BAB 15
Entah berapa jam proses operasi yang menyiksa itu dan Erwin duduk disana dengan seluruh tubuh menegang dan tersiksa. Mike masih menungguinya disana, sementara Armin sudah berpamitan, karena puteranya membutuhkannya. Armin bilang, dia akan kembali besok pagi.
Lalu terdengar tangis bayi. Tangis bayi yang sangat kuat dan keras, seakan memompa seluruh udara yang ada ke dalam paru-parunya. Erwin terkesiap dan saling berpandangan dengan Mike, tubuhnya makin menegang. Apakah itu suara anaknya?
Tiba-tiba di pintu ruang operasi menyala hijau, dan seorang perawat wanita keluar, memanggilnya.
"Tuan Erwin Smith."
Erwin diajak masuk ke ruangan dalam di bagian ruang persiapan operasi, yang menjadi pembatas antara ruang tunggu dengan ruang operasi
"Ini Putera anda Tuan Smith, kami menunjukkannya sebelum dia dibawa ke kamar bayi."
Bayi itu menangis begitu keras, seolah-olah memprotes kenapa ia direnggut dari kehangatan yang nyaman di dalam perut ibunya ke dunia yang penuh marabahaya ini.
Erwin mengamati bayi itu dengan takjub, mahluk kecil tak berdaya itu, yang selama ini tumbuh di perut Levi, darah dagingnya, yang tumbuh karena percintaannya dengan Levi. Makhluk itu begitu tak berdaya, dan ingatan bahwa Erwin memusuhinya dulu terasa begitu konyol.
Bayi laki-laki ini anaknya. Buah cintanya dengan Levi.
Perawat itu menunjukkan alat kelamin bayi itu, dia anak laki-laki yang sehat. Dan wajahnya itu, yang bahkan sudah menunjukkan kemiripannya dengan seluruh keturunan keluarga Smith, lalu membawa sang bayi ke ruangan khusus.
Sejenak Erwin masih tertegun disana, lalu teringat kepada Levi... Levi... bagaimana keadaan isterinya?
"Suster," Erwin memanggil perawat itu, berusaha agar tidak terdengar panik, "bagaimana dengan isteri saya?"
Perawat itu melirik ke ruang operasi, "masih belum sadar, Tuan. Kondisinya cukup stabil meskipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Anda bisa melihatnya nanti ketika dia sudah dipindahkan dari ruangan operasi ke ruangan ICCU."
Lalu perawat itu pergi meninggalkannya, memaksanya menunggu ke dalam ketidakpastian yang menyiksa lagi.
Kalau dulu, Erwin pasti akan membentak, memaksa, menggunakan cara kasar agar mereka menuruti kemauannya. Aku ingin melihat Levi segera! Kenapa para dokter tidak becus itu begitu lama menanganinya?!
Tetapi Erwin menahan dirinya. Tidak. Mereka sedang menyelamatkan Levi. Ia tidak boleh mengganggu mereka, karena nyawa Levi sedang dipertaruhkan disana.
.
Ruangan ICCU itu sepi, hanya ada Levi dan suara detak jantungnya yang berasal dari monitor kecil di samping tempat tidurnya. Levi masih belum sadarkan diri, dan menurut penjelasan dokter tadi, kondisinya masih belum lepas dari kritis.
Erwin duduk disana, di samping ranjang Levi, mengamati wajah pucat Levi yang terbaring lemah. Ia pernah mengalami ini sebelumnya dan ternyata Rivaille tidak pernah terbangun lagi. Akankah Levi melakukan hal yang sama pada dirinya?
"Kau tidak boleh meninggalkanku, Levi," Erwin menggeram parau, "kau tidak boleh meninggalkanmu sebelum aku mengizinkanmu. Putera kita menunggu disana, ingin dipeluk oleh ibunya, kau harus membantunya tumbuh menjadi anak yang sehat... yang..." suara Erwin tertelan, menyadari bahwa ia sudah berkata-kata terlalu banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep With The Devil ( EruRi Ver.)
RandomLevi dengan sifat keras kepalanya dan Erwin dengan seluruh kekuasaannya. "Kau adalah kelemahanku." -Erwin Smith. SnK. EruRi Fanfiction. Remake dari novel kak Shanty Agatha, Sleep With The Devil. Maaf jika ada kesamaan sm cerita milik yg lain. uda...