Happy Readings~
----------------------------
Blub blub.. Blub blub..
Jaemin memasukkan gurita kedalam pot panas yang mengepulkan uap. Menilai dari warna sayur yang telah melayu, anak itu memasukkan seekor gurita utuh yang telah ia bersihkan sebelumnya tanpa berniat memotong-motong hewan lunak itu.
Memasukkan potongan daun bawang sebagai taburan. Menyisakan biji wijen untuk penyedap aroma diterakhiran, Hot Pot ala Seo Jaemin telah siap :)
Jaemin tersenyum melihat karyanya. Tinggal menunggu semua bahannya matang sempurnya, Jaemin beralih pada stoples kimchi yang sudah ia siapkan sejak pagi tadi. Mengeluarkan isinya dan menatanya dengan amat cantik seperti kubis dalam bentuk awalnya.
Menyusun sederet lauk pauk diatas meja hasil buah tangannya sendiri, Jaemin telah menyiapkan sambutan untuk anggota keluarga barunya dengan antusias.
"Hyung.. Kapan Papah sampai?" Jisung bertanya setelah dirinya turun dari lantai atas. Mendekati kakaknya dan bertanya soal jadwal kepulangan ayahnya karena bagaimana pun Jisung sudah sangat lapar dan tidak sabar menyantap hidangan spesial yang dimasak kakaknya (´ω`。)
Kalau ngak ingat itu ayah sendiri mana mau Jisung ingat-ingat. Ngak guna ( -_-)
Well.. Jaemin adalah anak yang memiliki bakat hebat dibidang memasak. Tak sia-sia kakak Jisung itu belajar memasak siang dan malam hingga jarinya kadang terluka akibat irisan pisau atau lepuhan panas api, kini dirinya yang beranjak tujuh tahun sudah sangat piawai dalam hal memasak.
Jaemin melirik jam dinding. "Hyung rasa tak lama lagi. Tadi Papah terakhir menelpon katanya dia sudah di bandara. Kau tahu sendirikan seberapa macetnya jalanan kota Seoul jika jam pulang kerja."
Jisung mengangguk. Tinggal di negara maju serta bermukim di kota padat bisnis. Hidup ditengah-tenah kota besar memang sulit. Dari Incheon ke Seoul akan memakan waktu yang lebih lama dari seharusnya jika terjebak macet karena jam ini adalah jam padat kendaraan karena orang-orang telah pulang dari bekerja.
"Sudah kau siapkan kamar tamunya?" tanya Jaemin pada sang adik.
Jisung mengangguk. "Sudah, seperti yang hyung ajarkan setiap aku mengganti bed cover sendiri, sarung bantal serta selimut. Aku juga sudah membersihkan debu diruang kamar yang akan ditempati dengan vacum cleaner. Membuka horden dan jendela agar udara segar masuk." jelas Jisung dengan sederet aktivitas yang ia lakoni membantu sang kakak menyiapkan sambutan.
Gugup sebenarnya akan bertemu dengan orang-orang yang akan mengisi hidup mereka untuk kedepannya, tak ada lagi rumah yang sepi, tapi karena ada sang kakak Jisung yakin semua akan baik-baik saja.
Nana-hyung adalah jimat keberuntungan bagi Jisung :D
Jaemin menatap adiknya. "Kau matikan AC-kan setelah membuka jendela kamar?"
Jisung menepuk jidat. "Aku lupa hyung!" katanya sambil berlari kembali keatas untuk mematikan AC yang baru ingat lupa ia matikan karena tuntutan cacing-cacing diperut yang terus mencuri nutrisi Jisung hingga dirinya jadi kurang fokus :(
Jaemin terkekeh melihat tingkah menggemaskan adiknya dan kembali menekuni cucian alat masaknya.
Fy, Jaemin punya kebiasaan memilih untuk membersihkan alat-alat selepas masak yang kotor sambil menunggu.
Ting tong..
Ting tong.."Papah pulang.."
Inilah yang ditunggu-tunggu oleh Jaemin. Jisung yang mendengar suara Bell bergegas untuk segera turun dan menyambut ayahnya serta tamu keluarga mereka yang tak lama lagi juga akan menjadi bagian dari keluarga Seo.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY as THE BEAST
Rastgele[BOOK I] -------------●°●°●°● "Papa! berapa kali Nana bilang jangan makan Ramyeon terus!" "Di-dikit aja Na.." -Johnny "Mama! ini kenapa di kulkas ada Beer?!" "Pa-papa kamu yang minta." -Ten "Renjun-hyung! ayo keluar, jalan-jalan. Jangan dirumah teru...