Chapter 02

41.3K 2.7K 17
                                    

~ Alam bawah sadar Jian Li ~

Tempat yang indah satu kata untuk tempat yang dipijak Jian Li. Pohon sakura bermekaran, udara sejuk, burung-burung berkicauan, suara gemercik air sungai menenangkan hati. Jian Li hanya tersenyum memandang pemandangan alam ini.

'Apakah ini surga?' Batin Jian Li tanpa melepaskan pandangannya

Tanpa Jian Li sadari ada seorang wanita yang menghampiri Jian Li. Wanita itu langsung duduk dipinggir Jian Li. Jian Li belum menyadari keberadaan wanita tersebut.

"Indahya tempatnya?" Ucap wanita itu, Jian Li lalu menyadari keberadaan wanita itu. Ia pun menoleh ke wanita itu

"Siapa anda?" Tanya Jian Li yang terkejut dengan wanita itu, ia juga kagum dengan kecantikan wanita itu, namun yang membuatnya semakin terkejut wajah mereka sama

"Saya adalah permaisuri Fang Hua, anda nona Jian Li kan?" ucap wanita itu dengan suara merdunya

"Iya, sepertinya anda tidak asing bagi saya" ucap Jian Li menatap lekat-lekat Fang Hua

"Ahh saya ingat, anda yang selalu ada dimimpi saya, anda yang melakukan bunuh diri disungai itu kan?" Tanya Jian Li

Fang Hua menundukkan kepalanya ketika ia ingat kejadian ia bunuh diri disungai kerajaannya. Ia mulai menangis teringat kebodohannya.

"Anda menangis permaisuri?" Tanya Jian Li panik

"Kenapa saya bisa melakukan hal bodoh tersebut?" ucap Fang Hua yang menyesal melakukan hal bunuh diri tersebut.

Jian Li hanya diam melihat Fang Hua menangis meruntuki hal bodohnya, ia juga ikut bersedih melihat Fang Hua menangis.

"Apa anda menahan rasa pedih Permaisuri?" tanya Jian Li

Fang Hua berhenti menangis dan diam menatap Jian Li ketika Jian Li menanyakan hal itu. Fang Hua menghembuskan napas pelan dan ia tersenyum masam dengan kehidupan pedihnya

"Ya saya menahan hal pedih Jian Li, kehidupan saya sangatlah rumit. Saya mempunyai suami yang tidak mencintai saya bahkan anak kandung saya sedikit mendapatkan kasih sayang dari suami saya padahal anak saya itu putra kandungnya sendiri" Fang Hua berhenti bicara ia menangis, Jian Li merengkuh Fang Hua kedalam pelukannya, Fang Hua menangis semakin keras. Jian Li hanya bisa menepuk pundaknya Fang Hua dan ikut sedih mendengar hal itu.

"Saya tidak tahu kenapa Kaisar begitu tidak suka kepada saya, apa saya sangat menganggu percintaannya kepada Selir Huang Xian yang licik itu?, dan kenapa anak saya terkena imbasnya Jian Li?" ucap Fang Hua sedikit berteriak meluapkan emosinya dan menangis keras bahkan baju yang digunakan Jian Li basah terkena air mata Fang Hua.

Fang Hua melepaskan pelukan Jian Li dan memegang telapak tangan Jian Li

"Saya mohon Jian Li hiduplah di zaman saya, saya mohon" ucap Fang Hua dengan tatapan memohon
Jian Li terkejut dengan yang dikatakan Fang Hua. Ia bingung kenapa Fang Hua mengatakan hal itu

"Sa-ya?, saya kenapa anda bisa mengatakan begitu?, apa maksud anda permaisuri?" tanya Jian Li masih terkejut dan berdiri

"Saya yakin hanya anda yang bisa mengubah hatinya Kaisar dan membongkar kejahatan Selir Huang Xian, saya mohon" ucap Fang Hua sambil berlutut di depan Jian Li. Jian Li terkejut dengan tindakan Fang Hua

"Permaisuri jangan melakukan hal bodoh seperti itu!, anda permaisuri kenapa dengan mudahnya berlutut seperti itu!" marah Jian Li melihat tingkah Fang Hua

"Hal itulah yang membuat Kaisar tidak mencintai anda, anda selalu melakukan hal bodoh!" lanjut Jian Li dan memalingakan wajahnya ke arah lain

"Iya saya memang bodoh!, tapi Jian Li saya sangat mohon hiduplah di zaman saya" ucap Fang Hua masih berlutut di depan Jian Li

"Maaf saya tidak mau, kita hidup di zaman yang berbeda, maka dengan tidak mungkin saya hidup di zaman anda, maafkan saya sekali lagi" ucap Jian Li tegas dan langsung pergi meninggalkan Fang Hua yang masih berlutut

Fang Hua hanya diam setelah kepergian Jian Li lalu ia mengeluarkan sebuah serbuk di dalam kantong hanfunya

"Mungkin saya egois Jian Li, maafkan saya Jian Li,  anda akan tetap hidup sementara di zaman saya, setelah anda sadar anda akan di zaman saya, Maafkan atas keegoisan saya" ucap Jian Li dan menyebar serbuk di setiap langkah Jian Li. Setelah serbuk itu disebar Jian Li pingsan, Fang Hua pun menghampiri tubuh Jian Li

"Maafkan saya Jian Li"

🌼🌼🌼

Jian Li bangun dari pingsannya. Ketika ia membuka matanya ia melihat dua anak laki-laki menggunakan pakaian hanfu sedang menangis tersedu

"Ibunda anda sudah sadar?" ucap salah satu anak laki-laki berumur 15 tahun

'Ibunda?' Batin Jian Li sambil menautkan kedua alisnya

"Tabib!, tabib!" panggil anak laki-laki itu

Tabib itupun menunduk kearah anak laki-laki itu

"Hamba menghadap Putra Mahkota" ucap tabib itu sambil membungkuk

"Cepat periksa Ibunda saya"

"Baik Yang Mulia"

Tabib itupun mendekat kearah Jian Li. Jian Li hanya terkejut dengan lingkungan yang berubah.

'Aku dimana?' batin Jian Li

Jian Li menatap dua anak laki-laki tersebut yang memanggilnya ibunda dan melihat ada tabib yang mendekat kepadanya menggunakan pakaian kuno

"Tunggu tabib!" ucap Jian Li

Tabib itu menghentikan langkahnya mendengar ucapan Jian Li

"Kalian itu siapa?, dan dimana tempat ini?" tanya Jian Li, semua orang yang ada di ruangan itu terdiam mendengar pertanyaan Jian Li

"Anda berada di istana Permaisuri Fang Hua" ucap salah satu dayang

'Apa?, Istana?, dan ia memanggilku Permaisuri Fang Hua' batin Jian Li terkejut


TBC
Gaje?????
Please Vote and Commentnya 🙏🙏🙏

When The Love BlowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang