🐈 tiga belas

1.5K 276 43
                                    

Tidak seperti biasa Juhee dapat menghabiskan makan malamnya, lengkap dengan anggota keluarganya, tanpa beranjak dari tempat duduk maupun menyisakan makanan di atas meja.

Entah Juhee merasa aneh karena situasi yang jarang ditemui di keluarganya itu atau karena dia sering menninggalkan meja makan atau mungkin juga dia sudah koma cukup lama.


"Ma, pa, kak, aku sudah selesai makan. Aku balik ke kamar untuk belajar ya?" Izin Juhee, dengan hati - hati, berharap ia tidak menimbulkan sedikit keributan di malam yang tenang milik keluarganya saat ini.

"Tentu saja. Selamat belajar nak," kata papa diikuti oleh mama, dan senyuman hangat dari kak Jungwoo.




Juhee pun melangkahkan kakinya ke lantai atas menuju kamarnya untuk kembali belajar.

Juhee tengah memilah buku mata pelajaran yang hendak ia pelajari, urut sesuai jadwal ujian yang akan dilaksanakan seminggu lagi.

Tangan Juhee sibuk untuk menyusun buku dan juga mengeringkan rambut yang belum juga mengering, dengan handuk kecil yang ia sampirkan di lehernya.

"Cih," decih Juhee, kesal, melihat tumpukan bukunya jatuh saat ia menambahkan buku paket cukup tebal.




Tiba - tiba terdapat tangan muncul dari belakang yang terulur membantu Juhee memunguti buku - buku yang jatuh.

Mendadak Juhee menghadap ke belakang.

"Jeno?"




Juhee mendapati Jeno yang tengah sibuk merapikan buku yang berserakan lalu menata ulang di meja belajar Juhee.

"Kalau kerepotan bilang dong. Kan aku bisa bantu?" Kata Jeno seusai  menata buku lalu menatap Juhee dengan tangan berkacak pinggang.

"Aku gak kerepotan kok," elak Juhee. Ia segera mengalihkan pandangannya ke arah lain agar tidak menatap Jeno secara langsung.




Jeno mengulurkan tas kecil berisikan beberapa buku catatan di hadapan Juhee membuat Juhee sendiri bingung dengan perlakuannya.

"Ini buku catatanku buat kamu belajar. Gak mungkin kan kamu bakal nyatet ulang bab yang kamu tinggali selama sebulan lebih terus mempelajarinya dalam seminggu?"

Benar apa yang dikatakan Jeno.

"Tapi... kamu belajar pakai apa?" Tanya Juhee.




Jeno mengacungkan jari telunjuknya yang ia tempelkan di pelipis kanannya.

"Aku kan jenius jadi gak butuh belajar lagi," ujar Jeno membuat Juhee memutar bola matanya malas.

"Terserah deh. Makasih ya." Juhee menerima buku catatan milik Jeno lalu segera membacanya setelah duduk di bangku yang menghadap meja belajarnya.




"Astaga. Kenapa belum ngeringin rambut sih?" Tanya Jeno. Ia risih melihat Juhee yang mulai belajar dengan tangan yang sibuk mengeringkan rambut menggunakan handuk.

I'M YOURS × JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang