Jujur di dalam hatiku, aku tak ingin meninggalkanmu. Aku tak ingin pergi dengan membawa perasaan ini sendiri. Aku tak ingin mengakhirinya. Aku juga tak ingin kehilanganmu, walau kenyataannya kamu tak pernah kumiliki.
Namun aku tahu, waktu terus berjalan, dan justru membawa kita untuk jadi lebih jauh. Entah jauh tentang jarak, atau pun perasaan.
Bahkan jika aku tetap berusaha untuk menggenggam semuanya, akhir tetaplah akan datang.
Aku tak mengapa jika waktu pun tak dapat berputar kembali. Aku juga tak mengapa jika pada akhirnya akhirmu bukanlah aku. Namun aku ingin suatu saat kita akan bertemu kembali, saat aku dan kamu sudah menjadi seseorang yang lebih baik lagi.
Aku masih ingat betul saat dimana kita pertama kali bertemu. Saat itu kau tersenyum seolah semua akan bertahan selamanya.
Namun aku terlalu terbuai, sehingga tak menyadari bahwa kau memang selalu begitu, bahkan ketika kau tahu semuanya akan berakhir seperti ini.
Tapi aku terlalu mempercayai keadaan saat itu. Bahkan mungkin jika kau mengatakan padaku kalau kau harus pergi, aku mungkin akan tetap bertahan dan tidak percaya.
Terima kasih banyak untuk semua kenangan yang kita lalui bersama. Aku pastikan jika kau melihatku suatu saat nanti, aku akan terlihat baik-baik saja. Tapi ada satu hal yang perlu kau ketahui, bahwa yang terlihat baik-baik saja sangat berbeda dengan yang benar-benar terlihat baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak yang Berjarak
RandomKau adalah sajak yang selalu aku tulis. Dan,jarak juga bukan hanya tentang banyaknya kilometer yang memisahkan, namun juga tentang perbedaan perasaan. Semua tentang kata untuk kenangan dalam genangan, atau kenangan yang sulit untuk aku lupakan:)