Bukan berarti, jika kamu merasa tidak pernah menyakiti, kamu juga tidak akan disakiti.
Hidup tidak selalu seperti cermin yang memantulkan apa yang kita lakukan.
..
.
.
***
Pagi ini, saat Jiwon membuka matanya susah payah, ia mendapatkan sesosok wanita yang masih terpejam lelah disampingnya.Ya, itu adalah Soohyun yang semalam datang dalam keadaan yang sedikit kacau akibat keegoisan keluarganya.
Tepat pukul 06.00 KST, Jiwon bangkit dari singgasananya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap menuju sekolah.
Setelah selesai, Jiwon bergegas membangunkan Soohyun yang masih larut pada alam mimpinya.
"Soohyun-ahh, ireonaa. Kita harus kesekolah", ucap Jiwon lembut pada sahabatnya.
"Eumm, kenapa pagi datang begitu cepat", keluh Soohyun mengubah posisinya menjadi duduk.
"Eoh, Jiwon-ahh aku tidak membawa seragam atau baju lain ku sama sekali. Bagaimana ini?", Soohyun sedikit panik.
"Yaa, apa kau pikir aku hanya memiki satu baju dan satu seragam?..", Jiwon menunjukan seragam lainnya yang telah ia siapkan untuk Soohyun.
"..cepat mandi, dan untuk pakaian dalammu, aku punya beberapa pakaian dalam baru dilemariku, ambil dan pakailah, aku akan membuat sarapan untuk kita", lanjutnya tersenyum dan meninggalkan Soohyun dalam kamarnya untuk membersihkan diri.
"Kenapa hidupmu begitu beruntung Jiwon-Ssi?, dan kenapa sikapmu terlalu baik?", ucap Soohyun tersenyum saat Jiwon telah meninggalkan dirinya dalam kamar.
.
.
"Apakah semua wanita selalu seperti itu saat bersiap-siap?", ucap seorang namja yang telah duduk manis dimeja makan yang telah penuh dengan sajian sarapan yang menggiurkan.
"Kkamjjagiya!", ucap Jiwon terkejut.
"Sejak kapan kau disini?, Dengan semua makanan ini, apa kau yang membuatnya??", bertubi-tubi Jiwon melontarkan pertanyaan pada Minhyun yang sudah siap untuk sarapan.
"Kau tau, aku bangun pagi hanya untuk membuatkanmu sarapan. Bahkan aku selesai lebih dulu darimu. Apa yang kau lakukan dikamar mandi selama itu?, apa kau membuat mini konser didalam sana?", ucap Minhyun kesal.
Pasalnya Minhyun telah menunggu Jiwon sejak pukul setengah 7 pagi tadi dengan membawa semua sarapan yang ia buat diapartemennya tadi.
"Mian hyunieee, aku harus menyiapkan seragam untuk temanku dulu karena semalam dia datang dengan tangan kosong dan tidak membawa satupun pakaian lain selain yang ia kenakan", Jiwon mencubit kedua pipi Minhyun gemas.
"Lepaskan", ucap Minhyun membalas mencubit pipi Jiwon.
"Baiklah hentikan, itu sakit", Jiwon menjauh dan menyentuh pipinya sendiri
"Hehe Mian, kau terlalu menggemaskan", Minhyun mengedipkan satu matanya menggoda Jiwon.
"Ara, aku memang sangat menggemaskan".
"Ekheem"
Sontak Jiwon dan Minhyun menoleh saat mendengar suara yang berasal dari Soohyun.
Soohyun tersenyum saat melihat Jiwon dan Minhyun sedang asik bercanda. Mereka begitu dekat, bahkan seseorang yang tidak mengenal mereka pasti mengira mereka adalah sepasang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day Dream
Fanfiction"Berhentilah menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada hatimu. Ketika seseorang tidak membalas perasaan yang kau kirim dan membuatmu terluka, bukan berarti dia adalah orang yang jahat. Kau tau? Dia juga memiliki pilihan untuk tidak mencintai...