Di jodohkan 2

15.5K 742 17
                                        

Kalau ini yang terbaik aku bisa apa.?

                    Muhammad Rasyid.

Happy reading💕

***

ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR

Suara azan berkumandang dari masjid dekat rumahnya, segera ia bergegas untuk pergi ke masjid untuk menunaikan sholat subuh berjamaah bersama sang abi. Dan zahra memilih sholat di rumah bersama pembantunya, karna sebaik baiknya masjid seorang wanita yaitu rumahnya sendiri

Jam 06.00 pagi Rasyid dan Akbar pun sudah sampai di rumah, Rasyid memilih untuk masuk ke kamar menggantikan baju. Sedangkan Akbar kini duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi

Di dapur Zahra sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya itu. Setelah pekerjaannya selesai dia langsung memanggil Rasyid dan suaminya untuk sarapan bersama.

"Syid gimana kerjaan kamu lancar?" Tanya Akbar di sela sela sarapan mereka

"Alhamdulillah lancar bi"jawabnya

"Oiya Syid umi mau ngomong." Ujar Zahra

Rasyid yang tengah makan pun akhirnya mendongak untuk fokus ke ucapan uminya."ngomong apa mi yang semalem?" Tanya Rasyid, karna seiingetnya semalem uminya akan berbicara sesuatu

"Iyah Syid, jadi gini umi sama abi udah rencanain buat jodohin kamu sama anaknya temen abi."

Mendengar itu reflek Rasyid langsung terkejut dengan mata yang sudah bulat sempurna, di jodohkan? yang benar saja!

"Umi serius.?"tanya Rasyid yang masih sedikit terkejut

"Emang kamu pikir umi bercanda gituh.?"

"Yah nggak umi, maksud Rasyid bukannya anak anak temen abi udah pada nikah sebagian besarnya."

"Ih dia itu temen abi pas pesantren dulu, dan abimu kemarin ketemu di masjid Al-Iklas."

"Gimana kamu mau gk.?"

Zahra mengulang pertanyaannya

Rasyid terdiam, untuk menikah sebenarnya sudah menjadi keinginannya sejak beberapa tahun belakangan ini, mengingat teman temannya yang sebagian besar telah menikah.

"Hmm.. yaudah mi, lagian umur Rasyid kan udah 22 tahun, jadi Rasyid merasa Rasyid udah pantas intuk membina rumah tangga." Ucapnya mantap sambil menatap bergantian Zahra dan Akbar, mereka yang mendengar ucapan Rasyid langsung mengucap syukur

"Ya allah akhirnya umi bentar lagi nimang cucu juga iyah gak bi."

"Iya umi, abi udah gk sabar"

"Umi sama abi ngomong apaan si, Rasyid aja belum nikah udah ngomongin cucu." Dumel Rasyid, yang disambut gelar tawa dari kedua orang tuanya

"Yah gk papa kali Syid, toh minggu depan kita bakal ke rumah temen abi buat khitbah anaknya."

"Serius?" ucap Rasyid tak percaya

Lah cepet amat batin Rasyid

"Iyah, jadi minggu depan kita sekeluarga bakal ke rumah temen abi, kamu buat khitbah putrinya."jelas akbar

"Terserah abi dan umi aja deh, Rasyid jalan y mi bi." Ucap Rasyid yang langsung mencium tangan kedua orang tuanya dan langsung menaiki mobilnya. membelah keramaian kota batam dengan hati yang harap harap cemas

Dalam hati dia juga penasaran siapa yang aka di khitbahnya nanti.

Seperti apa wajahnya?

Apakah dia memakai hijab?

Gimana sifatnya?

****

Naira berjalan dengan wajah yang terus ia tekuk, Aida yang melihat perubahan Naira akhirnya jadi bingung sendiri, sewaktu di ruang oprasi Naira tidak terlalu fokus, sampai dirinya di tegur oleh dokter senior yg ada di dalam ruang oprasi.

"Nai kamu kenapa sih?"tanya Aida yang sudah geram sendiri. pasalnya sudah 20 kalinya Aida menanyakan hal yang sama, tapi Naira hanya menjawab gak apa-apa kok da hanya itu, Kalau tidak kenapa-napa. kenapa sosok Naira yang biasanya ceria jadi berubah 100% ini?

Terus aja bilang nggak apa-apa,

Sabar da sabar, orang sabar di sayang pacar, Huuuaaaa pacar aja gue nggk punya batin Aida

"Aku gak apa-apa Da,
Yaudah ke kantin yuk aku laper nih." Ucap Naira dan langsung menarik tangan Aida untuk menuju ke kantin Aida membuang nafasnya pasrah. Dia sudah menyerah untuk menanyakan apa yang sebenarnya di pikirkan oleh sahabatnya ini, Dan kalau sudah begini Aida hanya bisa menunggu Naira untuk menceritakan sendiri apa yang sebenarnya dia pikirkan.

***

Di persetiga malam Naira terbangun untuk melaksanakan sholat Tahajjud yang sudah dia lakukan sejak kelas 9 SMP dan Alhamdulillah dia masih bisa terus Istiqomah sampai sekarang,setelah melaksanakan sholat Naira memilih menenangkan hatinya dengan membaca Alqur'an dan berzikir.

Ya rabb hamba bersyukur karna minggu depan ada yang datang untuk mengkhitbah hamba, akan ada seorang laki laki yang minta restu kepada papa hamba. Jujur hamba sangat senang dan bahagia. tapi di sisi lain hamba ragu ya Rabb, hamba belum siap meninggalkan keluarga hamba. dan hamba takut ya rabb, hamba hanya takut hamba gak bisa jadi istri yang baik untuk suami hamba kelak.

Ya RABB yang maha pengasih lagi maha penyayang, hilang kan lah keraguan dan ketakutan di dalam hati hamba, karna hamba tau engkau yang maha membolak balikkan hati..

Aminn aamiin ya robbal alamin

Naira berdo'a dengan khusyu,

Mengeluarkan segala bebannya.

Dia juga bingung kenapa akhir akhir ini pikirannya sangat kacau. Apa ini efek karna sebentar lagi ada yang mau mengkhitbahnya? Oh ayolah kenapa efeknya sebesar ini dan Naira memilih untuk langsung tidur setelah membereskan mukenanya.

Mencoba menghilangkan segala pikiran yang ada di otaknya.

❤️❤️❤️

votemend😊

Jangan jadi silent Raiders😕

DOKTER HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang