Testament 7. Final Destination

2K 50 1
                                    


   Kenikmatan yang tidak tertahan membuat Lukas tak bisa diam. Namun, keadaan penisnya yang sedang dioral oleh Alessandro dalam keadaan stabil. Untuk itu, Alessandro lagi-lagi harus inisiatif memasukkan secara perlahan penis Lukas lebih dalam lagi hingga ke kerongkongannya agar dia sendiri tidak muntah. Asin precum Lukas terasa hingga di pangkal lidahnya. Kurang lebih sudah empatpuluhlima menit dan Alessandro sudah merasa pegal namun ia menikmati rasa sakit itu. Walaupun dia sudah lelah dan kontol Lukas sudah hambar rasanya karena precum semakin lama tidak keluar lagi. Aroma kontol Lukas pun kini kalah dengan bau air liurnya.
   Lukas pun tahu sebenarnya Alessandro sudah lelah, tetapi sudah terlanjur. Bagaimanapun, dia harus menggugurkan kewajibannya untuk menyelesaikan awal dari ritual persaudaraan mereka, yaitu meminum sperma satu sama lain. Tidak hanya mengelus kepala dan membelai-belai rambut, Lukas ternyata menjambak-jambak pelan rambut gondrong Alessandro, dan mencubiti kedua telinga Alessandro. Rasa sakit kecil yang mengakibatkan candu itu membuat Alessandro semakin bersemangat.
   Mendekati waktu untuk ejakulasi tentu saja kenikmatan pada penis yang Lukas rasakan semakin bertambah walau cara mengoral yang Alessandro lakukan itu monoton. Sementara Alessandro kini harus menantikan keluarnya sperma lukas dengan rasa kontol Lukas yang telah hambar alias tak lagi mengeluar precum itu tadi.

Lukas. : "Ssshh... Awhh... Sabar ya Les? Lu udah cape ya? Mungkin bentar lagi gue keluarnya... Lu mau peju gue 'kan? Mau 'kan?. Ayoo semangat...".

   Pikiran Lukas yang sudah dikuasai hawa nafsu kini sempat berpikir tentang kejadian Amber. Mungkinkah dia akan kembali ke sini? Dan akan menyaksikan ini? Nama baiknya akan tercoreng selamanya. Tapi ia tidak peduli, Ia membayangkan sensansi outdoor sex di sebuah lingkungan terbuka yang sepi tanpa peduli kemungkinan ada orang lain yang melihat atau tidak justru membuat dirinya semakin terangsang!.
   Dan tiba saatnya. Ketika Lukas merasakan nikmat yang nikmat senikmat-nikmatnya entah mengapa Alessandro melepas penisnya keluar, sambil menelan ludahnya yang sudah banjir dan membusa. Lukas bingung dan segera memberitahu Alessandro.

Lukas. : "Eh.. Bentar lagi! Bentar lagi!.".

   Sepertinya sebentar lagi sperma Lukas memang akan keluar, dan Alessandro walau kelelahan segera memasukkan kembali penis Lukas ke dalam mulutnya.
   Sepuluh menit kemudian, Alessandro mengeluarkan lagi Penis Lukas dari mulutnya, dan menyeka air liur di mulutnya yang belepotan dengan punggung tangannya. Lukas kecewa, tapi ia tahu, Alessandro sahabatnya kelelahan.

Alessandro. : "Mana? Katanya bentar lagi....".

Lukas. : "Ya.. Maaf Les... Belum mau keluar dia... Ayo lanjut.. Please.. Enak....".

   Lukas yang berkata seperti itu tidak menambah semangat Alessandro. Namun, karena ambisinya sendiri menginginkan sperma Lukas, Dia akhirnya terus mengoralnya.

...............

   Beberapa menit kemudian, ternyata reaksi Lukas semakin liar, kini ia berani mendesah.

Lukas. : "Anjirrr... Ssshhhh ah.... Ah.... Aless, enak banget disepongin elu gilaaa....terus Les.. !!! Terus... Bentar lagi les... Bentar lagi....!.".

   Alessandro mempercayainya, karena penis Lukas sudah menunjukkan tanda-tanda hendak Ejakulasi. Berdasarkan pengalamannya dengan Tuan Muda Marcell, penis sebelum ejakulasi selalu berdenyut-denyut hebat. Jika ia semakin mempercepat oralnya dan meningkatkan sensitifitas pada penis Lukas, pasti sperma Lukas akan cepat keluar. Tiba-tiba...

Lukas. : "Awh.. Sss.. Siap-siap Les...! Gue... Mau ngecroott.!.".

   Sambil melenguh kenikmatan, Lukas memberitahukan bahwa dia akan segera ejakulasi. Alessandro menelan semua ludahnya yang merendam penis Lukas dalam mulutnya agar sperma Lukas tidak bercampur dengan air liurnya. Alessandro melemahkan kencangnya hisapan pada penis Lukas agar tidak meyakiti dan menghambat proses ejakulasi pada penis Lukas. Akhirnya benar, tanpa bunyi crot pun, penis Lukas yang masih di dalam mulut Alessandro mengeluarkan gumpalan sperma yang kental berkali-kali.
   Alessandro berhasil, sperma Lukas kini telah dia rasakan dengan lidahnya. Dan dia merasa seperti sedang meminum cairan ternikmat di dunia. Rasa sperma Lukas di lidahnya terasa Asin dengan manis-manis yang samar. Sebagian langsung ia telan sementara sebagian ia nikmati dengan cara mengemutnya seperti menghisap permen dan menyebarkannya ke seluruh mulutnya. Namun, agak sulit karena sperma Lukas kental sampai-sampai bisa digigit olehnya. Akhirnya, dia perlahan-lahan mengeluarkan penis Lukas dari mulutnya tanpa benang liur.

Bitches TestamentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang