Kau seolah pura-pura tak tahu, diam membisu, bahkan menutup matamu.
Kau mengabaikanku, rasaku, bahkan hatiku. Kau lebih memilih egomu.
Aku tahu bahwa kau sebenarnya sudah tahu tentang isi hatiku, bahkan walaupun aku tak memberitahumu.
Tapi kenapa kau seolah bungkam? Membiarkanku merasakan sendirian, tapi seolah tak membiarkanku pergi perlahan.
Kau tahu bahwa aku adalah wanita biasa yang tak pandai menjaga rasa kan,?! Tapi kenapa di saat ku ingin pergi perlahan, kau malah datang memberiku secuil harapan, dan membuat semua keputusan yang aku lakukan untuk pergi meninggalkan kembali kuurungkan karena telah berantakan.
Dan disaat aku kembali mengisi hatiku dengan harapan, kau malah lagi-lagi mengacuhkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak yang Berjarak
AcakKau adalah sajak yang selalu aku tulis. Dan,jarak juga bukan hanya tentang banyaknya kilometer yang memisahkan, namun juga tentang perbedaan perasaan. Semua tentang kata untuk kenangan dalam genangan, atau kenangan yang sulit untuk aku lupakan:)