Satu atap II

15.9K 737 21
                                        


Happy reading❤️

***

Jam menunjukkan pukul 06.00 pagi, Hamza dan Rasyid pun baru pulang dari masjid. Mereka asik mengobrol dengan tetangga sekitar sehingga lupa waktu.

"Assalamualaikum." Ucap hamza sambil memasuki runah di ikuti dengan Rasyid di belakangnya

"Waalaikumsalam." Ucap putri dan langsung mencium tangan suaminya itu dan Rasyid juga langsung mencium tangan putri.

" kok papa tumben jam segini baru pulang" tanya putri pada suaminya

"Iya mah soalnya tadi keasyikan ngobrol dengan teman,ya kan syid?"dan dianggukin oleh Rasyid dan putri

"Oh gituh,yaudah sarapan dulu yuk Naira dan mama udah nyiapin sarapan buat kalian?"

"Ayok,oiya mesti kamu belum pernah kan nyobain masakan Naira?"tanya Hamza pada Rasyid

"Hehehe,belum pernah pa ini yg untuk pertama kalinya" ucap rasyid sambil malu malu

Akhirnya mereka sarapan bersama sesekali Hamza memberikan kelucuan sehingga suasana saat itu terkesan hangat dansanat kekeluargaan.tidak ada yang bisa menggantikan momen seperti ini, bahkan dengab uang sekali pun. Karna memang kehangatan keluarga adalah segala galanya

"Oh iya Nai kamu rencana mau punya anak berapa?" Tanya putri

Naira yang sedang memasukkan nasi goreng ke mulutnya pun refleks tersedak

"Uhuk....uhuk...uhuk..air." Putri pun langsubg mengambil air untuk Naira

Buru- buru Naira meminumnya sehingga tersisa setengah

Tak berbeda dengan Naira, Rasyid yang sesang minum pun ikut tersedak setelah mendengar ucapan ibu mertuanya itu, punya anak? Ya allah....

"Kalian kenapa si sama sama keselek" tanya Hamza bingung melihat Rasyid dan Naira yang sama sama tersedak saat mendengar ucapan putri

"Hah nggak kok tadi Naira cuman kaget aja." Jawab Naira sedikit gugup

"Yah wajar dong Nai mama kamu nanya gitu" jawab Hamza

"Iyah kan syid?"lanjutnya, Rasyid yang maih sedikit terkejut pun hanya menggaruk leher belakangnya yang tak gatal, bingung sendiri hary menjawab apa

"Gak tau pah sekasihnya allah aja." Jawab Rasyid asal

"Jawaban yang bagus,tapi mama maunya cucu yang banyak ya Nai." Seru putri

Naira menelan ludahnya dengan susah payah mendengar ucapan mamanya itu. Ya rabb bahkan dirinya belum berpikiran masalah anak

"Iyah ma in syaa allah" jawab Naira

"Syid ntar kamu jadi pindah kan?"tanya Hamza,Rasyid mengangguk dan Naira yang memdengar pertanyaan Hamza langsung memanyunkan bibirnya. Jadi dia akan jai pidah ke apartemennya Rasyid? Ya allah Naira sebenarnya gak mau. Tapi mau gimana lagi kalau dia menolak pasti mama dan papanya akan kecewa

"Yaudah kalian siap siap abis ini. Kemasin barang-barang kalian ntar papa sama mama bantu,iyah gak ma?"

"Iyah pa,mama bakal bantu Rasyid dan Naira kok tenang aja."

***

Rasyid sibuk memasukkan barang- barangnya yanga kan dia bawa ke apartemennya. Sedangkan Naira hanya duduk santai di teras rumahnya menikmati semilir angin yang sejuk

"Nai ayi Rasyid udah beres tyg masukin barang kalian ke mobil." Ucap Hamza yang melihat anaknya yang masih duduk sangaj. Sedangkan suaminya sibuj mengangkat barang

"Hah!oh iyah pa." Jawab Naira sedikit terkejut dengan kedatangan Hamza yang tiba tiba. Seingatnya tadi papanya sedang berbincang dengan Rasyid

"Yaudah kami berangkat yah ma,pah" pamit Rasyid dan langsung mencium tangab mertuanya itu

"Naira pamit yah ma,pah" pamit Naira. Naira sedikit menangis saat sedang berpelukan dengan mamanya rasanya dia belum siap jika dia harus berpisah dengan orang tuanya

"Kok kamu nangis Nai?"tanya Hamza yang melihat mata Naira yang sedikit merah

"Gak kok"elak Naira

"Yaudah sana kalian berangkat."

Perintah Hamza

"Yaudah kami berangkat yah mah,pah assalamualaikum." Ucap Rasyid dan sekali lagi ia menyalimi tangan mertuanya di ikuti Naira di belakangnya. Dengan langkah gontai dua memasuki mobil Rasyid,sambil menunjukkan raut sesihnya

"Muka jangan di tekuk terus,makin jelek."celetuk Rasyid tiba tiba

Naira yabg sedang tidak mood pun langsung menghujam Rasyid dengan pukulan keras di lengan Rasyid yang sukses membuat Rasyid meringis kesakitan

"Mass.... Nyebelin tay nggak...."uap Naira yang masih terus menyika Rasyid

"Hah?mas? Kamu manggil saya dengab sebutan mas?" Tanya rasyid dan langsung di angguki oleh Naira

"Emang aku salah kalo manggil mas dengan sebutan mas?"tanya Naira dan langsung dapat gelengan dari Rasyid

❤️❤️❤️❤️

Menurut kalian makin romantis gak?

DOKTER HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang