Chapt 7 - Fake

176 43 20
                                    

Ketika kesempurnaan seseorang membuat kita merasa iri, percayalah itu membangun percikan benci yang berpondasikan ke irian.
Dan cinta, tak mengenal musuh atau bahkan sahabat.

.

.

.

.

****

Mobil melaju dengan santai. Suasana terasa hening karna Minhyun tidak menyalakan radio.

Beberapa kali Minhyun melirik kearah Jiwon yang terkadang tersenyum-senyum sendiri sejak keluar dari Caffee itu.

"Ada apa denganmu?, kenapa terlihat sangat bahagia?..", ucap Minhyun memecahkan lamunan Jiwon. ".. Apa tadi kalian membicarakanku?", lanjut Minhyun curiga.

Jiwon yang tersadar dari lamunannya kini menatap Minhyun dengan senyuman.

"Aniaa, aku hanya ingin tertawa saja mengingat temanku yang bernama Taehyung tadi, sebelumnya kami tidak begitu dekat, bahkan yang kami bicarakan hanyalah soal pelajaran. Tapi entah ada apa dengannya hari ini, dia terlihat begitu konyol dan seakan lupa dengan sifat dinginnya".

Minhyun menatap Jiwon dengan penuh rasa tanya 'apa Jiwon menyukai pria itu?', batinnya menerka-nerka bagaimana perasaan Jiwon pada temannya tadi.

"Apa kau menyukainya?", dengan sadar Minhyun bertanya perasaan Jiwon pada Taehyung.

Jiwon yang mendengar pertanyaan Minhyun terkejut, atas dasar apa Minhyun mengira kalau Jiwon menyukai Taehyung?.

Jiwon yang tersadar, tertawa dan mengacak-acak rambut Minhyun yang sedang menyetir.
"Kami bahkan tidak begitu dekat hyuniee".

Minhyun yang mendengar jawaban dari Jiwon sedikit bernafas lega, pasalnya Minhyun belum siap  jika mendengar Jiwon menyukai pria lain. Lain?, memang siapa pria yang Jiwon sukai saat ini?, apa Minhyun berharap Jiwon menyukainya sama seperti Minhyun menyukai Jiwon?

"Eoh, Hyuniee", panggil Jiwon saat ia mengingat saran Taehyung saat di Mango Six Caffee tadi.

"Ada apa?".

"Tadi Taehyung bertanya padaku".

Seketika Minhyun mengalihkan pandangannya pada Jiwon.
'Apa pria itu menyatakan sesuatu pada Jiwon?', batin Minhyun menggebu tak karuan. Dia sedikit tidak siap mendengar Jiwon melanjutkan perkataannya.

"Apa yang dia katakan?", Minhyun sedikit melambatkan laju mobilnya.

Jiwon menceritakan pada Minhyun apa yang Taehyung tanyakan padanya saat di Mango Six Caffee  beberapa menit yang lalu.

Minhyun mendengarkan dengan seksama, raut wajahnya tampak serius mendengar apa yang sedang Jiwon ceritakan.

"Aku jawab, aku percaya kalau persahabatan diantara pria dan wanita itu bisa dijalani tanpa adanya perasaan yang lain. Seperti aku, aku bisa menjalaninya dengan perasaan yang tidak lebih dari sebuah persahabatan dan kekeluargaan denganmu ...".

Strike, Minhyun yang mendengar pernyataan yang Jiwon lontarkan merasa sangat tertampar. Apa dia sudah ditolak sebelum menyatakan?

Minhyun bergeming dan tidak menjawab celotehan Jiwon sejak tadi, matanya berfokus pada jalanan yang ramai. Minhyun hanya terus mendengarkan apa yang Jiwon ucapkan mengenai perasaannya pada Minhyun, walaupun secara tidak sadar Jiwon memberi kode keras kalau Minhyun hanyalah seorang sahabat dan keluarga baginya.

Day DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang