Hehe Maaf yah kalau nggak seru.
Selamat membaca."Nggak papa An lagian lonya juga nggak percaya sama gue sih"teriak Rey.
Gadis itu tak tahan dengan kelakuan Kakaknya.Gadis itu pergi meninggalkan Kakaknya.Rey mengejar Anjani dengan cepat dan menarik tangan Anjani kepelukkannya.Gadis itu tak bisa menahan kesedihannya dan menjatukan butiran butiran air matanya.Rey melepaskan pelukkannya dan melihat bahwa Adiknya menangis.Rey menghapus air matanya dari pipi gadis itu.Rey kembali memeluk gadis itu dengan erat.Gadis itu membalas pelukkan Kakaknya.
"I Love You Kakak"ucap Anjani pelan.
Rey mendengar perkataan gadis itu.
"I Love You Too Adek"ucap Rey.
Rey memeluk gadis itu semangkin erat membuat gadis iti susah bernapas.Rey mencium kening Adiknya berulang kali.
"Kakak udah malu tahu"ketus Anjani sambil melepaskan pelukkan Rey pelahan.
"Yuk pulang"ucap Rey sambil merangkul pinggang Adiknya.
"Ihhh Kakak.Lepasin tangan kakak dari pinggang An geli tau"ucap Anjani
"Enggak mau"teriak Rey.
"Ihhh Kakak lepasin nggak atau Aku.."
"Atau apa ah"teriak Rey.
"Ihhh Kakak.An kan belum selesai ngomong Kak"protes Anjani.
"Kakak akan lepaskan tangan Kakak asal kamu cium bibir Kakak dulu"ucap Rey.
"Pulang yuk Kakak.Malu tau.An kan udah bilang kalau mau cium An jangan di tempat umum kayak gini malu tau Kakak"omel Anjani sambil menghentikan Kakaknya yang akan mencium bibir gadis itu.Rey tak tahan melihat bibir Adiknya.Dia ingin sekali mencium bibir Adiknya,tapi Adiknya tak pernah mengizinkan Kakaknya untuk mencium bibirnya itu.
"Jadi kalau dirumah boleh dong Kakak cium bibir kamu"ketus Rey sambil membukakan pintu mobil untuk Adiknya.
"Nggak boleh Kakak"teriak Anjani
"Boleh yah"
"Kakak boleh cium pipi sama kening asalkan jangan cium bibir"omel Anjani.
"Iya deh Kakak nggak akan cium bibir kamu"ucap Rey sambil menjalankan mobilnya.*****
"An kamu pulang sama Arga gih.Kakak mau latihan basket"ucap Rey
"Tapi...tapi Kakak An maunya pulang sama Kakak"
"An nurut yah sama Kakak"
"Iya deh Kakak"teriak Anjani
"Arga tolong jaga Adik gue yah.Jangan sampai dia kenapa napa"
"Tenang Rey?Adik lo aman sama gue"teriak Arga sambil menepuk bahu Rey.
"Gue percaya sama lo"ucap Rey
"Udah belum sih ngomongnya.An pegel tahu"ketus Anjani.
Rey sangat gemes dengan tingkah gadis itu.Rey mengacak acak rambut Anjani.Gadis itu hanya diam dengan tingkah Kakaknya yang mengacak acak rambutnya.Ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.Arga hanya menatap gadis itu.Ia berpikir ternyata gadis itu sangat cantik.Gadis itu melihat Arga yang sedang asik menatapnya.Gadis itu merasa jantungnya akan jatuh seketika karena Arga terus menatapnya seperti itu.
"Yuk jalan"ucap seseorang di belakang Anjani.Membuat Arga dan gadis itu terkejut bukan main.Mereka menatap orang yang berbicara itu ternyata itu Hani teman Arga.
"Oh ternyata lo"teriak Arga
"Iya emang kenapa.Gue nggak mau kalau cowo yang gue suka berduaan dengan gadis murahan ini"protes Hani.
Anjani mendengar kata itu langsung menatap Hani tajam.Gadis itu sangat terluka mendengar Hani bicara murahan kepadanya baru kali ini ada orang yang ngomong seperti itu.Arga yang mendenger itu langsung memegang tangan gadis itu dengan erat tapi Hani melepaskan tangan Arga yang memegang tangan gadis itu.
"An itu bukan cewe seperti yang Kakak Hani sebutkan.An bisa kok pulang sendiri"teriak Anjani.
Anjani tak bisa menahan air matanya yang jatuh begitu saja.Gadis itu sangat sakit mendengar kata murahan.Gadis itu berlari meninggalkan Arga dan Hani.Arga akan mengejar gadis itu tapi Hani memegang tangannya sangat erat.
"Hani tolong lepasin tangan gue"teriak Arga.
"Nggak mau"ketus Hani.
Arga melepaskan tangannya dengan paksa.Hani tak bisa menahan pria itu dan melepaskan tangan pria itu."An"teriak Arga.
Gadis itu tak memperdulikan Arga.Dia terus menangis dan menundukkan kepalanya kebawa.Arga menghampiri gadis itu yang sedang menangis.Arga tak bisa menahannya lagi ia memeluk gadis itu.Gadis itu tak bisa bergerak sama sekali seperti ada orang yang membekukannya ditempat.Jantungnya berdetak sangat cepat tak beraturan.Gadis itu ingin sekali berteriak sangat keras tapi dia tak bisa.Gadis itu tak melakukan apapun sama sekali.Arga melepaskan pelukkannya dan menghapus air mata gadis itu.
"Lo nggak apa kan"ketus Arga sambil menepuk nepuk kepala gadis itu.
"An baik kok"ucap Anjani.
"Syukurlah.An gue boleh nggak memeluk lo sekali lagi"ucap Arga.
"Iya Kak Arga?"
Arga memeluk kembali Anjani.Anjani membalas pelukkan Arga.****
"Kak Arga makasih yah udah anterin An.Kak Arga mau mampir dulu nggak"ucap Anjani.
"Lain kali aja yah.Dah An"
"Dahh Kakak"
"Asalamualikum"ucap Anjani
"Waalaikumsalam sayang"
"Papa udah pulang kok nggak telepon An sih"ketus Anjani
"Maafin Papa yah kalau Pap nggak telepon An.Habisnya tadi ada perkerjaan yang mendadak"ucap Papa
"Iya nggak papa kok Pap"
"Gih sana ganti baju dulu.Kita jalan jalan Papa udah kangen sama anak Papa"
"Siap boss"teriak Anjani sambil menuju kamarnya."Papa kita mau kemana sih"ucap Anjani.
"Kita kesekolah dulu"
"Mau apa pap"
"Kan Rey belum pulang sayang"
"Oh iya yah Pap.An lupa hehe"
"Dasar kamu ini.Masa anak Pap lupa sih"
"Hehe...Maaf Pap.Pap itu Kakak"ketus Anjani.
"Rey...."teriak Papa.
"Iya Pap?"teriak Rey.Rey menghampir Papanya.
"Kak kok jam segini pulangnya"ketus Anjani.
"Iyalah Kak kan latih basket buat nanti lomba"ucap Rey.
"Tapi An bingung.Kan Kak Arga itu ikutan basket.Tapi kok dia nggak latihan sih"ucap Anjani.
"Oh Arga?emang si Arga itu ikutan tapi dia pulang dulu.Katanya ada yang ketinggalan"oceh Rey.
"Oh gitu yah Kak"ucap Anjani.
Mereka menikmati kebersamaan.Bersenang senang tanpa ada sehentinya.Gadis itu sangat senang masih mempunyain Papa dan Kakaknya.Gadis itu memeluk Papanya dan kakaknya.Gadis itu sangat merindukan Papanya.Walau Papanya pergi dua hari saja menurut gadis itu dua hari adalah dua tahun.*****
"An sini"teriak Rey
"Iya kakak ada apa?"ketus Anjani sambil menghampiri Kakaknya.
"An tuh lihat bonekanya lucu kan"ucap Rey.
"Mana sih Kak?"gerutu Anjani.
"Itu tuh An.Masa nggak lihat sih"teriak Rey.
"Nggak ada kak.Mana toko bonekanya"teriak Anjani.
"Coba kamunya lebih dekat sama Kakak pasti kamu lihat tokonya"ketus Rey sambil menarik tangan Anjani.
Gadis itu merasakan sesuatu yang mencurigakan terhadap Kakaknya pasti dia ada maksud yang mesum kapadanya.Gadis itu harus perhati hati terhadap Kakaknya.
"Disini nggak ada toko boneka adanya juga toko kue.Apa An yang halu atau Kakak yang halu"batin Anjani.
Gadis itu merasa bingung padahal nggak ada toko boneka.Rey terus menarik tangan gadis itu dan berulang kali gadis itu melepaskan tamgannya dari Kakaknya.Benar apa yang dicurigakan gadis itu kepada Kakaknya,ternyata dia akan mencium bibir gadis itu sedikit lagi tapi gadis itu langsung mendorong Kakaknya dan akhirnya bibir gadis itu selamat tak tersentuh sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anjani
Teen FictionAku sayang sama Kamu tapi aku nggak bisa menjadi seseorang yang Kamu inginkan.Maaf kalo Aku bukan perempuan yang kamu inginkan😅 Aku tak tahu apa aku harus suka seseorang atau enggak😭