Ada yang bilang jodoh cerminan diri. Semoga saja Dia benar cerminan diri ku.
Naira sayyidina.
Happy Reading💕
****
Gadis yang sedang menampakkan dirinya di depan cermin di balut dress bewarna peach dan kerudung bewarna peach menampilkan kesan mewah tapi tetap sederhana. Naira hanya menggunakan Make up yg sederhana tetapi terlihat cantik.
Tidak terasa tinggal hitungan jam lagi akan ada seorang pria yang akan mengkhitbahnya, Entah kenapa Naira merasa tertarik hanya mendengar namanya saja. Menurut Naira nama Rasyid itu keren karna kebanyakan pria zaman sekarang menggunakan nama yang aneh padahal nama adalah doa.
"Nai gimana udah siap?"tanya mama Naira dari luar kamarnya
"Udah kok ma. Mama masuk aja kamarnya gak Naira kunci kok."
Sahut Naira dari dalam kamarnya
Ceklek
Suara pintu terbuka, putri masuk ke kamar Naira dan terkejut saat melihat putrinya yang sangat cantik dengan balutan dress bewarna peach itu, sangat cocok dengan warna kulit Naira yang juga putih
"Subhanallah nai kanu cantik banget." Puji putri yang masig pangling melihat penampilan Naira sekarang.
Naira tersenyum mendengar pujian dari mamanya"ah mama bisa aja" ucap Naira yang sambil menahan malu
"Mama gak bohong Nai. Kamu bener beber cantik tau gak, mama yakin pas Rasyid liat kamu pasti langsung suka."
"Iisssh apasih ma,Naira biasa aja kok." Elak Naira yang kini sudah ada tanda merah di pipi karna malu. Maklum Naira jarang sekali bermake up seperti ini.Dia hanya akan make up jika ada acara acara penting saja
***
Sementara di tempat lain.
Zahra sedang sibuk memilih pakaian untuk putranya Rasyid,dan pilihannya jatuh pada kokoh berlengan panjang berwarna panjang dengab warna putih bersih,di padu dengan jeans hitam membuat Rasyid terlihat semakin tampan terapi teap sopan
"Gimana pantes gak mi."
Tana Rasyid
"Pantes kok syid, kamu makin ganteng"
"Apa sih mi Rasyid biasa aja ko."
"Yeh tadi minta pendapat, giliran udah di kasih malah bilang biasa aja gimana sih kamu ini syid."
"Abis umi ngatain Rasyid tambah ganteng."
"Kenyataan syid kamu memang tambah ganteng."
Ceklek..
Suara pintu terbuka Akbar masuk dengan senyun yang mengembang di bibirnya
"Gimana udah selesai belum.?"
Tanyanya
"Yaudah ayok." Serunya
Sebuah mobil berwarna putih sampai di depan rumah sederhana tapi terkesan mewah, Dengan nuansa putih yang sangat dominan. Mobil keluarga Akbar. Sedangkan di depan rumah Hamza sudah menunggu kedatangan Akbar dan juga keluarganya.
"Assalamualaikum." Sapa keluarga Akbar kompak.
"Waalaikumsallam." Jawab Hamza dan langsung bersalaman dengan Akbar disusul dengan Zahra yang sama sama menyatukan tangan mereka masing masing. Dan terakhir Rasyid yang menyalimi tangan Hamza
Baru mencium tangan Hamza saja Rasyid sudah gugup setengah mati, apa lagi nanti dia yang berbicara untuk mengkhitbah putrinya langsung.
Rasyid dan orang tuanya di persilahkan masuk oleh Hamza ke dalam rumah yang tidak terlalu besar, tapi bisa memberikan kesan nyaman di dalamnya. Begitu pun ruang keluarganya yang tidak terlalu besar hanya ada sofa dan beberapa vas bunga di sana, Akbar dan keluarga di persilahkan duduk
Sambil menunggu Naira keluar dari kamarnya, Hamza mengajak Akbar dan jeluarga berbincang.
Dan Hamza menyuruh asisten rumah tangganya untuk memanggil Naira di kamar...
***
"Syid? saya denger-denger kamu kerja sebagai salah satu dokter di rumah sakit saya yah? Tanya Hamza
Jujur untuk sekedar menjawab pertanyaan Hamza pun Rasyid sudah merasa gugup, sosok Hamza yang terlihat tegas menambah kegugupannya"iyah om, memangnya itu rumah sakit milik om yah?" Tanya Rasyid kepada calon mertuanya
"Kenapa manggil saya om sih syid? Panggil aja saya papa saja." Perintah Hamza, Rasyid tersenyum dan mengangguk.
"Maaf za Nairanya mana yah?" Tanya Zahra penasaran karna dari tadi sosok Naira belum juga muncul.
"Biasa,dia lagi dandan di kamar. Mungkin sebentar lagi keluar."
Zahra hanya mengangguk kepalanya dan Tersenyum "gak nyangka yah za, kita jadi besan sebentar lagi" ucap Akbar antusias
"Iyah Bar sama ane juga, dan gak nyangkanya lagi istri kita yang menjodohkan anak-anak kita."
Jawab Hamza yang seolah-olah masih tidak percaya jika dirinya dan juga Akbar akan menjadi besan.
***
Tok tok tok
Bi inah mengetuk pintu kamar Naira
"Non.?" Panggilnya dari luar
"Masuk aja bi pintunya gak saya kunci kok" ujar Naira
Bi inah masuk dan langsung pangling dengan penampilan anak majikannya ini "non cantik amat, baru juga mau di khitbak usah cantik begini, gimana nanti pas udah akad." Goda bi inah dan sukses membuat Naira tersenyum malu
"Apa sih bi biasa aja kok."
"Bi,tamunya udah dateng belum?" Tanya putri
"Ituh nyonya,tamunya udah dateng." Ucap bi inah
Naira tertegun mendengar ucapan bi Inah, jadi yang akan mengkhitbahnya udah dateng. Ya Allah berarti tamunya udah ada di ruang tamu.
"Oh yaudag bilang tunggu sebentar lagi, saya sama Naira akan ke sana."
"Iyah nyonya,yaudah saya turun dulu yah"
Akhirnya bi Inah pergi meninggalkan kamar Naira dan memilih untuk je dapur.
"Nai ayok." Ucap putri
"Hah.apa ma?"
"Ishh kamu ini malah bengong kita ke ruang tany yang mau mengkhitbah kamu udah dateng."
Naira mengangguk dan berjalan bersama mamanya ke ruang tamu
Perasaan gugup terus saja menjalar di sekujur tubuhnya.
Ya Rabb semoga lancar doa Naira dalam hati
❤️❤️❤️
Siip acara khitbahnya bakal di lanjutin di part selanjutnya

KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER HALAL
SpiritualHR #23 spiritual 26/05/2018 Bagaimana rasanya menjadi dokter dan mengelola rumah sakit keluarga sendiri? Enak? Bangga? Senang? itulah yang dirasakan oleh naira sayyidina gadis berusia 24 tahun bekerja sebagai dokter muda spesialis bedah di rumah sak...