutan 'Kakak' seperti ia memanggil Adam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean memutuskan untuk memanggilnya dengan sebutan 'Om', meskipun Wisnu memberikan ijin pada Sean memanggilnya dengan sebutan 'Kakak' seperti ia memanggil Adam.

"Yakin enggak mau jalan-jalan sama Kak Wisnu aja?" Adam sekali lagi bertanya pada Sean. Sekedar memastikan keputusan Sean.

Sean hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Sekali lagi, ia melirik Wisnu dari sudut matanya. Dan sekali lagi, Sean membuang muka, sewaktu mereka bertemu pandang. Membuat Wisnu hanya mengangkat kedua alisnya. Bingung dengan sikap yang diberikan Sean padanya.

"Sean ingin jalan-jalan dengan Kakak tersayangnya, Dam. Bukan dengan Om-nya." Wisnu angkat bicara. "Lagi pula, Kak Wisnu tidak pandai memilih pakaian. Tidak seperti kamu."

Sean melihat senyum tipis, yang terlihat dipaksakan, terulas di bibir Wisnu. Membuat Sean hanya bisa menggigit bibirnya sendiri saat ia melihat kekecewaan di sorot mata Wisnu.

Wisnu terlihat melirik arloji di pergelangan tangannya. "Kak Wisnu berangkat duluan. Pagi ini ada meeting dengan salah satu client penting."

Sean menghela nafas panjang saat melihat Wisnu pergi. Tapi sesuatu terasa mengganjal di dalam hatinya. Kalau Sean mau sedikit berani untuk jujur, ia ingin sekali pergi jalan-jalan dengan Wisnu. Pria yang Sean anggap telah menyelamatkannya dari panti asuhan yang menurut penjelasan Adam adalah tempat untuk memperjual belikan anak-anak. Entah sebagai budak. Atau sebagai pasar gelap untuk mendapatkan organ tubuh manusia.

Tapi kalau Sean sedikiiiiit saja memiliki keberanian, dia benar-benar ingin mengajak Wisnu ikut jalan-jalan dengannya. Sean ingin sekali jalan-jalan bertiga dengan Wisnu dan Adam. Atau berempat, dengan Joshua, kekasih Adam yang juga tinggal satu atap dengan mereka.

          🍹🍹🍹🍹🍹🍹

Hari itu, saat Sean dijemput dari panti asuhan, adalah hari dimana Wisnu merasa kesal. Bukan kepada Adam, ataupun Sean. Tetapi kesal pada dirinya sendiri. Karena terlambat datang satu menit saja, Adam pasti akan mengamuk. Sudah barang tentu Wisnu tidak mau Adam membencinya hanya karena ia terlambat menjemput adik tirinya, yang bahkan mereka sendiri belum pernah bertemu satu sama lain. Yang menjadi masalah, adalah kalau Wisnu benar-benar datang terlambat, mungkin mereka benar-benar tidak akan pernah bertemu sama sekali.

Tapi Wisnu merasa heran. Karena sejak awal mereka berkenalan, tak sekalipun Sean mau diajak bicara dengan Wisnu. Sean selalu membuang muka. Padahal Wisnu yakin, kalau Sean diam-diam memperhatikannya. Gara-gara Sean, Wisnu jadi sering bercermin. Mungkin wajahnya benar-benar terlampau menakutkan, seperti yang sering ia dengar dari selentingan gosip di kantornya. Karena tingkah laku Sean sama persis seperti sikap karyawan di kantornya. Semuanya tidak pernah berani menatap wajah Wisnu. Semuanya selalu terlihat menundukan wajahnya.

'Mungkin aku harus sering tersenyum?' Wisnu bertanya sendiri saat ia mencoba tersenyum di kaca spion, di sisi luar sebelah kanan mobil.

Tapi apa yang terjadi? Anak-anak kecil di dalam mobil van yang berada di sebelah kanan mobil Wisnu, semuanya menangis histeris. Seolah mereka baru saja melihat dunia diambang kiamat.

Spin Off Collection of °•¤ Re:XXX ¤•°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang