Testament 1. The Heir

8.5K 214 1
                                    

    Malam hari, di suatu rumah mewah megah yang besar dan mempunyai kolam renang. Di tepi kolam renang, seorang pemuda yang tampan berdiri di sana, dia memakai pakaian setelan jas yang rapi. Dia Chinesse, berkulit putih dan memakai kacamata. bentuk kepala bulat ditambah pipinya yang tembam. Dia sedang berdiri memperhatikan kilauan cahaya-cahaya lampu rumah mewahnya yang terpantul dari air kolam dan bayangan dirinya yang bertubuh ideal, berisi.

   Dua pelayan pria datang, mereka juga Chinesse, mamakai kacamata juga dan tampan. Mereka berdua berjalan berdampingan menghampiri pemuda itu, lalu berhenti bersamaan dengan posisi berdiri sejajar, badan ditegakan maksimal, lalu mereka membungkukkan badan 45• tanda hormat.

"Tuan muda Chrisvander, makan malam sudah siap.".

   Ketahuan, Pemuda itu bernama Chrisvander. Salah satu dari dua pelayan pria itu berbicara kepada Chrisvander yang sedang memperhatikan air kolam renang itu. Dari Name tag yang dia pakai, tertulis namanya, Alessandro. Alessandro bertubuh lebih gemuk dari Chrisvander. Sementara pelayan yang satunya lagi bernama Lukas dia berbadan lebih kurus dibandingkan Alessandro dan Chrisvander.

Lukas. : "Nyonya Lee juga memberitahu saya bahwa Setelah Tuan Muda makan malam, diharapkan Tuan Muda datang ke Gallery of Family Tree Room. Ada yang ingin Nyonya Lee bicarakan dengan Tuan Muda.".

   Pemuda itu berbalik badan, menatap dua pelayannya yang tampan itu. Dan bertanya kepada Lukas.

Chrisvander. : "Apa yang mau Ibu saya bicarain sama saya?, Lukas?.".

Lukas. : "Nyonya Lee hanya berkata demikian, dan tidak memberitahu apapun lagi kepada saya, Tuan Muda. Nona Christine dan Sierra juga diperintah demikian.".

Chrisvander. : "Kenapa kamu gak sekalian nanya?, kamu 'kan tau sendiri saya males datang kalau gak jelas tentang keperluannya.".

Lukas. : "Bagi saya sungguh suatu ketidak-sopanan bila bertanya lebih jauh, Tuan Muda. Selayaknya urusan tersebut merupakan rahasia keluarga anda.".

Chrisvander. : "Oke.".

Alessandro. : "Mari Tuan Muda, kami antar untuk makan malam.".

   Chrisvander lalu berjalan lebih dulu, di susul oleh dua pelayannya itu yang berjalan agak dekat di sampingnya dengan sedikit ke belakang.

...............

Dinning Room.

   Chrisvander duduk, menatap meja makan keluarganya. Yang duduk di kursi sana hanya ada dua orang remaja perempuan yang cantik yang lebih muda dari Chrisvander. Dua orang perempuan itu pun tidak sebaya, yang satu mungkin berbeda dua tahun dari Chrisvander, sementara yang lebih muda lagi seusia anak yang baru memasuki sekolah SMA. Chrisvander pun berbicara kepada perempuan yang lebih tua.

Chrisvander. : "Christine, Mamah Mana? gak makan bareng.?.".

Christine. : "Enggak, Kak. Mamah bilang udah makan. Sekarang kita disuruh makan dulu, terus nanti ke Family Gallery.".

   Mereka berdua adalah Adik dari Chrisvander. Christine bertubuh ideal, cantik, berambut panjang dan memakai kacamata juga. Sementara itu, tampaknya adiknya yang satu lagi yang lebih muda sedang termenung. Dia juga memakai kacamata dan terlihat sayu matanya.

Chrisvander. : "Sierra, kamu kenapa? Ada masalah....?.".

Christine. : "Iya, Rra, kamu kenapa? Dari pagi lho... Kalau ada masalah, cerita sama kakak...".

Sierra. : "Gak kenapa-kenapa kak, aku cuma gak nafsu makan aja...".

Chrisvander. : "Kamu gak nafsu makan kenapa? Pasti ada sebabnya juga, 'kan?.".

Bitches TestamentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang