14:00 WIB.
Dalam mobil, Lukas sedang menyetir. Dimiawan duduk pada kursi mobil bagian belakang bersama Alessandro. Tetapi Alessandro masih sibuk dengan Handphone-nya.
Dimiawan. : "Mas Lukas tadi agak gimana gitu. Saya bingung antara mau ketawa atau nggak. Koq berani gitu bilang "jancok" ke bapak itu takutnya malah berantem....".
Dimiawan berkata seperti itu dengan mimik menahan senyum mengingat kejadian Lukas di kantor kecamatan.
Lukas. : "Ehehehe... Ya... Gimana ya... Habisnya kayak gitu sih. Tentara bukan, Polisi bukan, Satpam bukan... Saya sebut aja begitu... Lagian masa nginjek kaki orang koq nggak nyadar gitu lho...".
Alessandro. : "(Ini pada Ngomongin apaan sih? Gak ada lucu-lucunya.)".
Sembari berkata dalam hati demikian, Tetap pada Handphonenya.
Lukas. : "Les. Jangan maen HP terus. Ajakin ngobrol dong mas Awan-nya tuh.".
Alessandro. : "Lo aja sono. Gue sibuk.".
Dimiawan merasa hampir tersingung dalam hatinya. Tapi dia tetap tersenyum.
Lukas. : "(Wah. Beneran nih. Kayaknya Ales marah sama gue...)".
Dimiawan. : "(Duh, Aku koq, malah canggung sama takut ya? Ngobrol buat lebih akrab sama mereka... Mereka malah kayak ada rasa lagi nggak akur gitu...).".
.......
Mall.
Chrisvander sedang menemani Nyonya Lee berbelanja di suatu Mall. Selagi Nyonya Lee melihat-lihat pakaian, sementara itu, Chrisvander melihat layar Handphone-nya.
Chrisvander. : "(Oh... Jadi, begitu..).".
Chrisvander lalu mendekati Ibunya.
Chrisvander. : "Mah, aku mau nelpon Lukas dulu ya...".
Nyonya Lee. : "Oh... Iya...".
Chrisvander lalu mencari tempat duduk dan menemukan kursi panjang tepat di samping luar toko baju tempat Nyonya Lee sedang memilih baju belanjaan. Pada Kursi yang panjang itu, sudah ada dua orang ibu-ibu duduk sambil bercakap-cakap. Salah satu ibu itu membawa anak kecil di depannya yang sedang bersandar berdiri pada ibunya sambil memegang tali balon. Chrisvander lalu menyapa mereka.
Chrisvander. : "Permisi, Ibu-Ibu saya ikut duduk ya...".
Ibu 1 & Ibu 2. : "Iya...".
Kemudian Chrisvander duduk dengan jarak kurang lebih setengah meter dari salah satu ibu-ibu itu. Dan Dia lekas menyalakan layar Handphone-nya kembali.
Chrisvander. : "(Tunggu... Kalau gue nelpon Lukas pas Budak ada di situ takutnya budak mau ngobrol atau Lukas yang nawarin ngobrol lagi.... Ah, kalau gitu telpon Cassandra aja deh. Hotel Sun... Hotel Sun.)".
Sambil menekan "h" pada keyboard layar di menu contact, Chrisvander Scroll ke bawah mencari nomor telepon Hotel Sun.
Setelah nomor itu ketemu, Chrisvander menekan icon panggil. Lalu mendekatkannya ke telinga.
Chrisvander. : "(Tapi dia (Cassandra) lagi kerja nggak ya?...).".
.
Hotel Sun.
Cassandra sedang membelakangi telepon dari Front Desk-nya. Dan sedang berbicara dengan perempuan sebayanya yang berseragam sama dengan Cassandra.
Cassandra. : "Bentar lagi ganti Shift.".
"Ok, Ya udah, aku mau siap-siap dulu ya.".
Cassandra tersenyum dan menganggukkan kepala.Perempuan itu pergi lalu Telepon berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitches Testament
General Fiction( ⚠ Peringatan!! Cerita Sex 18+) Chrisvander adalah salah satu "Anak Sulthan" yang selalu merasakan kekosongan. Dan ketertarikan seksualnya yang berbeda membuat dirinya berpikir untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Bersamaan dengan surat wasi...