Season 2 -EPILOG-

5.2K 344 20
                                    

Hari ini adalah hari yang paling di tunggu tunggu yaitu hari pernikahan Mark dan Raisya.

Mark sengaja tidak mengundang banyak rekan kerjanya hanya beberapa saja yang dia undang sementara Raisya mengundang seluruh teman kelasnya dulu serta teman perkuliahannya untuk datang ke pernikahannya dan tidak lupa Raisya mengundang Lucas.

Sekarang Mark sama Raisya sedang menyalami para tamu mulai dari rekan kerja Mark dan Siwon sampai teman sengklek Raisya atau Mark terus lanjut ke Lucas sama kekasihnya.

"Selamat, semoga bahagia." ucap Lucas pelan terus meluk Mark ala cowok.

Raisya tersenyum tipis. "Iya, makasih Lucas. Makasih juga buat dua tahun ini." ucap Raisya pelan.

Lucas mengangguk terus ingin memeluk Raisya tapi Mark menghalanginya. Hal itu membuat Lucas sama kekasihnya tertawa pelan melihat kecemburuan Mark.

"WEH CEPETAN SETAN! MALAH AJANG KETAWA TAWAAN SAMA AJANG KECEMBURUAN! GUE PEGEL NIH!" teriak Lalisa yang ngantri di belakang Lucas dan kekasihnya.

Lucas langsung narik tangan kekasihnya pergi menuju tempat makan setelah mendengar teriakan Lalisa.

"Selamat ya pokoknya gue doain terbaik dah buat lo bedua! Uhuy!" ucap Lalisa semangat terus memeluk Raisya gitu.

"Makasih, Lisa." ucap Mark dan Raisya kompak.

Lalisa mengangguk kemudian mengeluarkan sebuah undangan pernikahan lalu memberikannya ke Mark dan Raisya.

Mark menerimanya rupanya itu adalah undangan pernikahan antara Lalisa dan Ten.

"Dateng, ya? Gue sama Ten mau nikah di thailand."

"Wahh! Iya gue dateng kok sama Mark. Selamat, Lis."

"Makasih, yaudah gue makan dulu. Bye bye." pamit Lalisa kemudian berjalan pergi.



☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆



Seminggu sudah berlalu setelah pernikahan Mark dan Raisya.

Sekarang Mark dan Raisya tinggal di apartemen milik Mark di tengah kota bersama Dennie juga.

Hari ini Raisya terlihat lemas, wajahnya pucat seperti tidak bersemangat, dan dia selalu merasakan mual. Hal itu membuat Mark khawatir dan mencoba menyuruh Raisya untuk istirahat total tapi justru Raisya mengomel ke Mark dengan tidak jelas.

Sekarang ini Raisya sedang mencuci piring sehabis sarapan pagi. Melihat hal itu Mark langsung memeluk Raisya dari belakang lalu mengecup pipi kanan Raisya.

"Sayang, kamu istirahat biar aku yang urus apartemen sama Dennis. Kamu kan lagi sakit." ucap Mark lembut.

"Gak mau, mark ih! Aku mau kerja!" kekeh Raisya.

Mark menghela napas. "Serah kamu deh, kamu susah di kasih tau. Ntar kalau kamu kenapa kenapa jangan panggil aku." omel Mark kesal lalu berjalan pergi meninggalkan Raisya.

"MARK IH KOK NGAMBEK SIH!"

"BODOAMAT!"

Raisya menghela napas. Lama lama pandangannya burem--

BRUKK

Semuanya gelap bagi Raisya.

"BUNDA! AKU-- LOHH BUNDA!"

Dennis niatnya ingin menunjukkan hasil ulangannya ke Bunda Raisya tapi dia malah melihat Bundanya terbaring dekat westafel pencucian piring dengan wajah pucat.

Dengan cepat Dennis berlari menghampiri Bundanya lalu menepuk pipi kanan Bundanya.

"Bunda bangun. Kok gak bangun sih?" panik Dennis.

"PAPA, BUNDA PINGSAN!"

Mendengar teriakan Dennis, Mark langsung berlari menuju dapur.

"ASTAGA! RAISYA!"



☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆




Mark tersenyum senyum sendiri setelah mendengar kata dokter bahwa Raisya hamil satu minggu, dia tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. Ia benar benar bahagia.

Sekarang Mark dan Dennis sedang menunggu Raisya sadar.

"Emhhh."

Tubuh Raisya menggeliat, dia membuka matanya seraya bangun.

"Loh Mark kok aku disini? Cucian piring banyak lohh."

Mark menggenggam tangan Raisya dengan erat lalu menciumnya berkali kali sementara Raisya bingung dengan tingkah Mark.

"Bunbun, dedek ada disini." tiba tiba Dennis mengelus perut Bundanya.

Raisya terkejut, dia menatap Mark dengan senyuman manisnya.

"Beneran Mark? Disini ada anak kita?" ucap Raisya senang dengan mengelus perutnya.

Mark mengangguk kemudian memeluk Dennis dan Raisya dengan erat.

"Jaga baik baik, kalau mau apa apa ngomong aja sama aku. Masalah apartemen biar nanti aku sewa pembantu." ucap Mark lalu mengecup kepala Raisya kemudian mengecup kepala Dennis.

TBC

Posesif x Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang