Sally Adams selalu menutup telinganya ketika seluruh anggota keluarganya baik bibi,paman dan sepupu-sepupunya yang selalu membicarakan dirinya di setiap acara keluarga perihal dirinya yang belum juga memiliki kekasih padahal usianya sudah menginjak dua puluh enam tahun ini.Usia yang seharusnya sudah menikah di dalam keluarganya.
Sally sebagai anak bungsu perempuan satu-satunya yang belum memiliki kekasih sedangkan sepupu-sepupu perempuannya yang berjumlah empat orang telah memiliki pendamping bahkan dua diantaranya telah memiliki anak.
Sally,sebenarnya tidak ingin ambil pusing dengan status ''sendiri''nya bahkan orang tuanya pun tidak pernah mempermasalahkan atau menyinggung masalah itu padanya dan itu membuat Sally merasa tidak dibebankan untuk segera mencari kekasih.Kedua kakaknya pun walau sudah menikah dan memiliki kehidupan rumah tangganya tidak pernah mengusik kehidupan pribadinya.Bukan karena mereka tidak peduli,tapi,karena mereka memahami dirinya.
Namun,ketika bibinya,adik dari ibunya yang paling cerewet dengan terang-terangan menyinggung dirinya di tengah pesta pernikahan sepupunya dengan mengatakan bahwa dirinya bukanlah gadis normal membuat kupingnya terasa panas.Ia melihat perubahan air muka kedua orang tuanya dan kakak-kakak lelakinya yang tiba-tiba memucat membuat dirinya tidak ingin mempermalukan mereka.Ia pun dengan lantang berteriak pada bibinya dan mengatakan bahwa ia akan membawa kekasihnya ke hadapan seluruh anggota keluarganya.
Masalahnya,bibinya dengan lantang menantangnya dan memberikannya waktu hanya tiga hari untuk membawa kekasihnya pada acara makan malam keluarga di rumah bibinya itu.Apakah Sally bisa menemukan seorang pria untuk menjadi kekasihnya hanya dalam waktu tiga hari?Sedangkan dirinya tidak pernah ingin dekat ataupun mengenal pria selain anggota keluarganya.
***
Jeff Collin,pria tampan berusia dua puluh sembilan tahun yang menghabiskan separuh waktunya sebagai seorang bartender di sebuah bar di pinggir kota.Dengan kesempurnaan fisik yang dimilkinya,sifatnya yang periang dan humoris membuatnya banyak di gilai oleh gadis-gadis muda,pengunjung bar tempat ia bekerja.Sayangnya,ia bukanlah pria yang serius dalam menjalin hubungan.Ia bahkan tidak menggubris setiap gadis yang mendekatinya.Ia menolak mereka dengan halus,bahkan diantaranya dengan rela mengeluarkan sejumlah uang agar Jeff mau menjadi kekasihnya.Tapi,Jeff bukanlah pria mata duitan.Ia puas dengan hasil jerih payahnya sendiri karena ia hidup sendiri.
Jeff merasa heran ketika seorang gadis datang ke hadapannya dan memesan minuman tapi,minuman itu tidak di sentuhnya sedikitpun.Gadis itu bahkan tidak memandang dirinya.Gadis berambut pirang itu hanya mengedarkan pandangannya kesekeliling bar beberapa saat kemudian ia meninggalkan beberapa lembar uang diatas meja dan pergi begitu saja.
Gadis itu datang untuk kedua kalinya malam itu dan tingkahnya sama seperti pertama kali ia datang membuat Jeff penasaran.Maka pada malam ketiga ketika gadis itu datang lagi,Jeff dengan sikap ramahnya menyapa gadis itu.
Di luar dugaannya,ia kira gadis itu akan terpesona pada ketampanannya,nyatanya gadis itu hanya menatapnya datar dan tidak tersenyum sama sekali.
Jeff yang terbius dengan sorot tatapan tajam mata gadis itu membuat Jeff ingin mengenalnya lebih dekat dan beruntungnya ia ketika gadis itu memintanya untuk menjadi pacarnya walau hanya seorang pacar pura-pura.
Apakah Jeff akan tetap menyukai gadis itu saat ia mengetahui rahasia kelam yang dimilikinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Her
Romance18+ ''Aku mungkin tidak memiliki harta,tapi aku memiliki cinta untuknya''