10• shopping

2.8K 272 39
                                    

~vote first, read, comment on the line  then~

Paling kalau jatuh, jatuh kebawah

• Paling kalau jatuh, jatuh kebawah •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ten - shopping

Author’s POV

Latihan selesai sekitar pukul 8 yang dilanjutkan briefing singkat selama beberapa menit dan ditutup dengan doa bersama. Sekitar pukul 8.20 Kira dan beberapa temannya yang lain terlihat melangkah keluar dari GOR dengan baju yang sudah terganti.

“Kir, mau ikut makan bareng dulu gak?” Bela mengajak, rencananya dia bersama beberapa anggota lain akan makan di warung yang memang sudah menjadi langganan mereka setelah pulang latihan.

Kira menggaruk kepala belakangnya, “Lain kali deh, gue udah ada janji.”

“Oh gitu, terus lo pulang naik apa? Dijemput?”

“Naik bis atau kalo enggak paling grab.”

“Lo naik grab aja, ini udah malem, bahaya kalo naik bis.” Bela menyarankan.

Kira mengangguk dan tersenyum membalasnya. Setelahnya Bela dan beberapa anggota lainnya pergi dengan motor masing-masing, meninggalkan Kira di depan pintu masuk GOR sendirian.

Kira membuka aplikasi Grab, perkataan Bela ada benarnya juga. Lagipula dia akan kerumah Yusuf, kalau naik bis dia harus berjalan keluar dari kawasan GOR dan saat turun dia harus berjalan lagi beberapa ratus meter untuk sampai ke tujuannya.

Sudah sekitar 5 menit Kira berdiri disana. Motor yang diparkir di depan GOR juga semakin berkurang yang artinya hanya tinggal beberapa orang saja di dalam.

“Halo, Pak?” Kira menyapa begitu panggilan masuk dari nomor tidak terkenal masuk, sepertinya Abang Grab.

“…”

“Iya, Pak. Saya di depan GOR ini. Yang buat basket itu, Pak.”

“…”

“Iya, Pak. Masuk ya, Pak.”

“…”

“Hah? Saya yang keluar? Bapak gak bisa masuk emang?”

“…”

“Yah di cancel? Kok cancel, Pak? Kan ting—Halo pak!”

Kira menurunkan ponselnya dari telinga dan melihat layar ponselnya yang menampilkan foto Cole Sprouse sebagai lockscreen, Abang Grab memutus panggilannya.

Kira kesal, dia sudah menunggu lama dan akhirnya malah diputus sepihak hanya karena Abang Grabnya takut masuk di kawasan ini. Dirinya bangkit, memutuskan untuk naik bis saja, tidak apalah dia berjalan jauh daripada sudah menunggu tapi yang di dapat hanya harapan palsu.

• J n K •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang