CHAPTER 9

4.5K 396 2
                                    

Gara gara kejadian tiga hari yang lalu, dimana Mark menggendongnya bahkan menolongnya. Hal itu membuat Raisya sukit berkonsentrasi tapi ia berusaha konsentrasi untuk Jisung. Alhasil Raisya bisa mengikuti ujian hari ini.

Sekarang Raisya berada di depan gerbang, dia sedang menunggu Seulgi yang sedang mengambil motornya di parkiran. Niatnya Raisya dan Seulgi akan menemui Jisung hari ini, karena mereka merindukan Jisung hehe.

"WOY, AYO NGELAMUN AJA!"

Raisya tersadar dari lamunannya walaupun ia sedikit terkejut akibat teriakan Seulgi sementara Seulgi tertawa saat melihat wajah terkejut Raisya yang menurutnya sangat lucu sekali.

"BERISIK ELAH SABARAN DIKIT!"

"CEPETAN MANGKENYE OYONG! GUE KANGEN NYING AMA ADEK GUE!"

Raisya berjalan mendekati motor scoopy Seulgi, dia langsung duduk di belakang Seulgi dengan mulut berkomat kamit. Dengan cepat Seulgi menancapkan gasnya pergi dari area sekolah.


☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆


Wendy menatap pintu kamar Mark yang masih tertutup rapat. Sudah dua jam ini Mark tidak keluar dari kamarnya setelah bertengkar dengan Papanya dari sepulang sekolah tadi. Sejujurnya Wendy mencemaskan Mark saat ini, karena sejak pulang sekolah Mark sama sekali belum makan.

"Aduh gimana nih? Apa gue minta tolong aja sama Raisya?" gumam Wendy bingung.

Wendy memainkan ponselnya, dia memutuskan untuk mengechat Raisya dan meminta bantuan.

Songwendy
Sya? Lo dimana?

Choiraisya
Ini baru mau pulang, kenapa?

Songwendy
Lah? Lo darimana aja?

Choiraisya
Nemenin seulgi nemuin adeknya

Songwendy
Oh gitu

Choiraisya
Kenapa emangnya?

Songwendy
Tadi mark abis berantem sama papa dan dia belum keluar dari kamarnya apalagi dia belum makan

Choiraisya
Kok bisa?

Songwendy
Lo mau gak kesini? Bujuk dia gitu biar mau makan. Gue tau dia gak mau makan kalau abis berantem

Choiraisya
Kirim lokasi, gue otewe

Songwendy
Oke

Songwendy send location

Choiraisya
Tungguin gue di depan

Songwendy
Sip
Read

Wendy bersyukur banget kalau Raisya mau membantu dia apalagi masalah ngurusin Mark, sebenarnya Wendy malas harus mengurus Mark terlebih lagi Mark tipe cowok yang agak susah diatur dan semuanya sendiri dalam hal apapun termasuk mengambil keputusan.

"Lo beruntung banget si Mark terlahir dari keluarga kaya terus lo punya kekasih kayak Raisya. Gue iri sama lo Mark." gumam Wendy pelan.

Wendy berjalan pergi, dia memutuskan untuk menunggu Raisya di luar gerbang rumahnya. Tidak lama kemudian Wendy tidak sengaja melihat Raisya dari jauh yang sedang berlari larian menuju rumahnya.

Di sisi lain Mark tersenyum menatap komputer yang ada di hadapannya yang menampilkan foto Raisya yang sangat menggemaskan. Selama ini Mark menyuruh seseorang untuk memfoto kegiatan kegiatan Raisya termasuk di rumah sekalipun kecuali di kamar mandi mungkin.

tok tok

"MARK, GUE BAWA KEJUTAN BUAT LO!" teriak Wendy dari luar.

Mark menengok kearah pintu kamarnya, dia menatap datar pintunya.

"KEJUTAN LO JELEK! SONO LO BELAJAR!" teriak Mark dari dalam.

"IH MARK JAHAT! MASA AKU DI KATAIN JELEK HUAA!"

Mendengar teriak itu membuat Mark terkejut dan buru buru bangkit, dia berlari kearah pintu kemudian membuka pintunya terlihat Wendy dan Raisya yang menatap tajam Mark saat ini.

"Maapin aku sayang, ya?" ucap Mark dengan senyuman manisnya ke Raisya.

Raisya berdecak kesal. "Bodoamat si, gue mau main sama Wendy." ucap Raisya sebal.

"Oh iye bener tuh, kebetulan gue kemaren lihat di jadwal kpop blackpink katanya ada di kbs hari ini. Kuylah nonton?" ajak Wendy semangat.

Raisya menoleh kearah Wendy dengan semangat. "Wah, iya tuh bener! Ayolah." semangat Raisya yang diangguki Wendy.

Mark menatap Wendy dengan malas, dia benar benar kesal sama Wendy yang mengajak Raisya kerumah hanya untuk menonton blackpink karena Mark berpikir kalau Wendy mengundang Raisya untuknya ternyata tidak.

"Wen, gue mau bicara sama Raisya. Bentaran aja kok."

Wendy mengangguk mendengar kata kata Mark, dia pergi begitu saja meninggalkan Mark dan Raisya. Tatapan Raisya menatap Mark yang menatapnya dengan serius.

"Kalau aku pergi, kamu mau nunggu aku?"

"Emang kamu mau kemana?"

"Kanada, aku bakalan kuliah di sana tapi aku janji aku bakalan kembali buat kamu."

DEG

Raisya tersenyum kecut, dia memeluk Mark dengan erat kemudian menangis terisak di pelukan Mark.

Di saat Raisya mulai bisa terbiasa dengan keberadaan Mark bahkan mencintainya, Mark harus pergi meninggalkannya dalam waktu yang lama.

"Pasti kamu di ceritain sama Wendy kenapa aku berantem sama papa. Jawabannya simple aja, karena aku gak mau jauh dari kamu."

Raisya tertegun mendengar ucapan Mark, dia melepaskan pelukan dan menangkup wajah Mark kemudian tersenyum.

"Kejar cita cita kamu disana dan disini aku bakalan nunggu kamu."

"Makasih, sya."

Mark membalikkan tubuh Raisya, dia memeluk tubuh Raisya dari belakang dan menangis sementara Raisya memegang rambut Mark dengan isakannya.

Mereka tidak mengetahui bahwa Wendy dan kedua orang tuanya melihat kejadian itu semua dengan mengumpat di balik tembok.

"Kayak sinetron, wen. Mama sedih." sedih Hani -Mama Wendy- di pundak Min ho -Papa Mark-

"Dia pacarnya Mark, wen?" tanya Min ho dengan senyuman tipisnya.

Wendy mengangguk. "Iya pah, dia Choi Raisya. Selama ini Wendy tau semua kok kalau Raisya itu anak baik baik jadi papa gak perlu khawatir justru karena dia Mark jadi banyak berubah positif." jelas Wendy.

TBC

Posesif x Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang