CHAPTER 11

47 9 0
                                    

Zaky dan Anggrek duduk di sebuah warung yang dekat dengan rumah sakit tersebut.

" Kalau boleh tahu, kau ada masalah apa?". Zaky yang biasanya emosian berubah menjadi sangat lembut dan perhatian.

" Ohh, itu. Tidak apa - apa kok. Maafkan aku ya, sudah dua kali menabrak mu".  Anggrek tersenyum manis kepada Zaky.

" Tidak apa - apa. Terus, apa yang kau lakukan di rumah sakit ini?". Zaky terus bertanya kepada gadis itu.

Namun, Anggrek hanya diam saja dan tidak mengatakan apa - apa.

" Ohh, ya mungkin kau juga menjenguk teman yang sakit ya?". Zaky menebak.

Masih saja gadis itu diam dan tak menjawab pertanyaan - pertanyaan dari Zaky.
Zaky merasa aneh sendiri dengan keheningan itu. Dari tadi gadis itu hanya menjawab singkat, bahkan tidak menjawab.

" Rumahmu dimana? Biar aku antar".
Zaky menawari gadis itu untuk diantarnya pulang.

***

Sudah pukul dua belas siang, Waliah ketiduran karena kelelahan mengasuh bayi itu.

Zaky baru saja pulang, dia langsung menutup pagarnya. Dia memanjakan tubuhnya sambil tersenyum. Zaky pun membuka pintunya dan masuk. Dia melihat Waliah tidur di sofanya bersama bayi di dalam keranjang. Zaky tidak tega membangunkan Waliah yang tertidur, dia hanya bisa memperhatikan wajah Waliah.

" Kenapa setiap memperhatikan nya seperti ada yang mengganjal di kepalaku? Apa aku pernah melihatnya? Tapi, dimana? Senyumanya ini seperti sudah ada di dalam memori otakku!".
Di hanya bertanya - tanya dalam hatinya.

Tiba - tiba Waliah terbangun, dia terkejut karena ada Zaky yang memperhatikan dia tidur sejak tadi. Zaky merasa sedikit malu karena ketahuan memperhatikan Waliah.

" Hahh! Jam berapa sekarang?".
Waliah langsung berdiri dan berniat untuk pulang.

" Jam dua belas" Jawab Zaky singkat.

Karena tidak ada lagi yang akan dia kerjakan di rumah Zaky, Waliah pun pulang kerumah nya.

***

Malam harinya, Zaky membaca buku sambil menidurkan bayi. Dia bingung tentang nasibnya dan nasib bayi tersebut.

" Semakin lama perkembangan bayi ini semakin bagus. Sampai kapan aku menyimpan mu disini? Siapa orang tuamu yang tidak bertanggung jawab itu?". 

Hampir saja hati Zaky luluh karena bayi itu. Di pikirannya hanya ada kesialan dan hal - hal buruk yang akan dialaminya.

" Apa bayi ini ku kirim ke panti asuhan saja?!".

Suasana begitu hening, Zaky merasa sangat bosan. Dia pun teringat bahwa dia pernah membeli novel baru, Zaky langsung mengambil kursi untuk menggapai novel barunya yang ada di atas lemari.

" Aduhh, susah sekali! Kenapa aku meletakkannya sejauh ini ya?".

Zaky berusaha menggapai novel tersebut. Namun, jika dia terus memaksa, kotak - kotak disana akan terjatuh. Dia tetap ingin mengambilnya, dan akhirnya kotak-kotak pun terjatuh.

" Huhh, ternyata mendapatkan sesuatu itu perlu pengorbanan ".

Zaky langsung membereskan kotak-kotak yang jatuh. Dari beberapa kotak disana, ada satu yang terlihat berbeda. Kotak berukuran sedang berwarna biru tua yang ketat dengan isolasi. Zaky membersihkan debu pada kotak itu, dia jadi penasaran dan ingin membuka kotak tersebut.

ZAKY ZACK ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang