Epilog (akhir yang bahagia) Revisi

8.1K 271 11
                                    

Seorang gadis sedang menatap Eiffel tower dengan senyum yang mengembang di wajah nya ,ia tak menuangkan akan kembali menginjakan kaki ke negara romance ini.

Ia sedikit terkejut ketika ada tangan kekar yang melingkar di pinggang ramping nya ,mendekap tubuh nya sangat erat namun ia kembali dengan experesi bahagia nya.

"Aku cariin ternyata kamu di sini.."seru Laki-laki itu.

"Emang nya kamu kira aku ke mana??"Tanya gadis itu dengan nada menggoda.

"Kamu ini ,kalo mau pergi itu bilang-bilang Ghisela Javier Alanzo..".

"Maaf-maaf tuan Alanzo yang terhormat.."

Yup kedua pasangan itu adalah Ghisel dan Alvaro ,semenjak kejadian menyedihkan itu mereka memutuskan untuk tinggal di Paris dan memulai hidup baru di sana dan mereka sekarang sudah duduk di bangku kuliah.

"Aku nggak nyangka aku bisa bertahan sejauh ini Varo.."Ujar Ghisel.

"Ini semua berkat papà "seru Alvaro.

"Iya ini semua karena papa.."ujar Ghisel dengan mata berkaca-kaca.

Flashback on

Bi Atun yang mendengar suara keributan di luar segera keluar untuk mengecek keadaan ,dan wanita paruh baya ini terkejut melihat ke adaan majikan nya Alvaro sangat kacau. Dan dahi bi Atun berkerut ketika menatap Max ,Stella ,dan Alana yang ada di gendongan sang ayah.

"Nak Varo??"ujar Bi Atun. "Bagai mana keadaan neg Lala nak??".

"Sela.. dia aku nggak tahu"Ujar Alvaro lalu ia masuk ke dalam Alparteman nya.

Max dan Stella menyusul Alvaro dan meninggalkan Bi Atun yang sedang kebingungan.

Alvaro memandang foto pernikahan nya dengan Ghisel ,buliran bening itu kembali membasahi pipi laki-laki ini seharus nya ia mendengarkan ucapan Airin bukan nya pergi gitu aja.

"Gua yakin semua nya akan baik-baik aja.."Ujar Max mencoba menenangkan.

Sementara di lain tempat ,mereka semua terdiam mendengarkan perkataan maaf yang keluar dari mulut Airin.

"Maaf? Untuk apa?"Tanya Abraham yang akhir nya membuka suara.

"Oprasi nya berjalan lancar ,tapi Abang Wawan keritis sedangkan Ghisel masih sama.."ujar Airin.

Mendengar penjelasan Airin mereka dapat bernafas lega namun juga sedih karena mengetahui kondisi Gunawan.

Beberapa bulan kemudian..

Kondisi Ghisel dan Gunawan sudah membaik Ghisel sudah sadar dari koma dan Gunawan sudah benar - benar pulih.

"Papa makasih ya ,karena papà Ghisel bisa sembuh seperti ini.."Ujar Ghisel yang berada di dalam pelukan sang Ayah.

Gunawan mengelus lembut rambut sang putri.

"Sama-sama sayang.."Ujar Gunawan.

"Mama boleh minta sesuatu??"Tanya Gita.

"Apa itu Mah??"Tanya Ghisel.

"Setelah kelulusan kamu pergi ke Paris ya,kamu kemo di sana ya "Ujar Gita.

"Iya mah "ujar Ghisel menurut.

"Papa sayang kalian "ujar Gunawan pada Gita dan Ghisel.

Flashback Off

"Aku beruntung banget punya Papa hebat seperti papà ku".

"Dan aku juga beruntung memiliki pendamping hebat seperti mu.."

"Kamu harus janji Varo ,kamu akan selalu ada buat aku dan kita akan selalu bersama sampai maut itu sendiri yang memisahkan kita.."ujar Ghisel.

"Aku Alvaro Alanzo ,berjanji untuk selalu ada untuk kamu dan kita akan selalu bersama sampai maut itu sendiri yang memisahkan kita.."ucap Alvaro tanpa ragu.

"Te Amo Carino "ujar Ghisel.

"Salangae Sweetheart "Alvaro mengecup pipi kanan Ghisel.

"Woy woy woy! Lu berdua mesra -mesra'n gak tempat"ujar Galang yang berdiri beberapa meter di belakang Ghisel dan Alvaro.

"Woyy! Kita gak bawa pasangan nih"timpal Devano.

"Jangan berduaan nanti ketiga nya sayton "ucap Junario.

"Lu yang sayton nya"seru Alvaro kesal karena terganggu.

"Busehhhhh! Kita di katain sayton "seru Kevan mendramatis. "Kita balik aja yuk ke Indo".

"Yuk-yuk! Kehadiran kita nggak di harapin di sini "ujar Briyan.

"Gidah sana lu pada balik ke Indo gua nggak ngelarang!"ujar Alvaro.

"Gitu ya lu ,gua bawa Ghisel balik dah"seru Galang.

"Auu dasar patung es!"ledek Briyan.

"Es batu !"ujar Kevan.

"Manusia kutub"timpal Junario.

"Ice prince bin tuan sombong "imbuh Devano.

Alvaro menatap tajam ke lima teman nya.

"Ada macam ngamuk!!"Teriak Junario.

"Kabuurrrrrr!"seru Devano ,Briyan,Galang ,dan Kevan.

Mereka melarikan diri karena kalau tidak mereka akan habis oleh Alvaro ,dan benar saja Alvaro langsung meneriaki nama mereka dan mengejar mereka ada canda dan tawa yang terjadi di sana.

Ghisel tersenyum dan mengabadikan hal itu dengan kamera DSLR kesayangan nya ,ia ikut tertawa karena tingkah ke enam remaja ini.

Tuhan terimakasih atas apa yang telah kau berikan pada ku ,sungguh aku sangat bahagia tiada kebahagiaan yang lebih indah selain kebahagiaan yang engkau kasih kepada hamba...

Memiliki keluarga seperti Mama ,Papà ,bang Galang ,Mommy Airin dan si kembar serta Keluarga baru ku yaitu Alvaro dan Mommy Mouren serta Daddy Abraham.

Dan juga memiliki teman seperti Janie ,Jasmin ,Oppa ,Keke ,J ,Bella ,dan Rosse..

Dan jika boleh aku meminta ,aku hanya meminta satu permintaan yaitu jagalah mereka..

Dan untuk Angkasa tolong berikan dia kebahagian di sana tuhan..

Angkasa walau takdir tak mengizinkan kita bersatu ,tapi kamu mendapatkan tempat tersendiri di hati. Semua Moment yang kita lewati terekam dan tersimpan di tempat yang khusus.

Terimakasih Ma Hubby atas kenangan singkat yang kamu berikan...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alvaro -Revisi-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang