07.

859 21 0
                                    

happy reading gays..........




tasya sudah sampai di rumah semenjak satu jam yang lalu
sekrang tasya sedang membaca novelnya di atas meja belajarnya.

akan tatapi sedari tadi tasya berusaha untuk fokus pada novelnya itupun selalu
gagal, dia memikirkan kejadian dikantin tadi siang, dia juga tidak mengerti kenapa dia memikirkan tingkah salsa yang seperti itu pada fatan

"duuuhhh, kenapa sih gue jadi mikirin mereka,?" gerutu tasya "tapi, gue juga penasaran ada hubungan apaan sih sebenarnya fatan ama salsa  kok mesra banget??" ucap tasya sambil mengetuk ngetukkan telunjuk ke dagunya.

"tau ah, pusing gue, mending gue keluar, sumpek gue dikamar" ucap tasya dan berjalan keluar kamar

tasya berjalan perlahan menuruni anak tangga dengan langkah gontai
ia melihat ke seluruh penjuru rumahnya yang tak ada perubahan sedikitpun. sepi.... kata itu yang selalu menggambarkan keadaan rumahnya.

"eh non aca, mau kemana non??" tanya bik inah

"aca mau keluar bik, sumpek di kamar mulu, pengen cari udara seger" ucap tasya sambil tersenyum

"yaudah, non hati hati yah" ucap bik inah

"ai ai kaptein" ucap aca dan memberi hormat

tasya terus berjalan menelusuri komplek perumahannya, ia ingin pergi ke taman komplek untuk duduk santai sambil melihat lihat susana disana

tasya duduk disalah satu bangku panjang dengam cat putih, tasya menyandarkan punggunnya sambil memejam kan matanya karna merasa sangat lelah padahal ia hanya berjalan selama 10 menit.

tasya merasa agak sedikit tenang disini
namun ketenangan tasya terganggu karna ia merasa ada seseorang di sampingnnya

tasya mengabaikan orang yang berada di sampingnnya tersebut dengan tetap menutup matanya dan merasakan hembusan angin yang menerpa di wajahnya.

"adem banget yah angin nya, sampek enak gitu tidurnya" ucap orang yang duduk disamping tasya.

tasya tersentak kaget mendengar perkataan orang tersebut, ia juga merasa tidak asing dengan suara orang tersebut.

tasya membuka matanya perlahan dan melihat siapa orang yang berada di sampingnnya. tasya langsung menyipitkan matanya ketika ia mengetahui siapa yang duduk disampingnya.
ya tuhan, kenapa harus ada orang bar bar juga di sini sih???, kenapa juga harus ketemu sama dia sih???, malapetaka kayaknya bakal datang mih beberapa detik lagi
fiiiiuuuhhhh.........

"ngapain lo disini??" tanya tasya

"boker" ucap orang itu asal

"oh" ucap ana ketus

"lo ngapain dimari?" tanya orang tersebut

"....."

"oi jawab kek"

"...."

"yaelah di kacangin"

"WOI"  ucap orang tersebut tepat di samping telinga tasya

"is fatan, lo apa apaan sih??, ganggu ketenangan gue aja, gak jelas banget sih lo jadi orang" gerutu tasya

ya, orang yang dari tadi duduk disamping tasya adalah fatan, orang yang paling tasya benci, orang bar bar yang otaknya mungkin ketinggalan pas pembagian otak di kandungan
bego....

"ya habisnya lo diem diem mulu, udah capek gue ngemeng dari tadi dan satupun gak ada lo respon" ucap fatan dengan nada frustasi
kenapa sih di cuekin mulu??

tasya hanya diam saja, tak ada niat untuk menanggapi percakapan fatan. merespon perkataannya???, lebih baik ngomong ama semut dari pada ketespon ucapan orang laknat di sampingnya

my bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang