Hidup bersama dengan mu tak pernah terlintas sedikitpun di benakku.
Naira sayyidina.
Happy reading💕
****
"Syid besok harus pindah ke apartemen kamu aja, abi sudah bilang sama Hamza dan dia setuju jadi besok sore kamu udah harus pindah."
Ucap akbar lewat telpon
"Hmm iyah bi. Insyaallah Rasyid bakal pindah besok."jawab Rasyid
"Yaudah sekarang kamu tidur udah jam 11 malem, emang kamu gak mau malem pertama sama istri kamu."celetuk Akbar
"Rasyid yang mendengar itu langsung menelan ludahnya susah payah malam pertama? Bahkan sampai sekarang keduanya masih sering bertengkar seperti tom and jerry bagaimana mau melakukan 'hal' itu.
"Abi bisa aja. Yaudah Rasyid tutup telponnya, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam"
Tut.....tut.....tut...sambungan terputus
Naira yang sedang duduk sambil membaca novel itu pun tak sengaja mendengar percakapan Rasyid di telpon tadi. Dan apa dia akan pindah rumah? Berarti dia akan meninggalkan kamar kesayangannya ini? Meninggalkan mama dan papa?
Naira menutup bukunya dengan cukup kuat dan menaruhnya di atas meja "saya gak mau pindah!" Ucap Naira
Dan langsung menghampiri Rasyid refleks Rasyid langsung membalikkan badannya sehingga. Sekarang dia berhadapan dengan Naira. Rasyid mengerutkan keningnya ketika tiba tiba saja Naira berbicara seperti itu. Bagaimana bagaimana Naira bisa tau kalau akan pindah? Apa jangan jangan dia mendengar pembicaraannya dengan abinya tadi?
"Kenapa?abi saya sudah menyuruh saya dan kamu untuk pindah ke apatemen saya, dan abi saya sudah memberitau orang tuamu."
"Tap_."
"Gak ada penolakan" sela Rasyid
"Iyaudah deh aku mau"
"Besok sore kita langsung ke apartemen aku ya sayang"
"Iyaaa,tapi kalo aku mau main main ke sini boelh kan?"
"Kapanpun kamu mau ke sini bakal aku izinin,yaudah gih tidur"
***
Rasyid merasa ada sebuah tabgab yang melingkar di tubuhnya. Tunggu dulu jangan jangan ini tangan Naira.
Rasyid membuka matanya dan benar tangan Naira sudah melingkar di pinggang Rasyid, rambutnya masih terbalut rapih dengan hijab hitam yang di gunakan.wajah tenang yang di miliki Naira sempat membuat Rasyid tertegun untuk beberapa saat.
Rasyid dengan pelan pelan melepaskan tangan Naira dan langsung mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat tahajud setelah selesai di lanjutkan dengan murojaag al-qur'an
Allahu Akbar Allahu Akbar......
Suara azan berkumandang tidak terasa sudah lebih dari 3 jam Rasyid duduk sambil murojaah al-qur'an,rasyid memutuskan untuk pergi ke masjid dekat rumah Naira seelum pergi Rasyid berniat membangunkan Naira sholat subuh.
"Naira emang kamu gak sholat?udah azan itu." Ucap Rasyid
"Naira lagi halangan ma." Jawab Naira yang masih setia menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut
Rasyid tersenyum jadi Naira kira Rasyid adalah mamanya. Dasar
Tok....tok...tok
"Rasyid kamu mau ikut sholat berjamaah di masjid gak?"tanya Hamza dari luar kamar
"Iyah pa Rasyid ikut sholat berjamaah"
"Yaudah papa tunggu di bawah ya syid."
Setelah memakai baju kokoh dan kain Rasyid langsung menyambar sejadah dan bergegas turun ke bawah untuk menemui mertuanya.
"Assalamualaikum pa." Ucap Rasyid
"Waalaikumsalam.udah siap?"tanya Hamza,Rasyid hanya mengangguk dan mereka langsubg bergegas untuk sholat
Ceklek....
Suara pintu kamar Naira terbuka bukan Rasyid yang membukanya melainkan putri, Rasyid masih sholat di masjid dan belum pulang,melihat Naira yang masih tertidur pulas,putri hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum melihat kelakuan Naira yang masih saja seperti anak kecil itu
"Nai bangun." Ucap putri sambil menggoyangkab pelan bahu anknya ini
"Naira lagi gak sholat ma." Jawabnya dengab suara yang sangat pelan
"Mama udah au kok,ayo bangun kita buat sarapan."
"Kan biasanya mama yang buat?"
"Iyah tapi ini ada suami kamu"
"Emang Naira udah punya suami?"
"Kamu lupa,apa amnesia"
"Oiyaaa deng maa,Naira kan udah nikah, terus Rasyid mana ma"
"Heh kamu ini dia itu suami kamu,jadi kamu gaj boleh manggil dia dengan nama dia pake panggilan dong sayang"
"Iyaa-iya,mas rasyid mana ma?"tanyanya lagi
"Dia lagi sholat sama papa ke masjid"
"Oalah"
Akhirnya Naira pun bangkit dari tempat tidurnya dan langsung menuju ke dapur bersama mamanya.
❤️❤️❤️
See you next time😘
KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER HALAL
SpiritualHR #23 spiritual 26/05/2018 Bagaimana rasanya menjadi dokter dan mengelola rumah sakit keluarga sendiri? Enak? Bangga? Senang? itulah yang dirasakan oleh naira sayyidina gadis berusia 24 tahun bekerja sebagai dokter muda spesialis bedah di rumah sak...