BAB 7
Erwin menggandeng tangan Levi dengan formal ketika memasuki restaurant. Sang kepala restaurant sendiri yang menyapa mereka dan mengantarkan mereka berdua ke meja yang sudah disiapkan.
Erwin tampak akrab dengan kepala restaurant itu, dan Levi melihat kepala restaurant, seorang lelaki Perancis dengan logat Perancis yang kental. Sesekali Erwin berbicara dalam bahasa Perancis yang lancar dan tersenyum menanggapi perkataan kepala restaurant itu.
Dari informasi yang pernah didapat Levi, Erwin pernah tinggal di Perancis selama beberapa tahun saat dia masih kecil. Mungkin ini sebabnya Erwin lancar berbahasa Perancis, meskipun itu bukan urusannya. Levi cepat-cepat mengalihkan pikirannya dari Erwin.
Ketika kepala restaurant itu pergi, Erwin menarikkan kursi untuk Levi dan duduk di depan Levi.
"Restaurant ini milik ibuku," Erwin menatap kepergian kepala restaurant itu, "Francoise adalah asisten ibuku sejak lama, dia mencintai restaurant ini seperti mencintai hidupnya."
Levi terdiam menatap Erwin. Orangtua Erwin juga telah meninggal, itu yang ia tahu, tetapi entah kenapa, informasi tentang orang tua Erwin itu tersimpan rapat, jauh sekali sehingga tidak ada seorangpun yang bisa menggalinya.
Seorang pelayan datang dan Erwin memesan lagi dalam bahasa Perancis yang fasih. Ketika hidangan pembuka datang, Levi terpesona dengan tampilannya, Erwin menjelaskan bahwa makanan itu adalah L'imperial de saumon marine yang ternyata adalah filet salmon asap. Ditemani dengan Crème, potongan jeruk citrus, dan Roti Baggue. Penyajiannya begitu indah, seperti hamparan padang pasir di atas piring lengkap dengan suasana eksotisnya.
Levu menyuap untuk pertama kalinya dan mendesah, merasakan crème itu meleleh di mulutnya dan menciptakan cita rasa yang bercampur baur antara rasa manis dan kelembutan yang nikmat.
Tak disadarinya bahwa Erwin menatap ekspresinya itu dengan tatapan kelaparan. Suasana hati Erwin luar biasa buruknya, hasratnya yang tidak terlampiaskan membuatnya frustrasi luar biasa. Ia amat sangat ingin meledak... Di dalam tubuh Levi.
Erwin memesan anggur Chardonnay sebagai teman makan mereka, sambil berharap malam ini Levi sedikit mabuk sehingga mengendorkan pertahanannya. Tetapi pikiran bercinta dengan Levi dalam kondisinya yang sedang mabuk sama sekali tidak menyenangkannya. Ia ingin Levi sukarela, melingkarkan pahanya di tubuhnya, ketika tubuh mereka bersatu. Saat itu akan datang pada akhirnya, kalau Erwin mau bersabar dan menundukkan lelaki keras ini pelan-pelan.
Hidangan utama datang, yakni Parmentier de canard et son bouquet de verdure, hidangan daging bebek yang dipanggang hingga cokelat muda dan berminyak bersama dengan kentang lembut yang dihancurkan, dan disajikan bersama semangkuk salad. Rasanya luar biasa lezat dengan paduan bumbu-bumbu yang tidak biasa dan khas, membuat Levi terpesona akan citarasa masakan khas perancis ini. Pantas saja restaurant ini dianugerahi lima bintang.
"Kau menyukainya?" Dalam cahaya lampu yang temaram, Erwin tampak lebih lembut. Garis kejam di bibirnya tampak memudar dan itu membuatnya tampak lebih santai.
Levi ingin membantah, tetapi tidak ingin merusak suasana indah ini. Terkurung selama berminggu-minggu di dalam kamar terkutuk itu dan sekarang entah kenapa Erwin berbaik hati membawanya keluar –meskipun dengan pengawalan ketat– Levi sempat melirik ke arah pengawal-pengawal Erwin yang berdiri seperti biasa di akses pintu keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep With The Devil ( EruRi Ver.)
RandomLevi dengan sifat keras kepalanya dan Erwin dengan seluruh kekuasaannya. "Kau adalah kelemahanku." -Erwin Smith. SnK. EruRi Fanfiction. Remake dari novel kak Shanty Agatha, Sleep With The Devil. Maaf jika ada kesamaan sm cerita milik yg lain. uda...