CHAPTER 7

58 9 0
                                    

" Sudah kubilang tekan bel! Emmmm, apa itu?" Zaky berpura - pura tidak tahu.

     Waliah mendengus kecil , " Ini, untuk mencicil gelas yang pecah waktu itu.

     Zaky langsung tersenyum dan menyuruh gadis itu masuk. Dia langsung berlari cepat kedalam meninggalkan Waliah sendirian di ruang tamu. Beberapa menit kemudian, dia muncul kembali dengan keranjang bayi itu didalamnya.
     Waliah terkagum - kagum melihat nya , " Wahhh, bagus sekali tempat bayi ini, pasti mahal. Tapi, baunya seperti baru ? Kapan orang tua kakak membelinya?".

     Zaky mulai menggigit bibir bawahnya lagi mendengar pertanyaan dari gadis itu.
" Tidak perlu tahu. Sekarang kau buat saja serealnya di dapur sana, kasih bayi ini makan. Terus ajak dia jalan - jalan. Mengerti?! Aku mau mandi". Zaky langsung meninggalkan Waliah dan bayi itu karena merasa gerah dan ingin menghabiskan waktu di kamar mandi.
Waliah jadi bingung sekarang, dia pun memutuskan untuk ke dapur membuat bubur sereal.

     " Nah adik bayi, sekarang waktu nya makan ya. Bidadari yang cantik ini dengan sukarela merawatmu". Waliah tersenyum memuji dirinya sendiri. Sudah beberapa hari dia melihat bayi ini, tapi masih belum tahu nama nya. 
" Nama mu siapa? Wahhh, pasti besar nanti kau keren sekali ya... tidak seperti kakamu yang aneh itu!".

***

     Hampir setengah jam akhirnya Zaky muncul juga, dia memperhatikan Waliah yang sedang menyuapi bayi itu makan. Kepala nya jadi pusing lagi untuk mengingat sesuatu yang mengganjal di pikirannya . Dia berusaha untuk menghilangkan pikiran yang tidak jelas itu dan langsung mendekati Waliah. 
" Kok lama sekali makan nya ?".

     Waliah memberikan suapan terakhir ke mulut bayi itu.
" Ini sudah selesai kok, aku akan membereskan makan nya dulu baru jalan - jalan. Laki - laki kok bawel sekali sih!".

     Zaky langsung melototi Waliah karena tidak terima perkataan dari gadis itu barusan.
" Kau ini! Aku juga mau ikut jalan - jalan!".
Waliah langsung berjalan ke dapur dengan gaya sedikit cuek.
" Terserah!".

Semua pintu dan jendela dikunci oleh Zaky. Dia, Waliah , dan adik bayi siap untuk jalan - jalan.

     " Hmmmm... Disini udara nya segar sekali, aku senang sekali pindah ke tempat ini".
Waliah tersenyum senang sambil mendorong bayi yang ada dalam keranjang bayi itu.

     " Ya pasti senanglah , kau beruntung punya tetangga keren seperti aku". Zaky memuji dirinya sendiri sambil berjalan mendahului Waliah.

     Waliah mengomel - ngomel sendiri dalam hati nya karena kesal dengan sikap Zaky yang sombong. Waliah ingin tahu banyak tentang tetangga barunya itu.
" Ohh ya, orang tua kakak kemana sih? Kok aku tidak pernah lihat??".

     Masih saja Zaky berlagak cuek, " Mereka bekerja di luar kota , jadi aku sendirian disini . Paham!.

     Waliah pun menggunakan kamera ponselnya untuk berfoto bersama bayi itu. Zaky pun jadi ikut - ikutan bergaya.
Sepanjang mereka berjalan , ibu- ibu yang lewat seperti membicarakan mereka , bahkan ada yang menyindir. 
" Masih muda sudah menikah, hmmmmm, anak zaman sekarang ya. Kelewatan sekali!".

     Zaky langsung menyadari bahwa celaka bagi nya jika membawa bayi itu keluar. Dia melihat ada beberapa tetangga yang dia kenal sedang berjalan juga di jalan yang sama dengan arah yang berbeda.
" Hei, cepat! jalan - jalannya sampai sini aja. Aduhhh kau ini lambat sekali ya mendorong.... sini aku aja!". Zaky pun langsung mendorong bayi itu dengan cepat dan kembali ke rumahnya.

     Waliah ketinggalan jauh dari Zaky. 
" Kak Zaky!!!! Kenapa sih dia ? Aneh! Baru saja keluar".

     " Huhhhhhh...Hahhhhh...Hhhhh...Huhhhhh...., untung saja belum banyak yang melihat, kalau iya tamat lah aku! Ahhhh bayi ini, aku jadi tidak aman gara - gara kau!". Zaky merasa kesal dengan bayi itu.

     Waliah akhirnya menyusul juga , dia pun langsung mendekati Zaky, " Kenapa kak kok lari? Apa ada yang salah ?".

     Zaky terus menggosok keningnya.

" Bayi ini penyebab masalah nya!!!". Suara Zaky sedikit meninggi.
Waliah hanya diam saja , dia benar - benar bingung dengan sifat laki - laki yang satu ini.

Zaky pun berbaring di sofanya yang empuk, dia hanya memperhatikan Waliah yang berdiri sja di dekat bayi itu.

     " Memangnya apa salah bayi ini Kak? Dia kan adiknya kakak. Kenapa kakak tega sekali bicara seperti itu?" Waliah mencoba untuk mengetahui alasan dari Zaky.

     " Dia......, dia......, sebenarnya". Zaky berhenti bicara seakan - akan langsung mengunci mulutnya . Dia takut kalu Waliah tidak percaya asal bayi ini sebenarnya dan langsung berpikiran macam - macam. Zaky merasa lelah, dia langsung menyuruh Waliah pulang karena sedang tidak ingin berdebat.

***

     Waliah pulang ke rumah nya  dengan dipenuhi perasaan bingung dan penasaran.E Dia pun langsung menghapus keringatnya dengan handuk.

     " Lia??" Mamanya mengejutkan Waliah yang sedang membersihkan keringat nya.

     " Ehh Mama..." Waliah tersenyum manis di depan mamanya.

     " Seperti nya kau sudah mulai akrab ya dengan tetangga sebelah, bagaimana ? Dia keren kan?" Pertanyaan tersebut seperti memata - matai gadis itu.

     Waliah jadi kesal mendengar kata - kata "Keren" dari mamanya itu, " Ihhh, Mama apa'an sih. Biasa aja ahh!". 
Waliah langsung berjalan menuju kamar nya, sementara mama nya langsung senyum - senyum sendiri melihat tingkah putri tunggalnya itu. Waliah teringat kembali dengan kata - kata Zaky. " Ahhhhh, sial....!! Gelas ini sudah ada bersamaku sejak kecil dan kau menghancurkannya sekarang, ini tidak ternilai harga nya bagi ku , ini sangat penting!! Aku tidak bisa memaafkan mu!". Dia langsung menutupi wajahnya dengan bantal strawberry nya.

***

HALOOOO.... READERS KUUU 
INI CHAPTER 7 NYA YA .. 

ZACK , WALIAH , DAN BAYI NYA MINTA VOTE BOLEH?

JANGAN LUPA DI FOLLOW , DI READ , COMMENT, AND VOTE YA .

TERIMA KASIH UDAH BACA CERITA INI , TUNGGU SENIN DEPAN YAAA....


ZAKY ZACK ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang