09.

770 20 0
                                    

"cantik"

"apaan?" tanya tasya

"ng- gak gak ada"ucap fatan gelagapan sendiri dengan ucapannya.
"yaudah yuk duduk, ntar lo jatoh lagi, gue ntar yang di salahin" ucap fatan mengalihkan pembicaraan dan menarik tangan tasya untuk duduk di sofa usang bewarna hitam
tasya yang menerima perlakuan fatan hanya menurut dan ikut duduk di sebelah fatan

"gimana susana hati lo??,masih bad??"tanya fatan

"gak terlalu buruk" ucap tasaya santai menyandarkan punggungnya kesofa tersebut sambil menengadahkan kepalanya dan menutup matanya
menikmati angin yang menerpa wajahnya.
untung saja hari ini gak terlalu terik,

fatan memalingkan wahjahnya mengahadap tasya, dia melihat wajah yang damai disana, namun entah kenapa fatan merasa dibalik kedamaian wajahnya fatan juga bisa melihat bagian sisi lainnya, ada wajah lelah lesu dan sedih disana
fatan merasa dibalik wajah riangnya ada sisi rapuh disana
hanya saja ia bisa menutupi dengan tingkah lakunya yang periang dan kadang kadang juga bertingkah konyol yang kembuat orang bisa berfkir bahwa tasya tak memiliki masalah dihidupnya

"apa ada yang perlu lo ceritain sama gue??" tanya fatan yang masih setia memandangi wajah cantik milik tasya

tasya yang mendengar pertanyaa fatan langsung membuka matanya dan memperbaiki cara duduknya menjadi berhadapan dengan fata. menyipitkan matanya, merasa heran dengan ucapan fatan, sebenarnya ia cukup kaget dengan pertanyaan fatan
pertanyaan apaan itu??, emang apa yang harus dicerikanya pada cowok songong didepannya ini??

"maksud lo??" tanya tasya

fatan yang mendegar perkataan tasya langaung terbangun dari lamunannya
fatan menaikan sebelah laisnya mengisyaratkan 'apa' dan mengerutkan dahinya, sungguh ia tidak paham dengan pertanyaan tasya

emang apa yang ia bilang barusan??

"maksud lo apaan??, gue kagak ngerti" ucap tasya sekali lagi

"emang gue bilang apaan" tanya fatan tak kalah terkejutnya

"itu barusan lo bilang, apa ada yang perlu lo ceritain sama gue" ucap tasya menirukan gaya bicara fatan

fatan langsung menapar jidatnya,dia baru sadar kalau ia mengucapkan itu, itu benar benar di luar kendalinya, itu keluar dari mulutnya spontan dan tak memiliki niatan

"pertanyaan bodoh apa itu?" gerutu fatan didalam hati

"eh, ngapa lo diem?" tanya tasya

"mending sekarang kita kekelas aja, lima menit lagi bel masuk" ucap fatan mengalihkan pembicaraan

untung saja tasya langsung menyetujui ajakan fatan dan mengabaikan perkataan fatan tadi

ya tuhan, tasya baru ingat jika ia sudah disini selama setengah jam, dan bersama cowok sonong ini??
sentuhan dari mana cobak tasya bisa akur dengan seorang bad boy yang songong bin aneh ini??

==========

tasya berjalan beriringan dengan fatan selama perjalanan menuju kelas, tasya sangat risih dengan tatapan tatapan semua murid
mulai dari yang mentap dengan kagum, sampai tatapan mematikan pun mereka beri

"lama lama takut juga gue ama tu mata" gumam tasya

fatan yang mendengar perkataan tasya hanya terkekeh kecil

"nasib deket deket ama cowok ganteng" ucap fatan diiringi kekehan

tasya hanya memutar bola matanya ketika mendengar perkataan fatan

============

bel pulang sekolah sudah bernunyi semenjak 30 menit yang lalu
akan tetapi fatan masih setia duduk di bangkunya sambil menatap kosong kedepan

my bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang