kesedihan mendalam

531 31 0
                                    

akhirnya. satu tahun udah di lalui oleh ziana, ia berhasil menghatamkan, 10 juz dalam setahun, lumayan lah.

ia semakin konsen terhadap al quranya dan ia targetkan harus katam saat ia sudah lulus skolah nanti.

dan ia memilih memendam cinta tak wajarnya itu kepada musuhnya sendiri.

dia juga tidak pernah lagi melihat fawa berkeluyuran di sekolah maupun di pondok, sudah seperti hilang di tenan bumi.

itu sangat membuat nya rindu namun tak ia hiraukan karna ia masih ada tanggungan lain.

#FAWA#

  memunculkan batang hidung ku pun di depanya aku tak sanggub lagi.
mungkin cintaku sudah bertepuk sebelah tangan. tak ada harapan lagi. aku pun sudah malas menulis surat cinta untuk nya. itu percuma. karna pasti dia menganggab wahyu lah yang mengirim surat itu. bukan lagi dari pengagum rahasia yang terus ia curigai.

aku tak bisa apa apa lagi. niat umi aisyah menjodohkan ziana dengan wahyu itu sudah cukup menyakiti hatiku, sudahlah. aku akan melupakanya.  aku akan segera menghatamkan quran ku dan pergi jauh dari sini. mungkin itu cara bagus untuk melupakan nya.

ziana,maafkan aku.yang lemah dalam memperjuangkan mu, andai saja kamu punya perasaan yang sama seperti ku. pasti aku akan berusaha sekuat tenaga ku untuk memperjuang kan nya. tapi itu tidak mungkin juga. seperti katamu, jangan mimpi ketinggian, nanti jatuh sakit. dan aku sudah merasakanya aku jatuh, dan sangat sakit sekali.

aku pun memutuskan untuk kerumah kyai ingin mengadu semua kesah keluhku.

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

terlihat wajah sumringah itu di pipi umi aisyah. 

"eh fawa, masuk sini"

fawa pun memasuki kediaman kyai nya dengan hormat, dan ia melihat kyai nya, dan wahyu tengah membicarakan sesuatu,  ia yakin sebelum ia ke sini ada suatu hal penting yang ia bicarakan. nampak wahyu begitu gembira.

"oh.. fawa duduk sini nak, ada masalah apa"

ucap kyai yang tau keberadaan nya.
fawa pun duduk dengan santun di bawah kiyainya yg sebelumnya ia mengecup punggung tangan kyai nya.

"sebelumnya maaf jika saya mengganggu kyai. saya bermaksud ingin segera di tes kiyai menyangkut hafalan saya. saya sudah siap"

"barakallah fawa... alhamdulillah baik kapan kita mulai,  "

"saya ingin setelah ujian sekolah nanti kyai,  dan saya ingin kyai mengirim saya ke suatu pondok untuk mengetes seberapa ilmu yang sudah saya dapatkan di sini"

"barakallah fawa. knapa kamu ingin di pondok lain... kenapa tidak mengabdi di sini"

fawa sangat bingung ingin menjelaskan apa kepada kyai nya. ia tak mungkin menjelaskan nya yang sebenarnya karna hanya ingin menghindari ziana.

" sa..saya tidak tau kyai. saya ingin hanya itu"

"baiklah aku turuti permintaan mu nak"

"syukron kyai "

fawa mencium bolak balik tangan kyainya dan pamit pergi. namun
ia mendengar kan sedikit tentang perjodohan wahyu dengan ziana yang membuat langkahnya terhenti.  dan itu di sadari oleh wahyu. ia meminta izin kebada abah dan umi nya untuk keluar sebentar.

wahyu melangkahkan kakinya dengan cepat mengejar fawa yang sudah ada di teras rumah. ia genggam lengan itu dan ia mendapatkan fawa dengan muka merah dan mata brrkaca kaca.

"fawa kamu kenapa"

fawa mencoba menyembunyikan kesedihanya. ia mencoba bersikap sewajarnya kepada wahyu.

"tidak apa apa kok"

"kamu tidak usah bohong fawa,aku melihat mu tadi seperti terkejud mendengar perjodohan ku dengan ziana"

fawa tak bisa menahan air matanya lagi.  itu sudah sangat menyakiti hatinya. fawa memeluk wahyu dengan erat nya.

"selamat, aku terharu saja. sahabatku sudah mendapatkan calon. biasanya kamu paling susah kalau soal cinta"

wahyu pun membalas pelukan fawa dengan binggung namun cukup jelas alasanya knapa ia bertingkah seperti itu. namun wahyu tak seratus persen mempercayai omongan sahabatnya itu.

fawa melepaskan pelukan itu dan mengucapkan salam kepada wahyu dan berlalu pergi.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam"
wahyu hanya berdiri dengan ekspresi serba salah dan bingung.

😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢

"kodok tengil"

suara itu berhasil mengagetkan fawa.  itu suara yang tidak ingin ia dengar sekarang. fawa dengan segera menghapus air matanya.  dan bersikap dingin kepada ziana.

"kenapa"

"kamu menangis?"

"nggak"

"lalu"

"tidak urusan mu, knapa sih selalu kamu,  kamu tu sangat mengganggu sekali,  aku muak melihat mu,  bisa tidak satu hari saja kamu jangan berulah"

ziana begitu tercengang melihat bentakan keras yang di lontarkan fawa kepadanya di hadapan santri yang berlalu lalang.
ziana begitu sakit hati, pria yang di rindukanya kini membentaknya seolah menganggab ziana itu sampah.

"jadi beberapa hari ini, kamu tidak pernah kelihatan hanya cuma menghindari aku"

"iya"

bentak fawa.  dan membuat ziana meneteskan air mata.  tak disangkanya fawa begitu kasar kepadanya.

"selamat ,atas perjodohan mu dengan wahyu"

kata kata lirih itu berhasil memecahkan konsemtrasi ziana. apa yang fawa katakan.

"apa maksud kamu"

fawa tak menghiraukan kata kata dari ziana,ia memilih pergi sebelum menjadi sorotan para santri.

"kak fawa"

ziana memanggil sembari mnjulurkan tanganya ke arah fawa pergi. ia pun tak sanggup untuk mengejarnya. ia usap air matanya dan berlari pergi.

wahyu melihat kejadian itu, dan ini sudah tampak jelas baginya kalau mereka saling cinta namung tak saling mengungkapkan.
ia sadar tengah berada di tengah tengah mereka.

assalamualaikum jodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang