Chapter 20(kembali lah)

5K 208 6
                                    

Pada pukul 05:00 wib Gita di larikan ke rumah sakit milik sang ayah ,ia jatuh sakit karena merindukan sang putri kecil nya.

Sekarang Gita sedang di tangani oleh Airin di temani oleh Gunawan yang memaksa ingin menemani sang istri ,tak sering Gunawan mengomeli sang adik yang tak fokus berkerja.

Airin memeriksa detak jantung Gunawan dengan stethoscope milik nya ,padahal yang harus ia periksa adalah Kakak ipar nya.

"Airin.. kenapa gua yang di periksa..!"sungut Gunawan kesal.

"Hah? Maaf maaf.."seru Airin langsung memeriksa Gita.

"Mbak Gita sakit karena terlalu banyak pikiran.."monologo Airin. "Jangan terlalu banyak pikiran ya mbak..".

"Gimana aku nggak banyak pikiran Ai ,aku nggak tahu keberadaan Ghisel ,dia udah makan apa belum, dia nanti tinggal di mana ,terlebih dia harus melakukan cuci darah.."tutur Gita dengan nada cemas.

"Hufff.. aku juga mikir seperti itu Mbak sampai-sampai aku di omelin sama professor ku karena nggak fokus menagani pasien.."

"Situ curhat..?"ledek Gunawan. "Nggak lucu bang Wawan!"kesal Airin.

"Emang nggak lucu orang gua lagi nggak ngelawak.."

"Serius apa bang!"sungut Airin kesal ingin sekali ia mendorong kakak nya dari atas rumah sakit.

"Jangan serius-serius nanti baper.."seru Gunawan.

"Ingin ku berkata kasar.."guma Airin yang masih dapat di dengar oleh Gunawan dan Gita.

"Gua bilangin mama lu.."celetuk Gunawan.

"Au ah nyebelin.."sungut nya kesal lalu melenggang pergi ke luar ruangan rawat Gita.

"Mas nggak ke kantor?"Tanya Gita dengan suara serak nya.

"Mas nggak bisa berangkat ke kantor dengan kondisi kamu yang kayak gini..".

"Mas berangkat ke kantor aja ,aku nggak papa sendiri di sini..".

"Mama nggak akan sendiri di sini ,Galang yang akan temenin mama.."seru Galang berjalan dari arah pintu masuk.

" Memang nya kamu nggak sekolah Boy"Tanya Gunawan.

"Nggak pah.. ,Galang mau nemenin mama di rumah sakit.."

Galang menuju Sofa kecil yang ada di ruangan itu dan mendaratkan bokong nya ,nyaman itu lah yang ia rasa setelah berdiri di luar benerapa menit.

"Yaudah ,kalo gitu papa kerja ya kamu jaga mama kamu boy.. kalo ada apa-apa hungungi papa"seru Gunawan.

"Iya pah..."

Gunawan sedikit membungkuk dan mencium kening Gita dengan lembut.

"Aku berangkat ya.."pamit Gunawan. "Iya hati-hati di jalan..".

Gunawan mengangguk. "Boy papa berangkat ya.."

"Hati-hati pah.."

Gunawan melenggang pergi meninggalkan ruang rawat Gita dengan langkah berat ,ia sedikit tidak rela meninggalkan sang istri tercinta yang sedang terbaring lemah di rumah sakit.

Alvaro -Revisi-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang