BAB 13

6.9K 558 106
                                    

BAB 13

Levi mundur dengan tidak nyaman. Membiarkan Erwin Smith masuk ke rumahnya sama seperti membiarkan iblis menguasai kehidupannya. Tetapi tidak ada pilihan lain. Mereka harus berbicara, panjang lebar. Dan mereka tidak mungkin berbicara di ambang pintu seperti ini.

Levi memiringkan tubuhnya mempersilahkan Erwin masuk ke dalam rumahnya yang mungil tetapi indah itu. Erwin langsung duduk di sofa cokelat itu, tampak nyaman, kemudian melepaskan kacamata hitamnya dan meletakkan di atas meja.

"Apa yang kau rencanakan di hari ulang tahunmu?" Erwin mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

"Tidak ada," Levi sebenarnya punya cheese cake strawberry di kulkasnya. Tapi itu untuk ia makan sendiri nanti malam. Tanpa gangguan Erwin.

Erwin menatap Levi seolah mengukur-ukur, "aku bisa mengadakan pesta untukmu."

"Aku tidak butuh pesta darimu."

"Hmm," lelaki itu mendesah, lalu ketika menatap Levi, tatapannya berubah serius, "kau tahu kan kenapa aku kemari?"

Levi mengangguk, "dan sebelum kau katakan maksudmu, aku ingin membuat penawaran baru untukmu."

"Penawaran?" Erwin mengangkat alisnya, "oke, jelaskan!"

"Aku akan mengembalikan semua uang yang pernah kau berikan kepada ayahku."

"Levi," Erwin terkekeh, "hutang itu terlalu besar hingga kau mungkin hanya bisa menggantinya dengan tubuhmu. Tidak. Aku menolak penawaranmu. Dan kau..." mata Erwin berubah sensual, "kau akan menjadi pengantinku sebentar lagi, sesuai perjanjian."

"Aku bukan barang yang bisa dibeli seenaknya, dan kenapa kau begitu santai? Ini masalah pernikahan, bukan jual beli perusahaan."

"Aku hanya ingin kau menjadi pasangan hidupku," Erwin bersedekap, menatap Levi yang mulai emosi, "itu sudah kutetapkan sejak awal."

"Kenapa?" Levi tidak bisa menahan suara tajam di lidahnya, "karena kau ingin menjadikanku boneka pengganti Rivaille Smith?"

Wajah Erwin mengeras ketika Levi menyebut nama Rivaille, bibirnya mengetat, "jangan hubung-hubungkan dia dengan ini semua."

"Bagaimana aku bisa tidak menghubungkannya?" Levi sudah menahan diri, tetapi suaranya meninggi, "semua ini karena wajah ini, karena wajah yang sama dengannya! Kau tidak bisa menganggapku sebagai penggantinya, Erwin! Kami orang yang berbeda, dan aku menolak diperlakukan seperti itu!"

"Aku tahu kalian orang yang berbeda," Erwin berdiri di depan Levi, siap berkonfrontasi, "percayalah, aku benar-benar tahu, karena gairah semacam ini, tidak pernah kurasakan dengan siapapun!"

Erwin meraih Levi ke pelukannya dan langsung mencium bibirnya. Dengan lembut. Tidak memaksa seperti biasa, dengan pelan ia menguak bibir Levi, mencicipinya pelan-pelan kemudian melumatnya lembut. Lidahnya menelusuri seluruh bibir Levi dan kemudian bermain-main dengan lidah Levi, mencecapnya habis-habisan. Ketika akhirnya ciuman itu selesai mereka sama-sama terengah-engah.

"Apakah pada akhirnya kau mengakui kalau kau merindukanku?"

"Dalam mimpimu, Smith!" Levi menjawab dengan ketus, membuat Erwin terkekeh geli.

Sleep With The Devil ( EruRi Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang