"Sayang barang barang kamu udah siap semua belum" tanya Rasyid sambil menggeret koper ke luar kamar.
"Udah semua sayang, tinggal kamu masukin ke mobil aja" jawab Naira yang masih fokus dengan ponselnya
"Nai pak Heru udah kamu kabarin belum, untuk jemput kita di apartemen"
"Udah mas, katanya dia udah otw ke apartemen"
"Mas kamu mau punya anak berapa?" Tanya Naira sambil melirik ke arah Rasyid untuk menunggu jawabannya
"Aku sih pinginnya 2" jawab Rasyid
"Kok dua?" Heran Naira
"Kan kalo di iklan KB itu 2 anak lebih baik" jawab Rasyid dan langsung dapat jeweran dari Naira
"Mas kita turun yuk ke bawah soalnya pak Heru udah di depan lobby" ajak Naira sambil menggenggam tangan Rasyid
"Kuyy" semangat Rasyid
****
Saat mereka sudah sampai di bandara Rasyd dan Naira segera pergi ke pesawat yang akan mereka tumpangi. Rasyid selalu menggandeng tangan istrinya itu sampai di dalam pesawt pun mereka masih berpegangan tangan.
"Mas kok tangan aku di pegang terus sih" kesal Naira karna dari tadi Rasyid selalu memegang tangan Naira.
"Takut kamu ilang" jawab Rasyid sambil mencubit hidung mancung milik Naira
"Aduhh mas, sakit tau merah nih hidung aku karna kamu"
"Sini aku obatin" Naira pun mendekatkan wajahnya pada Rasyid saat Wajah mereka sudah dekat......
Cup
Rasyid mencium bibir Naira dengan sekilas para penumpang lainnya hanya geleng geleng kepala melihat tingkah pasangan ini.
"Mas... Malu tau liat dong kita di liatin sama mereka" kesal Naira sambil menyumputkan wajahnya di dada bidang milik Rasyid
"Iri mereka itu, kamu mau lagi gak" goda Rasyid
"Mau apa" tana Naira
"Mau dicium" jawab Rasyid sambil terkekeh pelan
Naira yang mendapatkan jawaban Rasyid hanya tersenyum malu malu dan dia merasakan pipinya sekarang sudah merah seperti kepiting rebus.
"Sayang kamu tadi pake blush on nya tebel banget ya"
"Gak tuh"
"Kok pipi kamu merah banget, makin cinta aku sama kamu"
"Terus aja gombalin aku"
"Gak salah kan kalo aku ngegombalin kamu, dari pada aku ngegombalin istri orang" goda Rasyid
"Suka suka dirimu lah bang, dedeq hanya bisa pasrah"
Keluh Naira sambil terkekeh pelan.
"Sekarang kita tidur dulu soalnya perjalanan masih jauh" pesan Rasyid sambil memeluk Naira
"Iyaa"
Sudah berulang kali Naira memejamkan matanya tetapi tetap saja dia tidak bisa tidur. Naira yang sudah pasrah akhirnya beralih dengan novel yang ia bawa. Naira membaca novel karya shineeminka yang berjudul cinta dalam diam.
Rasyid yang merasa tidurnya udah puas segera bangun dari tidurnya tiba tiba Rasyid mendengar ada suara tangisan ternyata yang menangis adalah istrinya.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Rasyid yang heran kenapa istrinya menangis padahal dirinya tidak ngeganggu istrinya
"I...tu m..a..s Na..i..r..a ba..ca n..ov..el ini" jawab Naira sambil sesegukan
Rasyid yang melihat istrinya menangis sambil sesegukan langsung memeluk Naira dan menenangkannya agar bidadarinya itu tidak nangis lagi.setelah tangis nya mereda Rasyid segera bertanya kepada istrinya kenapa dia menangis.
"Sayang kenapa kok tadi kamu nangis?" Tanya Rasyid sambil mengusap-usap bahu Naira
"Novelnya mas sedih banget"
"Emang novelnya menceritakan tentang apa"
"Jadi si Zahra dan si Ali nikah ya mas, ternyata yang Ali nikahin itu salah orang sebenernya yang mau Ali nikahin itu Ayana bukan zahra "Jelas Naira sambil mengusap air matanya yang masih membekas di pipinya.
"Kasian ya, untung waktu kita nikah aku gak salah nikahin orang" jawab Rasyid sambil mencium pipi sebelah kiri Naira
"Untung ya mas"
"Kok kamu gak tidur?"
"Aku gak bisa tidur mas"
"Kamu gak ngantuk?"
"Gak"
"Sayang?" Panggil Rasyid
"Kenapa mas?"
"Ana uhibbuki fillah"
"Ana uhibbuka fillah"
❤️❤️❤️
Assalamualikum para readers.
Part ini sama aja dengan part 19 yang pernah aku publish, tapi kali ini ceritanya aku buat versi panjangnya.
Salam dari Rasyid❤️Naira
KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER HALAL
SpiritualHR #23 spiritual 26/05/2018 Bagaimana rasanya menjadi dokter dan mengelola rumah sakit keluarga sendiri? Enak? Bangga? Senang? itulah yang dirasakan oleh naira sayyidina gadis berusia 24 tahun bekerja sebagai dokter muda spesialis bedah di rumah sak...