Bapak RT masih memimpin jalan di desa pegunungan ini. Jalanan bebatuan yang lembab, Di kiri kanan sawah. Di belakangnya, Sembari Lukas dan Alessandro menikmati pemandangan, tentu saja langkah mereka terasa berat sekali. Alessandro mengajak Lukas mengobrol dengan berbisik-bisik. Mobil mereka tinggalkan di halaman rumah pak RT.Alessandro. : "Kas, koq udah hampir sepuluh menit kita kagak nyampe-nyampe ya? Gue capek banget ih.. Mau istirahat sebentar.".
Lukas menggubris dengan senyuman.
Lukas. : "Sabar Les... Ini 'kan demi Tuan Muda....^_^ Masa ngisep kontol yang bisa bikin pala jadi pusing lu kuat tapi jalan kaki nggak. Biasa di rumah doang jadi pelayan sih lu...".
Alessandro.: "Eh~~ suka sekata-kata... Ya... Walaupun bener... Tapi 'kan...".
Dengan serangan kritik tajam dan masih saling memelankan suara, Lukas lalu meledek Alessandro dengan niat menyemangatinya juga.
Lukas : "Tapi apa hayoo?? Hahhh?? Kontol gue enak ya? Ya 'kan? Ya 'kan? Hahahaha...".
Alessandro. : "Ihhhh... Lagian tadi lu bilang apa? Ngisep kontol bisa bikin pala jadi pusing? Kayak lu udah pernah aja sih.".
Alessandro senang tapi seolah tidak terima juga ditanya hal seperti itu. Alessandro lalu iseng mendekatkan tangan kanannya untuk mencuri-curi sentuhan ke kontol Lukas dari balik celana Lukas dengan cara membuka dan menempelkan kelima jarinya secara berulang-ulang. Berhubung kebetulan di sawah bagian tepi jalan kanannya Lukas ada dua orang bapak-bapak dan satu orang wanita tua yang sedang menanam padi beralih memperhatikan mereka, Lukas merasa malu lalu menepis tangan Alessandro....
Lukas. : "Isssh.. Asu...!! Lu!.".
Bapak RT menggubris.
Bapak RT. : "Hah? Asu? Di mana?.".
Langkah mereka semua terhenti.
Lukas. : "Eh... Nggak.. Pak.. Anu.. Itu... Ehem.. Tadi saya kesel sama bercandaan temen saya, terus dia saya katain Asu... Hehehe.. Mohon maaf ya Pak... Biasa nih... Bahasa anak muda kotanya keluar deh...".
Bapak RT. : "Oh.. Gitu... Iya... Gak apa-apa... Saya maklumi... Tapi ya jangan di biasakan ya ngomong kayak gitu... Saya pikir ada asu beneran tadi. Soalnha saya takut.".
Pak RT menasihati dengan "selow".
Lukas. : "Ya, Pak, sekali lagi saya minta maaf ya pak. Manusia memang tempatnya salah.".
Bapak RT. : "Tapi di desa ini juga anak-anak mudanya sama aja sih...".
Alessandro & Lukas : "(💢💥).".
Bapak RT. : "Ayo, lanjut...".
Alessandro dan Lukas sejenak terhenti, setelah ajakan Pak RT demikian, mereka menunggu Pak RT berjalan beberapa meter lalu mereka jalan lagi.
Lukas. : "(Yaelaah... Bapak... bapak.. Lumayan sih... Bapak orangnya selow.. Sungguh selow sangat selow... Saking selownya goblok...😅. Selow apa Slow sih yang bener?!).".
Alessandro. : "....".
Lukas. : "Kalau bapak itu orangnya bawel mungkin kita bakalan diajak ngobrol terus selama barengan gini...".
Alessandro. : "Hm, gue setuju... Terlebih lagi orang tua itu ujung-ujungnya suka nasihat.".
Lukas. : "Ya... Wajar wejangan mah... Orang tua juga begitu karena itu tuh juga wujud rasa sayang lho...".
Terang Lukas.
Alessandro. : "....Yang menyimpang?.".
Lukas. : "💥... lu itu mah... Sama Tuan Muda Marcell.".
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitches Testament
Ficción General( ⚠ Peringatan!! Cerita Sex 18+) Chrisvander adalah salah satu "Anak Sulthan" yang selalu merasakan kekosongan. Dan ketertarikan seksualnya yang berbeda membuat dirinya berpikir untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Bersamaan dengan surat wasi...