Part-7

75 4 0
                                    

Hehe maaf kalau nggak seru ceritanya😂😅
Selamat Membaca

"An padalah sedikit lagi.Kakak mencium bibir kamu"teriak Rey.
"An benci sama Kakak.Kan An udah bilang Kakak nggak boleh cium bibir An"teriak Anjani sambil meninggalkan Rey.
"Gue bodoh.Kenapa juga gue bersikeras untuk mencium bibir Adik gue.Tuhkan Adik gue marah lagi sama gue"batin Rey.

"An mana Kakak kamu"ucap Papa.
"Nggak tahu Pap"ketus Anjani.
"Kok nggak tahu sih.Kan Rey tadi sama kamu"
"Nggak tahu Pap.An pingin pulang"ucap Anjani sambil membuka pintu mobil.
"Tunggu Kakak kamu dulu"ucap Papa
"Tinggali ajalah Pap"
"Dasar kamu ini"ketus Papa.
Gadis itu merasa bingung dan bertanya tanya kenapa dia mempunyai Kakak seperti itu.Apakah gadis itu harus membunuh Kakaknya dengan tangannya sendiri?.Tapi kalau gadis itu membunuh Kakaknya nanti gadis itu dipenjara terus siapa yang melanjutkan cerita ini?.Gadis itu harus menghilangkan pikiran kotornya tentang bagaimana cara membunuh Kakaknya.
Gadis itu berpikir seandanya dia tidak mempunyai Kakak seperti Rey.

                                *****

"An buka pintunya.Gue pingin masuk"teriak Aulia sambil mengetuk pintu kamar Anjani.Gadis itu tak menjawab Aulia.Gadis itu menikmati mimpi indahnya.Aulia terus berteriak memanggil nama gadis itu.
"An lo kan harus sekolah"teriak Aulia.
Gadis itu akhirnya bangun dari mimpinya dan bersiap siap untuk sekolah.Gadis itu lama lama mendengar suara Aulia akan jadi gila.
Gadis itu menghampiri Aulia dengan muka yang masih mengantuk.
"An lo harus semangat"ketus Aulia.
"Iya"ucap Anjani males.
"Kasihan tuh Rey udah nunggu kita dibawa"gerutu Aulia.
"Kenapa Kakak nggak duluan aja"omel Anjani.
"Nggak tau tuh.Gih sana cepat makan"ucap Aulia.
"An nggak mau makan?"teriak Anjani.
"Tapi An nanti lo sakit gimana"ketus Aulia.
"An nggak mau makan pokoknya.Titik nggak pake koma"teriak Anjani.
"Yah deh terserah lo.Gue ngalah aja"
"Yah udah yuk berangkat sekolah"ucap Anjani sambil menarik tangan Aulia.
Gadis itu sebenernya nggak mau berangkat bareng sama Rey tapi dia terpaksa.Gadis itu tak mau Aulia tau bahwa dia berantem lagi sama Rey.Coba saja gadis itu mempunyai Kakak yang lebih baik kepadanya.

                             *****

"An...An i...itu...itu"ketus Aulia sambil menepuk bahu gadis itu.
"Apa sih Lia"teriak Anjani.
"Itu tuh An"teriak Aulia sambil memegang kepala gadis itu untuk diarahkan dan melihat ke cowo yang akan menghampiri mareka berdua.
"Ihhh Lia nggak usah pake kepala An juga napa.tinggal pake jari bisakan Lia"teriak Anjani sambil melepaskan tangan Aulia dari kepalanya.
"Iya iya maaf An"ucap Aulia.
"Iya An maafin asal jangan lakuin lagi yah"ucap Anjani.
"An itu Arga ternyata.Dia ganteng banget sih.Coba kalau gue punya cowo kayak Arga"ketus Aulia.
"Emang kalau Lia punya cowo kayak Kak Arga.Lia apa?"oceh Anjani.
"Yah gue jadian pacarlah"ucap Aulia.
"Oh gitu yah"ketus Anjani.
"Iya An"teriak Aulia.
Aulia terus menatap Arga tak perpaling kearah manapun hanya satu arah yang dilihatnya.Gadis itu melihat Aulia merasa jijik dan males melihat tingkah laku Aulia temannya itu.
"An"teriak Arga.
Gadis itu hanya diam dan menghindar dari Arga.Gadis tak mau lagi disebut gadis murahan dia sudah lebih cukup disebut murahan oleh satu cewe.Bayangkan kalau semua cewe menyebutnya gadis murahan apa yang akan gadis itu lakukan mungkin dia akan bunuh diri pake pisau main?.Aulia hanya memperhatikan gadis itu yang bertingkah sangat aneh seperti melihat hantu.Mana mungkin Arga itu hantu masa cowo seperti Arga disebut hantu.
Arga merasa bingung kenapa gadis itu berlari seperti dikejar orang gila.
"Ehh...kak Arga"teriak Aulia sambil menatap Arga.Jantung Aulia tiba tiba berdetak kencang.
"Lia kenapa tuh si An?"ketus Arga.
"Entah tuh anak"gerutu Aulia.
Aulia beberapa kali mencuri pandangan Arga.
"Lia gue pergi ke kelas duluan yah"teriak Arga.
"Iya...iya Kak Arga"teriak Aulia sambil melambaikan tangannya.
Aulia menatap kepergian Arga.Aulia merasa jantungnya akan jatuh seketika saat dia melihat mata Arga.
"Walau punggungnya tapi Arga tetap ganteng"batin Aulia.
Emang nasib Aulia selalu ditinggalkan pergi oleh gadis itu.Gadis itu tak pernah menunggunya walau hanya sebentar saja.Aulia hanya pasrah dengan tingkah gadis itu.

                              *****

"Kantin yuk An"teriak Andika.
"Kalian duluan aja An mau ke toilet dulu"ketus Anjani sambil bangkit dari kursi.Teman temannya hanya menatap dan menatap gadis itu pergi untuk keluar kelas.
"Yah udah yuk ke kantin.Kasihan nih anak anak gue pingin makan"oceh Adit.
"Oh iya bu udah berapa bulan tuh berutnya"ejek Aulia.
"Iya bener tuh udah berapa bulan berutnya"teriak Meri sambil memukul punggung Adit.
"Mungkin udah seratus bulan kali"ejek Rafa.
"Emang gue itu kendut"teriak Adit. sambil mencubit tangan Rafa.
"Udahlah ngomongnya.Kapan kita kekantinnya"teriak Salma.
"Iya tuh bener"ucap Angga.
"Elo pada aja yang kekantin.Gue pingin ke kelasnya Rey"ketus Aulia.
"Emang lo mau apa ah"teriak Diki.
"Lo pada jangan kepo sama gue.Nanti gue nggak akan kasih contekan ke elo pada kalau kalian kepo sama gue"teriak Aulia.
"Yah...yah terserah lo yang penting teman gue ini bahagia'ucap Rafa.
"Ah lo jahat banget sih sama Abang Diki"teriak Diki.
"Terserah gue dong.Kan ini hidup gue bukan hidup lo"ketus Aulia.
"Iya deh Abang Diki ngalah"ucap Diki.
"Tadi Aku udah ngomong kita kekantin yuk.Apa kalian pada tuli nggak denger Aku"omel Salma.
"Iya Salma bawel gue denger kok"teriak Meri.
"Terus kapan kekantinnya.Salma udah laper nih"ketus Salma.
"Iya sama bentar napa"teriak Aulia.
"Yuk"teriak Meri.
Mereka pergi kekantin tapi Aulia tidak.Aulia mau ke kekelasnya Rey.Aulia sebenernya bukan ingin ketemu sama Rey melainkan dia ingin mengajak Arga untuk makan kekantin.

                            *****

"Woiii tunggu lo Anjani jangan pergi"teriak seorang cewe dibelakang Anjani.
Gadis itu berhenti karena ada orang yang memanggilnya.Gadis itu merasa mengenal suara cewe yang memanggilnya.Yah siapa lagi kalau bukan Hani yang memanggilnya gadis murahan?.Hani menghampiri gadis itu dan menatap tajam kepadanya.Gadis itu hanya menundukkan kepalamya kebawa bukannya gadis itu takut tapi dia tak mau ada masalah dengan Hani.
Hani mendorong gadis itu dan membuatnya terjatuh kelantai.Hani yang melihat itu hanya terbahak keras tak membantu gadis itu sama sekali.Mana mungkin ada cewe seperti itu yang melihat Adik kelasnya terjatuh kelantai olehnya?.Gadis itu berdiri tegak dan membersihkan roknya yang sedikit kotor.Gadis itu berterima kasih kepada Kakak kelasnya karena dia telah mendorong gadis itu kelantai baru kali ini juga ada orang yang mendorongnya jatuh kelantai.

AnjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang