CHAPTER 6

71 11 0
                                    

     " Aku mohon kak, jangan beritahu mama dan papa ku soal gelas itu, aku akan menggantinya sungguh! Ya walaupun mencicil sih!" Suara gadis itu mulai mengecil, dia merasa benar - benar mendapat masalah besar.

     Zaky merasa kesal karena tidak bisa meyatukan kembali gelas kesayangan nya yang sudah hancur tidak karuan bentuknya.
" Ahhhhh, sial..!! Gelas ini sudah bersamaku sejak kecil dan kau menghancurkannya sekarang, ini tidak ternilai hargannya bagiku, ini sangat penting!! Aku tidak bisa memaafkanmu!".

     Mendengar itu Waliah bertambah khawatir , dia takut sekali dan tubuhnya gemetar. Dia berusaha agar air matanya tidak keluar.

     " Kenapa tadi tidak menekan bel saja? Kan aku bisa tahu kalau ada tamu!" Tanya Zaky kesal. Zaky melirik ke arah kantung plastik yang dibawa Waliah sejak tadi.
" Ehmmm, apa itu yang ada ditanganmu?".
Waliah langsung memberikannya kepada Zaky. " Ini kue buatan mamaku untuk kakak ".

     Zaky langsung memalingkan wajahnya seperti tidak akan menerima kue dari gadis itu.
Tiba - tiba terdengar suara bayi yang menangis lagi. Waliah berjalan mencari asal suara tangisan itu.

     " Hei, mau kemana ?? Jangan macam - macam dirumahku !". Zaky langsung berlari menaiki tangga.
Gadis itu pun diam - diam mengikutinya dari belakang.
" Tangan Waliah gemas melihat bayi yang sedang diberikan susu oleh Zaky, " Wahhh adik bayinya lucu sekali...., ini adikmu ya , Kak?".

     Zaky menggigit bibirnya, dia bingung harus mengatakan apa. " Jangan banyak tanya, siapa yang menyuruhmu masuk kesini? Kau ini tidak tahu sopan santun. Aku sudah baik tidak melaporkanmu pada polisi karena telah menghancurkan barangku!".

     Waliah cemberut lagi, dalam hati nya benar - benar menyesal telah datang kesini, " Sombong sekali !!! Gelas pacah saya mau dilaporkan ke polisi, memangnya dia ini siapa ? Sinting!!!". Namun , Waliah ingin tahu banyaktntang si bayi. "Umurnya berapa , Kak?".

     Zaky memonyongkan bibirnya menahan kesal. " Tujuh bulan! ". Zaky melihat lekat wajah gadis itu, dia memperhatikan matanya seolah - olah dia telah mengenal gadis itu. Kepala Zaky jadi pusing dengan apa yang dia pikirkan.

     Waliah mengangguk dan kembali bertanya , " Apa dia sudah makan ?"

     Zaky menahan sakit kepalanya yang tiba - tiba muncul itu dan tetap fokus memberikan bayi itu susu, " Apa kau tidak lihat ? Dia sedang makan sekarang!".

     Gadis itu berpikir sejenak, dia jadi bingung sendiri, " Apa dia belum kakak beri bubur atau sereal?".

     Sekarang giliran Zaky yang memasang wajah bingung, " Bubur sereal?". Dia pun berpikir , Zaky mendapat rencana untuk gadis itu, " Ohh ya, namamu siapa? Dan umurmu berapa?".

     Gadis itu merasa senang mendengar pertanyaan dari laki - laki itu dengan nada tidak terlalu tinggi seperti sebelumnya, "Namaku Waliah, Kak . Umurku enam belas tahun".

     Zaky tersenyum lebar, senyum karena ada maksud tersendiri, " Ohh ya! Aku memang lebih tua darimu! Waliah, kau tidak mau kan kalau perbuatanmu tadi ku laporkan ke orang tuamu?".

Waliah hanya mengangguk tanda mengerti, dia berharap perbuatannya itu akan dimaafkan.

     Sebagai seorang Zaky Fairel , aku suka berdamai saja. Kau harus membeli bubur sereal dari uangmu sendiri untuk bayi ini, dan setiap paginya juga kau harus merawat bayi ini , kau mau kan?" Sejurus kata dari Zaky membuat Waliah tidak bisa bernafas.

     Pikiran Waliah jadi berputar - putar tidak karuan , " Tapi kak , aku kan mau sekolah".

     Zaky tertawa kecil , " Sekolah? sekarang ini sedang libur!".
Waliah paham sekarang sedang libur , tapi setelah masuk sekolah nanti, apa dia akan tetap mengurus bayi ini terus - terusan?

     " Yasudah kalau tidak mau, sekarang aku akan kerumahmu dan mengatakan kepada orang tuamu bahwa......." Kata - kata Zaky terpotong .

Belum selesai Zaky berbicara, Waliah menggenggam lengan Zaky untuk mencegahnya pergi.

      Zaky melihat tangannya dipegang erat oleh gadis itu.
Waliah pun langsung melepasnya ," Iya aku mau".

***

     Waliah kembali kerumahnya dengan wajah sedih bercampur kesal, " Ahhhh! Seharusnya aku tidak kesana . Aku kan tidak sengaja memecahkan gelasnya itu, dia benar - benar menyeramkan. Zaky Fa...Fa...Fa..., ahhh, aku lupa! Namanya saja yang bagus, tapi orangnya?? Aku benci...aku benci!!!!!". Teriakan Waliah seolah - olah menggetarkan bumi.

     " Kue nya enak juga ya.... emmmmm. Hahaha, aku jadi lebih hemat jika si Waliah itu yang selalu membelikan bubur sereal untuk bayi ini. Tapi, gelasku..., menyedihkan sekali!!" Zaky melihat gelasnya yang tidak sempurna lagi. Dia sangat menyayangi gelasnya itu entah apa alasannya.

***

       Libur di hari kelima , Zaky berusaha nyaman di rumahnya. Zaky merasa sangat sepi dengan liburannya tahun ini biasanya dia pasti piknik bersama keluarga. Dia juga sangat merindukan adik perempuannya yang sudah menginjak di bangku SMP kelas 1. " Adik kandungku saja tidak ku jaga seperti ini . Tapi, malah bayi aneh itu yang kujaga sekarang?!".

     " Tokk...tok...tokk...!" Ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya . Zaky pun langsung membukakan pintu .

     Ternyata yang datang itu Waliah dengan banyak bingkisan yang dia bawa. 

*** 

HALOOO READERS KUU

MAAF YA KALO KEMARIN - KEMARIN ZAKY ZACK NGGAK UPDETE 
INI CHAPTER 6 NYA YA ... 
BESOK AKU MAU UPDATE CHAPTER 7 NYA 

DAN TERIMA KASIH VOTE NYA , TERUTAMA YANG UDAH BACA CERITA INI 
JANGAN LUPA DI FOLLOW YA DAN DICOMMENT
 

TERIMA KASIHHH....


ZAKY ZACK ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang