Ia memperhatikan cincin yang melingkar di jarinya.Ia tersenyum puas sambil mengusap-usap benda titanium yang menjadi pelambang ikatan pertunangan palsunya.Ia menjalankan jari telunjuknya mengikuti ukiran inisial huruf yang menjadi mata dari cincin itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
''S untuk Sally''gumamnya.Senyum mengembang di bibirnya.''Haruskah aku membeli cincin dengan inisial namaku juga?Mungkin akan terlihat romantis,tapi apa Sally akan menerimanya?Wanita itu agak keras kepala''ucapnya pada diri sendiri.
Jeff mengambil ponsel yang tergeletak di dashboard mobilnya.Ia menekan tombol tujuannya dan menghubungi wanita itu.Ia sudah tiba di depan gedung kantor Sally beberapa menit yang lalu.Sesuai dengan janji kemarin,Jeff akan mengajak Sally ke suatu tempat bertemu dengan seseorang saat jam makan siang dan Sally akan meminta ijin untuk bekerja setengah hari.
Merasa tak mendapat jawaban setelah menelepon untuk ketiga kalinya,Jeff turun dari mobil dan berlari kecil memasuki gedung tersebut.
Saat Jeff tiba di teras kantor,seorang wanita berambut pendek menyapanya.
''Hei!Kau Jeff,kan?''tanya wanita itu pasti.
Jeff menghentikan langkah kakinya,menoleh pada wanita itu lalu menjawab pertanyaannya.
''Ya.Apa kita saling kenal?''tanya Jeff dengan raut wajah bingung namun tiba-tiba ia teringat sesuatu dan kebingungan di wajahnya memudar.
''Oh,ya.Pastinya kau sudah mengenalku.Aku pernah datang kemari sebelumnya.Aku tunangannya Sally.Apa kau temannya?''
''Ya kau benar.Aku Alexa.Tapi,kau tidak usah berpura-pura denganku.Aku mengetahui semuanya''
''Apa maksudmu?''
''Kau dan Sally hanya berpura-pura berpacaran,right?''Alexa berbisik.
Jeff awalnya terkejut,tapi ia merubah wajahnya untuk terlihat biasa-biasa saja.Alexa dapat melihatnya dari mimik muka pria itu dan gestur tubuhnya yang terlihat tidak nyaman.
''Tenang saja.Rahasia kalian aman.Tidak ada yang mengetahuinya selain aku''
''Bagaimana bisa aku mempercayaimu?''tanya Jeff dengan sikap menyelidik.
''Aku adalah sahabat Sally.Toh tidak ada untungnya bagiku jika aku membocorkan rahasia kalian.Kebahagiaan Sally adalah kebahagiaanku begitu juga dengan kesedihannya juga kesedihanku.Kau tidak perlu meragukannya.Percaya padaku aku tidak akan mengkhianati kalian''
''Jika Sally percaya padamu,aku akan mencoba''
''Terima kasih.Oh,ya kau ingin bertemu dengan Sally?Aku akan mengantarmu''
''Aku sudah tahu ruangannya''
''Yeah!Aku tahu.Tapi,aku tidak ingin kejadian yang kemarin terulang kembali.Kau membuat heboh satu kantor dengan berteriak-teriak memanggil nama Sally''