Chapter 05

35.9K 2.7K 18
                                    

Fang Hua dan Pangeran Yixing sedang jalan-jalan di taman Istana. Pangeran Yixing merasa enggan untuk melepas gandengan tangannya. Ia begitu senang melihat ibundanya sadar lagi, walaupun ibundanya mengalami amesia.

"Ibunda lihat, itu adalah bunga kesukaan Ibunda" tunjuk Pangeran Yixing kepada kumpulan bunga Tulip

"Cantik" ucap Fang Hua dengan senyum lembutnya

"Bunga itu kita tanam bersama kakek dan paman Ibunda" ucap Yixing dengan begitu ceria

"Benarkah?" Tanya Fang Hua memastikan

Yixing hanya menganggukan kepalanya semangat, merekapun berjalan di sebuah bawah pohon sakura.

"Ibunda kita duduk disini" ucap Yixing, Fang Hua hanya menurut.

Yixing langsung tiduran dipaha Fang Hua, Fang Hua membelai rambut panjang Yixing. Yixing mulai terpejam merasakan belaian lembut Fang Hua.

"Ibunda" panggil Yixing

"Iya putraku?"

"Jangan pernah tinggalin Yixing, Yixing takut kehilangan Ibunda, hanya Ibundalah yang Yixing punya. Yixing sangat bersyukur Ibunda bisa sadar dari koma Ibunda selama 1 bulan, yah walaupun Ibunda mengalami hilang ingatan, tapi Yixing masih senang Ibunda masih hidup" ucap Yixing panjang lebar

Tanpa sadar Fang Hua menangis mendengar perkataan Yixing yang sangat menyayanginya, walaupun ia sadar bahwa dirinya bukan Fang Hua yang sebenarnya.

'Apa kau sangat menyayangi Ibundamu?, apakah hanya dia yang memperhatikanmu Yixing?' Batin Fang Hua (Jian Li)

Fang Hua hanya melamun membayangkan bagaimana kehidupan Yixing diistana

'Aku akan membuatmu bahagia Yixing' Batin Fang Hua

"Ibunda" panggil Yixing membuyarkan lamunan Fang Hua

"Iya Yixing" ucap Fang Hua kaget

"Yixing hanya ingin mengatakan sesuatu pada Ibunda" ucap Yixing bangun dari posisi tidurnya

"Kamu ingin mengatakan apa?" Tanya Fang Hua penasaran

"Hati-hati dengan Ibunda Selir Huang Xian" ucap Yixing serius

Fang Hua hanya menautkan alisnya tidak paham dengan perkataan Yixing

"Maksudmu?" Tanya Fang Hua dengan penasaran

"Pokoknya Ibunda harus hati-hati" ucap Yixing final

Fang Hua hanya menganggukkan kepalanya. Ia sudah tahu sebenarnya bahwa Selir Huang Xian licik. Fang Hua akan membalas perbuatan Selir Huang Xian.
Dari kejauahan Kasim Lian berlari menghampiri Pangeran Yixing.

"Hormat Hamba kepada Ratu Fang Hua dan Putra Mahkota Yixing" ucap Kasim Lian membungkuk kepada Fang Hua dan Yixing

"Ada apa kamu Kasim Lian?" Tanya Yixing

"Yang Mulia saya ingin memberitahukan bahwa anda sekarang harus mengikuti kelas memanah" ucap Kasim Lian masih membungkuk.

Pangeran Yixing menepuk dahinya tanda ia lupa bahwa ia ada kelas memanah

"Ibunda Yixing pergi dulu ya Ibunda, Yixing ada kelas memanah" ucap Yixing dan pergi meninggalkan Fang Hua diikuti Kasim Lian

Fang Hua hanya menganggukan kepalanya.

🌼🌼🌼

Dari kejauhan Kaisar Yifan melihat interaksi Fang Hua dan Pangeran Yixing. Ia sudah berdiri ditempat itu sangat lama. Kaisar tersenyum tipis melihat perlakuan manja Yixing kepada Fang Hua.

"Hormat hamba Kaisar Yifan" ucap Kasim Han setia Kaisar Yifan

"Ada apa Kasim Han?" Tanya Yifan tanpa melepas pandangannya kepada Permaisuri Fang Hua, Kasim Han hanya tersenyum melihat Kaisar Yifan mulai memperhatikan Fang Hua

"Sekarang anda harus berada di aula, anda harus mengikuti rapat  bersama para mentri Kaisar" ucap Kasim Han

"Baik, ayo kita pergi sekarang" kata Kaisar Yifan datar dan langsung pergi menuju aula.

🌼🌼🌼

Fang Hua (Jian Li) masih menikmati suasana taman Istana. Ia memejamkan matanya, namun bayangan wajah Permaisuri Fang Hua terlintas di benaknya

'Apakah aku harus membantumu Permaisuri?' Batin Fang Hua (Jian Li)

Ia harus menanyakan perlakuan Kaisar kepada dayang pribadinya. Dayang pribandinya pasti tahu dengan pasti perlakuan Kaisar kepadanya.

"Dayang Mei" panggil Fang Hua

Dayang Mei pun langsung menghampiri Fang Hua

"Hamba menghadap Ratu" ucap Dayang Mei
Fang Hua pun memberi isyarat untuk Dayang Mei duduk disampingnya, namun Dayang Mei menolaknya

"Maafkan hamba Ratu, hamba tidak boleh duduk bersebelahan dengan Ratu" ucap Dayang Mei menolak

"Tapi itu perintahku Dayang Mei" kata Fang Hua tegas.
Dayang Mei pun langsung duduk disamping Fang Hua. Fang Hua langsung memegang telapak tangan Dayang Mei

"Bolehkah aku bertanya kepadamu?" Tanya Fang Hua
Dayang Mei menganggukan kepalanya

"Bagaimana perlakuan Kaisar terhadapku dan Yixing?" Tanya Fang Hua

Dayang Mei hanya diam, ia takut untuk mengatakan perlakuan Kaisar terhadap Fang Hua dan Yixing. Fang Hua menatap Dayang Mei dengan rasa keingin tahuannya

"Katakan sejujurnya saja Dayang Mei, aku tidak akan marah" ucap Fang Hua meyakinkan Dayang Mei. Dayang Mei menghembuskan napas pelan

"Kaisar sangat dingin terhadap anda dan Putra Mahkota Yixing, beliau hanya menyayangi Selir Haung Xian yang licik dan Pangeran Chen, anda selalu diacuhkan kepada Kaisar bahkan Putra Mahkota sangat sedikit mendapatkan kasih sayang walaupun Putra Mahkota mendapatkan sesuatu yang spesial Kaisar akan meresponnya dengan sikap acuhnya Permaisuri, maafkan hamba jika perkataan hamba menyakiti hati Permaisuri" ucap Dayang Mei dan langsung berlutut kepada Fang Hua

"Tidak Mei, itu tidak menyakitiku" ucap Fang Hua lembut. Namun pandangannya Fang Hua langsung berubah menjadi dingin. Ia akan membuat Kaisar bertekuk lutut kepadanya. Ia sudah memantapkan hatinya.

"Mei, bantu aku untuk melakukan sebuah rencana" ucap Fang Hua dingin

'Lihat saja Kaisar'

🌷🌷🌷

TBC

Gimana readers ceritanya?
Gaje banget ya???
Maaf banget... 🙏🙏🙏
Author sedang gak punya banyak ide.. 😣😣😣
Sekali lagi maaf ya... 🙏🙏🙏
Please vote and commentnya

When The Love BlowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang