Mimpi apa ia semalam hingga ia di marahi oleh bosnya karena terlambat menyelesaikan tugasnya membuat aransemen musik yang seharusnya sudah ia selesaikan dua hari lalu dan sekarang ia harus kerja lembur.
Ini semua karena tantangan gila bibinya yang memintanya untuk membawa pacarnya dan membuat Sally sibuk memikirkan hal yang dulu menurutnya sangat tidak penting dan membuatnya melupakan pekerjaannya.Tapi,ini semua demi keluarganya.Sally rela.
Sally berkutat dengan laptopnya.Didepannya terdapat sebuah keyboard dan beberapa alat lainnya serta sebuah earphone melekat di kupingnya.
Sally tidak mendengar ada yang mengetuk pintu ruang kerja berulang kali.Ia baru sadar setelah si pengetuk mengedor pintunya dengan keras.
Ia melepas earphonenya,meletakkannya diatas meja lalu melangkah menuju pintu,memutar kuncinya dan membuka daun pintu selebar tangannya.
''Kau sibuk?''tanya wanita itu yang usianya terlihat lebih tua beberapa tahun dari Sally.Ia terlihat anggun dengan dress kantor berwarna marun.Rambutnya pendek sebahu dan ada tahi lalat di ujung bibir tipisnya dan tinggi badannya lebih rendah dari Sally.
''Lumayan.Aku harus menyelesaikannya hari ini.Kau mau menunggu di dalam?''
Wanita itu mengangguk.Sally berjalan lebih dulu menuju kursi yang tadi ia duduki.Wanita itu mengikutinya dari belakang dan duduk di sofa tanpa lengan berwarna coklat susu menghadap pada Sally yang sedang sibuk.
Wanita itu tidak berkata apapun.Ia setia menunggu Sally menyelesaikan pekerjaannya.Ia memilih untuk memainkan ponselnya membaca beberapa berita di dunia maya.
Beberapa jam berlalu,Sally melirik jam di pergelangan tangannya.Pukul delapan malam.Ia lembur tiga jam.Ia kemudian mengeluarkan cd dari dalam badan laptop kemudian memasukkan ke dalam kotak kaset dan menyimpannya di laci meja.Ia kemudian membereskan laptopnya dan memasukkan ke dalam tas.Sally mengajak wanita itu untuk pulang karena pekerjaannya sudah selesai.
''Maaf,membuatmu menunggu''ucap Sally ketika mereka telah berada di dalam mobil.
Wanita itu yang menyetir mobilnya.Ia tersenyum tulus pada Sally.
''It's okay.Kita makan dulu?''
''Kau lapar,Alexa?''
Wanita yang di panggil Alexa itu mengangguk.
''Ya.Sangat lapar.Kita mampir di tempat biasa''
Alexa memarkirkan mobilnya di sebuah restoran italia yang telah menjadi langganan mereka sejak mereka sekantor setahun lalu.
Alexa memesan pizza dalam ukuran jumbo untuk ia makan berdua dengan Sally,karena mereka sangat menyukainya.
''Bagaimana acara makan malam kemarin?Sukses?''tanya Alexa sambil menggigit potongan pizzanya.
''Tidak bisa di bilang begitu''
''Kenapa?Ketahuan?''
''Kurasa keluargaku percaya tapi,dia mengaku memiliki restoran dan mengatakan hubungan kami telah lama terjalin''
''Apa itu jadi masalah?''
''Tidak.Tapi,aku mengatakan pada keluargaku kalau dia seorang pelayan dan bukan pemilik restoran''
''Bukankah itu bagus!''
''Entahlah.Aku hanya takut ketahuan kalau kami berbohong''
''Memang apa pekerjaanya sebenarnya?''
''Bartender.Aku bertemu dengannya disana''
''Apa dia tampan?''
''Entah.Jangan tanyakan itu padaku''
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Her
Romance18+ ''Aku mungkin tidak memiliki harta,tapi aku memiliki cinta untuknya''