"Adam Ximon Lee... Adam Ximon Lee... Adam Ximon Lee..." Joshua terus mengucapkan nama lengkap Adam seperti dia sedang membaca sebuah mantra.
Mantra cinta? Mungkin.
Joshua sendiri heran, kenapa dia tidak bisa melupakan Adam sejak pertama kali bertemu dan mencoba berkenalan di taman malam hari itu. Padahal, saat itu, dia baru saja putus dengan pacarnya. Joshua memang terkenal playboy. Pacarnya selalu bergonta-ganti. Hubungan pacaran paling lama yang Joshua jalani, paling lama hanya berkisar tujuh hari.
Lalu bagaimana dengan hubungan paling singkatnya? Rekor Joshua adalah dua puluh menit. Karena Joshua langsung merasa bosan dengan mereka semua. Padahal mereka semua adalah cewek-cewek cantik. Primadona dari semua sekolah ternama.
Joshua memang lumayan pemilih. Dan orang yang menjadi minimal haruslah anak orang kaya. Bukan karena Joshua ingin menipu mereka. Tapi Joshua pernah punya pengalaman jelek, yaitu di manfaatkan oleh salah satu mantannya. Sampai membuat Papa-nya marah besar, dan menghukum Joshua dengan cara tidak memberikan uang jajan selama empat bulan. Papa-nya hanya memberikan uang bensin. Dan memerintahkan Chef di rumahnya membuatkan bekal untuk makan siang.
Joshua tidak pernah menyalahkan siapapun. Termasuk mantannya yang matre itu. Yang dia salahkan hanya dirinya sendiri yang terlampau baik. Padahal dia belum punya uang dari penghasilannya sendiri.
Tetapi malam itu, saat melihat Adam yang sedang duduk sendiri di sebuah kursi taman, Joshua benar-benar merasakan Déja Vu. Tanpa sadar, ia sudah melangkah mendekat. Bahkan sudah duduk di sebelah Adam, yang ternyata adalah cowok super jutek berwajah imut.
Lebih imut lagi, saat jam istirahat tadi, Joshua melihat Adam tersenyum. Dan benar-benar terlihat menggemaskan ketika melihat Adam berusaha menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah usai menyentuh name tag di kemeja seragamnya.
"Adam Ximon Lee... Adam Ximon Lee... Adam Ximon Lee... Adam Ximon Lee... Adam Ximon Lee... Adam Ximon Lee..." Joshua kembali mengucapkan nama itu. Kali ini dalam hati. Secara terus menerus. Sampai membuatnya tidak bisa berkonsentrasi. Padahal saat ini dia masih sibuk mengurus Masa Orientasi Siswa untuk menyambut murid baru.
🍹🍹🍹🍹🍹🍹
Joshua tau, kalau Adam adalah tipe cowok yang super duper jutek. Jarang sekali tersenyum. Padahal wajahnya benar-benar imut dan menggemaskan.
Joshua bahkan sempat berpikir, kalau senyuman yang ia lihat sekali waktu Masa Orientasi Siswa yang sudah selesai tiga hari yang lalu itu, adalah khayalannya belaka. Karena sejak saat itu, Adam tidak pernah sekalipun terlihat tersenyum lagi. Adam selalu terlihat marah. Wajahnya selalu terlihat kesal setiap kali melangkahkan kakinya melewati gerbang sekolah.
Tapi, menurut Joshua, Adam bukanlah orang yang jahat. Di balik ucapannya yang selalu ketus, tersirat niat baiknya. Adam cuma terlalu jujur dalam mengungkapkan pendapatnya. Misalnya saja, saat dia terlambat datang ke sekolah, Adam mengatakan kalau hukuman yang diberikan seorang Guru piket bukan mendidik murid menjadi disiplin. Tetapi malah membuat para murid jadi malas datang ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spin Off Collection of °•¤ Re:XXX ¤•°
FantasyDear failure, thank you for making me wiser. Dear pain, thank you for making me stronger. Dear brokenness, thank you for making me value wholeness. And dear life, thank you... for making me realize that as long as I breathe, I will fight the good f...