Aku tidak tahu akan perasaan yang akhir-akhir ini seringkali muncul dan membuncah dalam hatiku. Membuatku tenggelam dalam perasaan yang sulit untuk kubahasakan.
Andai dia tahu, ini bukan mauku, sungguh. Bahkan tatapan kedua matanya yang tak bisa kumengerti, mampu mengadirkan rasa itu sendiri, dan berhasil menggetarkan hatiku ini.
Anehnya, kenapa Allah hadirkan rasa ini?
Entahlah, sejak kapan rasa ini datang dan menempati ruang hatiku. Yang aku pahami sekarang, cintaku memilih diam, lagi dan lagi, tentunya pada seseorang yang sama yang masih belum bisa kumiliki.
Oiya, jika kau bertanya, mengapa tak kusampaikan saja padamu? Kenapa aku tak pernah memberimu kode agar kau tahu, atau hanya sekedar menatap lama matamu. Kenapa tak kulakukan itu?
Perlu kau tahu, jujur saja ada keraguan yang lebih dulu menghantamku. Dan hatiku seolah mengatakan dengan tegasnya padaku bahwa memilikimu adalah ketidakmungkinanku. Hal itu memaksaku untuk undur diri dari cinta yang bahkan belum pernah kuperjuangkan.
Kau pasti paham alasanku bukan? Masa lalumu menjadi salah satu alasanku tak berani mendekat ke arahmu. Perasaanmu pun menjadi penghalang untukku, hingga yang tercipta antara aku dan kamu hanya jarak yang semakin hari semakin sulit untuk kutempuh.
Bukan tentang seberapa kilometer yang memisahkan. Rasamu padaku juga merupakan jarak yang paling sulit kuhitung jauhnya. Perbedaan perasaan, ya mungkin itu yang dapat kusimpulkan.
Perihal kodeku yang tak pernah kutunjukkan, apakah kau bisa menyadarinya walaupun aku telah menunjukkannya?
Aku sudah lebih dulu mencari jawaban dari apa yang ingin kutanyakan. Aku sudah tahu, bahwa aku bukanlah si pemilik hatimu, bahkan rindumu. Itulah mengapa aku hanya mampu memperhatikanmu dari kejauhan.
Itulah mengapa aku hanya mendekatimu dalam penyemogaan.
Itulah mengapa cintaku memilih diam.Dan kau tahu kenapa aku bertahan? Karena aku meyakini keajaiban dari Allah. Jika memang bukan sekarang, mungkin beberapa tahun kemudian, atau mungkin minggu depan. Hahaha, Astaghfirulloh, lagi-lagi aku menghayal
Tapi, tidak ada yang tahu tentang takdir Allah bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak yang Berjarak
RandomKau adalah sajak yang selalu aku tulis. Dan,jarak juga bukan hanya tentang banyaknya kilometer yang memisahkan, namun juga tentang perbedaan perasaan. Semua tentang kata untuk kenangan dalam genangan, atau kenangan yang sulit untuk aku lupakan:)