Sebelum membaca,
ayo follow:AlfikriSagaYe di-like
-Happy Reading-
***
"Hagia... maafin gue, tadi gue khilaf," gumam Alrescha memohon sambil terus mengemudikan mobil. Entah ini yang keberapa kali cowok itu meminta maaf kepada Hagia.
Sementara Hagia sendiri memilih untuk diam, tak menjawab. Sejak tadi, dia terus membuang pandangan ke luar kaca samping. Setelah tadi mencium dirinya dengan nakal, enak saja Alrescha merengek minta maaf. Apakah dia pikir ini sebuah lelucon?
Alrescha tiba-tiba menghentikan mobilnya ke pinggir jalan. Hagia membulatkan mata, terkejut. Kenapa Alrescha berhenti di sini?
Hagia menoleh ke kiri dan ke kanan, memastikan di mana dia sekarang ini. Para pedagang kaki lima terlihat terhampar di pinggir-pinggir trotoar. Bukankah ini tempat ini masih dua kilometer lagi dari rumahnya? Wah, cowok yang satu ini pasti bakal berbuat macam-macam. Awas saja jika itu benar-benar terjadi.
"Kenapa berhenti di sini? Cepetan anterin gue pulang," ketus Hagia.
"Gue mau culik Lo," jawab Alrescha sambil tersenyum.
"Alrescha, udah, deh, jangan bercanda! Ini udah sore, gue mau pulang. Cepetan!" Hagia spontan berteriak lumayan keras. Orang-orang yang berjalan di trotoar pun melirik ke dalam mobil Alrescha. Mereka pasti berpikiran yang tidak-tidak. Apalagi, saat ini, Alrescha sedang tidak pakai baju.
"Oke, gue bakal turutin mau Lo. Tapi, maafin gue dulu," paksa Alrescha.
"Idih, nggak mau. Buat apa? Bukannya mau minta maaf ataupun enggak, itu sama aja buat Lo."
"Ya udah, kalau Lo masih nggak mau maafin, gue bakal cium Lo lagi," ancam Alrescha sambil tertawa kecil.
Hagia semakin melotot, "Lo jangan makin macem-macem, ya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Melankonia
Teen FictionMenurut Hagia, Alrescha itu memiliki personalitas mirip buah durian. Dia bisa membuat luka jika salah mengerti diawal. Namun, sangat manis dan harum setelah mengenalinya dengan sudut pandang yang berbeda. Sejak kelas sepuluh, Alrescha adalah biang k...