hampir setiap hari ziana selalu mendapatkan kiriman dari seseorang, entah itu bernentuk coklat, permen, ataupun sebuah surat.
ia semakin curiga, siapa sebenarnya yang meneror dengan kata kata penyemangat ini.
"assalamualaikum jodoh.
aku harap kau membacanya di tempat yang tak tau banyak orang, aku begitu malu,karna ini pertama kalinya aku berani menyurati seorang wanita,apalagi wanita bodoh seperti mu hehe, becanda jangan masukan hati. tak tau, aku adalah lelaki yang trkenal alergi dengan wanita, tapi entah knapa kalau dengan kamu aku merasakan hal yang beda, yang membuatku menyukaimu adalah, aku melihat diriku yang dulu ada padamu sekarang, aku harap kamu terus smangat, dan cepat menghatamkan al quran mu. semoga kamu tidak marah dan jijik membaca surat ini. wassalamualaikum"ziana usai membacanya. ia benar benar ingin tau pemilik suat ini siapa.
"siapa sih sebenarnya pemilik surat ini"
☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀
fawa tengah sibuk menulis sesuatu di lembaran kertas sembari senyam senyum sendiri. kelakuannya itu berhasil menarik simpati wahyu teman sekelasnya.
ia menghampiri fawa yang nampak berbeda itu."eh fawa,kamu sedang apa"
dengan secepat mungkin fawa menyembunyikan kertas yag ia tulis tulis itu di saku celananya,namun terjatuh dan itu tak di ketahui oleh nya.
"enggak kok,nggak ngapa ngapain, kenapa"
"nggak knapa napa sih,cuma kamu sekarang bertingkah aneh. aku perhatikan kamu dekat dengan susi ya"
wahyu pun duduk di dekat fawa dengan mengintimidasi nya.
"eng.. enggak, mana ada"
"hehe santai saya kawan,nggak usah grogi. aku sering melihatmu memberikan surat kepada susi, "
fawa hanya terdiam, ia tak bisa berkata apa apa, jangan sampai wahyu tau kalau surat itu sebenarnya untuk ziana,bukan untuk susi, karna susi hanya jembatanya untuk menyalurkan surat itu agar sampai ke ziana.
"benar kan, diem aja haha, alhamdulillah sekarang teman ku ini sudah tidak alergi wanita lagi, tapu ingat jangan macam macam, aku bilangin abah baru tau rasa"
"eh... ya enggak lah yu, tenang saja, ak aku cuma sebatas kagum aja nggak lebih"
"yasudah... rh apa pendapatmu kalau aku memberikan ini kepada ziana"
wahyu mengeluarkan jilbab segi empat berwarna hitam itu. fawa sangat terkejud, apa maksud dari wahyu memberikan krudung itu untuk ziana.
"aku sangat ingin menberikanya"
"bagus"
jawab dingin dari fawa yang membuat wahyu curiga.
"kenapa kok kamu kaya nggak suka aku ngasih ini ke ziana""ha? nggak, biasa aja tuh""
"mana ada,ngarang kamu"
"oh iya kan kamu ada susi hehe, awas kalau kmu suka dengan adik angkat ku "
"kenapa, kamu menyukainya, bukanya kamu dengan yuni"
"tidak, dia saja yang selalu ngejar ngejar aki hem... yang aku suka itu ziana bukan yuni, dia itu gadis baik,dan pintar"
hati fawa serasa di tusuk oleh beberapa pedeng yang tajam, begitu perih mendengar teman dekatnya juga meyukai orang yang sama dengan nya. mungkin ia harus mengalah demi sahabat.
"oh... baguslah, ya sudah aku keluar dulu, mau urus lomba parade minggu nanti"
fawa pun pergi tanpa mengucapkan salam kepada wahyu. saat akan pergi wahyu melihat ada kertas yang terjatuh di bawah meja fawa,
"kertas apa ini, ini kan yang di sembunyikan fawa tadi"
wahyu mengambil surat itu dan membacNya
"assalamualaikum jodoh."
wahyu terkekeh membaca surat yang belum jadi itu, ternyata temanya sudah berubah total dari yang alergi wanita sekarang malah tergila gila wanita.
"haha,,, fawa fawa, susi memang hebat bisa menaklukan seorang fawa"
wahyu meletakkan kertas itu di bangku fawa dan berjalan ke luar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
assalamualaikum jodoh
Teen Fictionkisah seorang santri yang mencari cinta sejatinya. ternyata di pesantren as syukurilah itu mereka di sandingkan dan mereka berhasil menemukan cerminan diri mereka.