BAB 14

7K 564 122
                                    

BAB 14

"Tidak!" Levi berseru. Seketika wajahnya pucat pasi, tangannya langsung bergerak melindungi perutnya.

Levi tidak tahu bagaimana kehamilan itu, ia adalah seorang pria dan sudah pasti tidak punya pengalaman apapun mengenai kehamilan. Tetapi begitu sadar bahwa ada bayi yang tumbuh dan berkembang di dalam tubuhnya, Levi langsung tahu bahwa ada ikatan di antara mereka, bahwa seorang ibu secara alami akan melindungi anaknya.

"Kau harus membunuhku dulu kalau kau berniat melaksanakan niatmu itu, Erwin Smith! Aku tidak tahu kegilaan apa yang ada di dalam otakmu, tapi kau seharusnya malu. Anak ini adalah darah dagingmu sendiri, dan kau berniat membunuhnya bahkan sebelum dia tumbuh!"

Erwin menatap Levi dengan pandangan kesakitan, "aku tidak bisa, Levi. Aku tidak bisa kalau kau hamil!" lelaki itu mengacak rambutnya dan berdiri menyeberangi ruangan, menuangkan brandy untuknya dan meneguk cairan keras itu dalam sekali teguk. Ketika membanting gelasnya dan menatap Levi, matanya menyala-nyala, "Rivaille... dia sempat hamil sama sepertimu, dan kau tahu... dia keguguran..."

Levi tercekat ketika akhirnya topik itu dilepaskan oleh Erwin. Nama Rivaille seakan tabu untuk diucapkan ketika Levi masuk ke rumah ini sebagai isteri dari seorang Erwin Smith. Dan sekarang Erwin sendiriah yang mengangkat topik itu ke permukaan.

"Tetapi kondisiku dan Rivaille berbeda, kami memang sama-sama lelaki, tetapi aku sehat-sehat saja... aku pasti bisa mempertahankan kehamilan ini."

"Yang tidak orang lain ketahui adalah Rivaille hamil lagi setelah keguguran itu," mata Erwin berubah nyalang, ingatannya kembali ke masa lalu, seakan tidak menyadari ada Levi di ruangan itu, "aku tidak tahu bagaimana caranya dia membuatku lengah dan hamil lagi. Demi Tuhan, aku sudah berusaha agar dia tidak hamil lagi, aku bahkan sudah membuat janji temu dengan dokter untuk operasi vasektomi*. Tapi Rivaille berhasil hamil lagi dan dengan keras kepala dia menyimpan rahasia itu dariku dan semua orang. Takut kalau kami mengetahuinya, kami akan meminta dia menggugurkan kandungannya lagi," nafas Erwin tercekat, "ketika dia meninggal seperti tertidur di atas ranjang, dokter baru mengetahui dan mengatakan padaku bahwa Rivaille sudah hamil tiga bulan. Kehamilannya itulah yang memperburuk kondisinya dan membuatnya semakin lemah... kehamilan itu yang membunuhnya!"

"Tapi aku tidak sama dengan Rivaille, Erwin," Levi menyela, berusaha mengembalikan Erwin ke masa kini, "aku sehat dan kuat. Aku yakin, bayi ini tidak akan membebaniku."

"Aku tidak mau kau membahayakan dirimu sendiri karena kehamilanmu!" Erwin menyela marah, dan ketika menyadari wajah Levi memucat karena suaranya yang meninggi, Erwin memperlembut suaranya, tatapannya memohon, "aku minta padamu, Levi. Gugurkan bayi itu. Tidak akan pernah ada bayi di rumah ini, tidak akan pernah ada bayi di pernikahan kita."


Dada Levi bergemuruh oleh perasaan yang bercampur aduk, teganya Erwin dan betapa egoisnya dia! Betapapun Erwin merasakan trauma dan ketidaksukaan yang mendalam atas kehamilan Levi, seharusnya lelaki itu sadar kalau bayi yang tumbuh di dalam perut Levi ini adalah darah dagingnya, anaknya!

Sebegitu tidak berharganyakah Levi di mata Erwin sehingga ia harus mengorbankan janin yang dikandungnya atas nama kenangan Erwin kepada Rivaille?

"Tidak, Erwin," Levi menegakkan dagu, menahankan sakit hatinya yang meluap-luap. "Aku tidak akan pernah mengugurkan bayi ini apapapun alasannya, meskipun kau hanya menganggapnya sampah..." Levi menatap Erwin dengan tatapan terluka yang dalam, "meskipun kau melupakan fakta bahwa dia ada karena dirimu juga... dia adalah anakku, dan sekarang dia tumbuh di dalam diriku. Seperti yang kubilang kepadamu tadi, kalau kau memaksakan kehendakmu kepadaku, kalau aku sampai kehilangan anak ini karena kesengajaanmu, maka yang kau dapatkan adalah kematianku."

Sleep With The Devil ( EruRi Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang