Chapter 19

24.6K 1.7K 49
                                    

Yuhu🙋🙋🙋🙋
Im fast update....

Happy Reading..


🌷🌷🌷

Gemercik suara jubah sang kaisar mengelegar di penjuru istana, entah kenapa ia terburu-buru. Dengan tanpa arah ia menuju kediaman Permaisuri Fang Hua, namun ditengah-tengah perjalanan ia melihat Huang Xian dan dayangnya membawa ramuan.

"Huang Xian" panggil Kaisar

Huang Xian menunduk hormat kepada Kaisar Yifan. Kaisar menatap penasaran ramuan tersebut. Dia menatap Huang Xian.

"Itu ramuan untuk Putra Mahkota Kaisar" ucap Huang Xian seraya tahu isi pikiran Kaisar Yifan

Kaisar Yifan hanya menganggukan kepalanya paham. Huang Xian menatap Kaisar Yifan penasaran. Kenapa Kaisar terburu-buru.

"Ngomong-ngomong Kaisar mau kemana?" Tanya Huang Xian

"Oh aku mau ke kediaman Permaisuri" jawab Kaisar padat

Huang Xian menatap tidak suka Kaisar. Ternyata Sang Kaisar sudah terpikat oleh Fang Hua

"Ahh, tapi menurut saya jam segini Permaisuri tidak ada di kediamannya" ucap Huang Xian

"Lalu kemana?"

"Di kediaman Putra Mahkota"

"Kalau begitu ayo pergi bersama"

Huang Xian menganggukan kepalanya. Mereka berjalan tanpa adanya omongan. Sejujurnya Huang Xian jika Kaisar Yifan mulai memperhatikan Fang Hua

'Awas saja Fang Hua, aku akan membuatmu lenyap'  batin Huang Xian

Akhirnya mereka sampai di kediaman Yixing. Pertama mereka lihat, Fang Hua sedang menyanyikan sebuah lagu untuk Yixing yang sedang koma, entah kapan ia akan bangun.

gyeote meomulleojullae naege yaksokhaejullae son daemyeon naragalkka buseojilkka geobna geobna geobna
siganeul meomchullae i sungani jinamyeon eobseotdeon iri doelkka neol irheulkka geobna geobna geobna
Butterfly, like a Butterfly machi Butterfly, bu butterfly cheoreom Butterfly, like a butterfly machi Butterfly, bu butterfly cheoreom

(BTS - Butterfly)

Fang Hua memegang tangan Yixing yang lemah. Seandainya ia dapat menganti posisi Yixing. Dia kembali meneteskan air matanya. Dia tidak dapat menahan kesedihannya

"Kamu tahu nak, ibu takut kehilanganmu" ucap Fang Hua

"Apakah kamu tahu juga lagu itu mewakili perasaan ibu, ibu benar-benar takut kehilanganmu"

"Kamu harus berjuang, kamu anak yang kuat" ucap Fang Hua dengan rasa putus asa

"Ibu janji ibu akan menangkap orang yang melakukan perbuatan ini kepadamu, pegang janji ibu"

Di tempat lain Kaisar mendengar semua curahan hati Fang Hua. Dia telah gagal. Kaisar Yifan pun pergi meninggalkan kediaman Yixing. Huang Xian bingung kenapa Kaisar Yifan tidak jadi masuk ke kediaman Yixing

"Kaisar anda mau kemana?" Tanya Huang Xian

"Aku harus pergi" ucap Kaisar dingin

Huang Xian hanya mengedikan bahu tidak tahu. Lalu dengan wajah sok lembutnya ia memasuki kediaman Yixing. Perasaan ada orang yang masuk Fang Hua menoleh ke belakang. Setelah tahu orangnya ia malas menatap wajah orang itu.

"Selamat siang Permaisuri" ucap Huang Xian dengan gaya anggunnya

"Siang" jawab Fang Hua singkat

Huang Xian menatap Fang Hua dengan tajam. Namun ia dengan sesegera mungkin mengembalikan sikap hormatnya.

"Ini saya bawa ramuan untuk Putra Mahkota" ucap Huang Xian

'Ramuan?'  Batin Fang Hua dengan mengerutkan kedua alisnya

"Ini obat dari ayah saya, katanya obat ini dapat menghilangkan racun yang berada di tubuh Putra Mahkota" ucap Huang Xian

'Menghilangkan?, justru itu akan menambah racun dalam tubuh anakku' batin Fang Hua

Fang Hua hanya menganggukan kepalanya paham. Dan menyuruh dayang pribadinya untuk mengambil ramuan dari Huang Xian.

"Dayang Mei tolong ambil ramuannya dan letakkan di meja itu"

"Baik permaisuri"

Fang Hua pun melihat ramuan yang diberikan kepada Yixing. Ia mengerutkan dahinya. Ini ramuan apa?

"Selir Huang Xian" panggil Fang Hua

"Iya Permaisuri?

"Ini ramuan apa?"

"Oh itu ramuan bunga camelia dan ekstrak rempah-rempah"

Fang Hua mengangguk paham, jujur dia curiga dengan ramuan yang diberikan oleh Huang Xian

"Kalau begitu saya permisi Permaisuri" ucap Huang Xian

"Ya"

Huang Xian mengeluarkan smirknya setelah jauh dari kediaman Yixing. Pikirnya ternyata Fang Hua masih lemah

"Menghilangkan racun?, justru ramuan itu akan membuat anakmu mati!, Huang Xian ternyata kamu cerdas juga" ujar Huang Xian bermonolog

FLASHBACK

Malam hari itu Tuan Liu (ayah Huang Xian) berkunjung ke kediaman Huang Xian. Ia menyerahkan 1 kotak racun kepada Huang Xian

"Ayah ini ramuan apa?" Tanya Huang Xian

"Itu racun nak" ucap Tuan Liu dengan senyum jahatnya

"Racun?"

"Yah racun yang terbuat dari bisa ular dan tanaman beracun"

"Lalu reaksinya?" Tanya Huang Xian

"Reaksinya akan lama, racun itu akan mengerogoti seluruh organ-organ, asalkan kamu tahu racun itu sangat mematikan" jawab Tuan Liu dengan jahatnya

Huang Xian tertawa dengan penjelasan ayahnya

"Lalu apa yang ayah mau sekarang?" Tanya Huang Xian

"Ayah ingin kamu kasih racun ini kepada Yixing" ucap Tuan Liu pelan

Huang Xian mengangguk setuju dengan usulan ayahnya

"Oh baiklah aku akan melakukannya"

FLASHBACK OFF

Huang Xian tersenyum senang, ia tidak sadar dari tadi diperhatikan oleh seseorang. Dan berjalan pergi meninggalkan kediaman Yixing.

🌼🌼🌼

Sementara itu di kediaman Yixing, Fang Hua masih mengamati ramuan yang dibawa Huang Xian

"Buang ramuan itu" ucap Fang Hua

"Ya? Permaisuri?" Tanya Dayang Mei

"Buang ramuan itu Mei!" Suruh Fang Hua lebih keras

"Baik Permaisuri" dayang Mei pun pergi meninggalkan Fang Hua, namun tiba-tiba Fang Hua menghentikan langkah dayang Mei

"Tunggu"

"Iya Permaisuri?"

"Buang ramuan itu di tanaman yang berada di pojok tamanku!" Titah Fang Hua

"Baik, kalau begitu kami permisi" ucap dayang Mei

Fang Hua kembali menatap pedih Yixing dan mengelus puncak kepala Yixing dengan lembut. Seandainya Yixing di kehidupan modern mungkin ia dapat menyembuhkannya. Tapi ini diwaktu yang berbeda. Fang Hua menghela napas panjang.

'Aku akan menyembuhkanmu dan menyingkirkan hama itu' batin Fang Hua


🌷🌷🌷





TBC



When The Love BlowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang