14• siapa dia?

2.5K 261 42
                                    

~vote first, read, comment on the line then~

• Jangan serius-serius, kita gak pacaran •


fourteen - siapa dia?

Author's POV

Hari Minggu pagi, sebuah mobil camry putih berhenti di halaman parkir mobil sebuah universitas. Dua orang terlihat melangkah keluar dari kedua sisi pintu.

“Kak Jan, ini ngapain gue dibawa kesini?” Kira melihat sekeliling dengan bingung, “Ini kampus lo ya? Kok rame?”

“Baru liat kampus ya lu? Ikut gua!” Janu memerintah kemudian berjalan duluan di depan. Dia mengenakan kaos hitam, jeans selutut dan sepatu kets putih, tidak lupa dengan topi hitam di kepala dan tas di punggungnya.

Kira yang mengenakan kaos senada segera melangkahkan kakinya memburu Janu, matanya masih melihat sekeliling dengan takjub. Mereka berjalan sampai di sebuah gedung yang cukup besar. Janu berhenti dan berbalik menghadap Kira.

Bugghhh!

Kepala Kira berbenturan dengan dada bidang Janu membuatnya menengadah keatas, sedang Janu reflex mundur selangkah kebelakang, “Heh! Gua udah wudhu!” Pekiknya, “Lu gak nyentuh apa-apa kan?”

“Kayaknya sih gitu Kak.” Kira mengangguk-angguk kecil.

“Lu sih, jalan tuh tengok tengok!”

“Kak Jan yang berenti tiba-tiba!”

“Lu salahin gua?!”

“Enggak! Gue salahin diri sendiri.”

“Bagus!”

Kira mendelik, kalau skor perdebatan mereka dihitung, dia sudah kalah telak dari Janu. Melihat Kira yang tidak lagi membalasnya, Janu melepaskan topinya kemudian menaruhnya diatas kepala Kira dengan sembarangan, takut kulitnya dan kulit Kira saling menyentuh.

Tangan Kira reflex memegang topi hitam yang sedikit lagi terjatuh begitu Janu melepasnya, “Pake!” Janu memerintah membuat Kira memperbaiki letak topi tersebut kemudian menatap Janu dengan senyum malu merekah, “Lo ngasih gue topi Kak?”

Tangan Kira reflex memegang topi hitam yang sedikit lagi terjatuh begitu Janu melepasnya, “Pake!” Janu memerintah membuat Kira memperbaiki letak topi tersebut kemudian menatap Janu dengan senyum malu merekah, “Lo ngasih gue topi Kak?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mimpi lu!” Serunya, “Entar abis game gua ambil lagi. Terus ini juga, pegangin!” Dia menyerahkan tas punggungnya pada Kira yang menerimanya dengan bibir cemberut.

“Bibir lu gak usah sok dibikin mirip Omas gitu, gak cocok! Sekarang lu masuk, cari tempat duduk paling depan gua gak mau tau. Terus tas gua, simpen baik-baik, dia lebih berharga dari topi gua.” Begitu saja, setelah melancarkan perintah semau wajahnya itu, Janu berbalik dan pergi meninggalkan Kira, berjalan masuk ke pintu samping gedung yang langsung mengantarnya ke tempat tujuan.

• J n K •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang